MSL - New Series

13.1K 98 3
                                    

Numpang Iklan di Work Aku sendiri

Series ini bisa kalian baca only on google playbook yah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Series ini bisa kalian baca only on google playbook yah.

_________________

Sinar mentari menyibak awan yang menutupinya hingga membuatku bisa menatapmu dan mengagumi betapa menyilaukannya dirimu

Sinar mentari menyibak awan yang menutupinya hingga membuatku bisa menatapmu dan mengagumi betapa menyilaukannya dirimu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

___________

“Bang, bisa nggak sih untuk profile minggu ini jangan dia.” Protes Ayu.

“Nggak bisa Yu, harus dia.” Ujar seorang pria tanpa menggubris lawan bicaranya.

“Dia itu pendatang baru lho bang, baru juga main film sekali. Ya ok lah gue akuin dia main filmnya bagus dan langsung masuk nominasi Aktor terbaik.”

“Dia itu lagi jadi tranding topic Yu, dia bahkan dapet tawaran main film di Hollywood lho minggu lalu. Dia tu unik banget yu, semua orang penasaran sama dia, kan lo tahu dong dia tu bisa di bilang ansos, nggak pakai media sosial apapun. Jadi kalau kita bisa dapetin wawancara eksklusif sama dia, bakalan se-boom apa. ” Pria berkacamata itu menatap sang perempuan yang berdiri didepannya dengan tatapan “HARUS” yang sepertinya nggak pengen dibantah lagi.

“Kita bisa pilih Mariana Yura dia baru aja menang ajang pencarian bakat, Marco Lui, youtuber yang lagi hits, Mas Didi Kempot yang sobat ambyarnya banyak, siapa kek yang lain, atau kita bisa pakai tokoh politik, kan politik juga lagi hits sekarang. .”

“Yu . . . please, bisa nggak sih lo berangkat aja. Gue janji sama dia tu bakal dateng jam sebelas, ini udah jam sembilan, dan lo tahu banget kan kalau Jakarta macet, ini udah mepet, kalau lu mau berangkat sok mangga, kalau enggak gue lempar ke Lusi.”

“Ok bang.” Ayu akhirnya menyerah beradu argument dengan bos redaksinya itu. Roy Sirait memang pimpinan redaksi yang anti dibantah, meskipun Ayu termasuk senior disitu, tapi Roy bukan orang yang suka bernegosiasi. Roy selalu melihat sisi lain dari seorang selebritas yang bisa diangkat dalam wawancara eksklusif bertajuk “PERSONAL”

“Kemana kita neng.”

“Ke rumah selebritis terkenal pak.” Jawab Ayu sengak.

“Pan selebritis banyak neng.” Komentar pak Narno sang supir.

“Oh ya, coba gue tanya pak, Pak Narno kenal nggak sama Jeff Petter?”

“Kagak non, boro-boro, pak Narno mah kenal sama itu tu . . . kang Didi Kempot, pak Narno termasuk sobat ambyarrr.”

“Nah itu dia pak, gue sama Bang Lodi bakalan ambyar hari ini karena harus wawancara artis songong yang namanya Jeff Petter.”

“Kok namanya asing sih non, bule ya?”

“Ya gitu deh, bule masuk ndesooo . . .” Seloroh Ayu kesal. “Bang lu komen napa?” Protes ayu pada Lodi yang duduk di sebelahnya.

“Yah elah, gue tinggal pegang kamera doang, kan yang wawancara elo. Lagian yang penting gue udah stel kamera gue taro di tripod beres.” Kelakar Lodi.

“Syaul lo . . . abang lo tu  ngotot banget si Jeff Petter ini harus masuk tokoh Personal buat minggu ini.”

“Ya kan lo tahu kalau bang Roy kagak bisa di tawar.”

(Ini hanya cuplikan, jadi nggak bisa banyak banyakkkkk) tunggu seri duanya yaaaa.

Oh ya yg My Sweet Lecturer akan di update sesegera setelah makthor dapat ilham soal ide cerita, begitu juga dgn yg MENIKAH

My Sweet Lecturer (Done) Edisi RevisiWhere stories live. Discover now