DUAPULUH

61 5 1
                                    

"Kenapa kalian berantem?!"tegas pak Tono.

Gue duduk sila diatas kasur dan menarik nafas dalam. "Saya kesal karena dia selalu mengejek saya,sehingga saya tersulut emosi dan memukulnya teru menerus,saya minta maaf pak,"ucap gue sambil sedikit menunduk.

"Apaan tuh,kapan saya ngejek dia? Karena emang fakta kan? Dia pembunuh? Dia juga yang rusak nama geng saya!"celah Revan gue cuman diam aja.

"Maksud kamu apa geng-geng kamu geng-gengan ha? Geng mu belum bubar juga? Udah kena tegur berapakali,apa perlu saya yang bubarin langsung Revan!"Pak Tono melirik Revan dengan tatapan lurus dan serius.

"Ya maksud saya geng saya yang dulu pak sebelum bubar,"

"Bohong! geng mu belum bubarkan? Saya sering mergokin kalian nongkrong-nongkrong dan bergerombolan dikoridor!"ucap Pak Tono,lagi-lagi si Revan diam tuh gak bisa ngomong apa-apa hahaha.

"Saya heran kenapa kalian berantem,dulu kalian ini sekongkolan,sering keluar masuk BK barengan,sering mencelah dan melawan omongan saya biar kalian gak kena skros,sampai saya bosen liat kalian lagi,kalian lagi,tapi sekarang kalian masuk BK bareng untuk saling membela diri sendiri,"

"Karena saya kecewa sama dia!"kata Revan tegas,gue kaget,gue ngelirik Revan.

"Kamu boleh kecewa,tapi kamu harus berpikir,dia ini juga belum tentu bersalah,kamu sebagai sahabatnya harusnya percaya dan bantu dia,kalau dia memang terbukti bersalah biarkan dia diurus oleh polisi,dan coba kamu tanya alasab dia membunuh itu? Kasih tau juga dia biar kembali kejalan yang baik.
bukan ikut menuduh begini!"ceramah Pak Tono. Revan menunduk,gue juga menunduk,sebenernya itu yang gue harapin dari Revan,saat gue gini dia datang buat bela gue,bukan jadi orang yang pergi ninggalin gue.

"Sudah kalian masuk kelas,Revan kalau kamu masih sakit kamu di UKS saja,biar PMR yang jaga kamu,Elang saya ingin kamu masuk kelas saja! Luka mu saya liat cuman dikit,"ucap Pak Tono gue mengangguk nurut dan turun dari kasur itu.

"Saya disini saja pak luka saya masih sakit banget!"Revan berucap  seperti itu,ya emang sih dia lukanga lebih banyak,sampai bonyok gitu mukanya.

"Ya saya akan suruh PMR buat jaga kamu!"ucap Pak Tono dan berlalu pergi meninggalkan UKS,gue berjalan ikut keluar. Didepan pintu gue berhenti,dan balik badan natap Revan. "Maaf!"ucap gue keras,Revan langsung natap gue dan gue gak peduli langsung pergi.

Jam istirahat...

Gue diam dikelas sekarang lagi gak mood kemana-mana,gue malas liat orang-orang yang benci gue,tapi perut gue laper juga anjir,gue coba buka tas,ternyata ada satu bungkus roti anjir,"ini roti kapan ya?"yanya gue sendiri.

"Oh iya waktu dikantin rumah sakit gue beli roti,kan inj niatnya buat nunda lapar pas jagain Ayah eh Mamah mala beliin makanan,iya iya gue inget,"gue tersenyum dan membuka bungkus rotinya. Bahagia banget cui.

Gue makan sambil nyender ke dinding dan denger musik pakai earphone,lamunan gue kemana-mana. "Andai aja pas waktu itu gue gak bolos,gak akan gini jadinya,"oceh gue,gak papa disini lagian gak ada siapa-siapa. Tiba-tiba ada yang masuk kelas,gue nengok,ternyata Dino.

"Eh No!"sapa gue,dia duduk disamping kursi gue. "Apaan tuh?"ucap gue kepo,dia bawa kantong kresek siapa tahu makanan,lumayankan minta hahaha,lagian roti gue juga udah mau abis.

"Nih air sama siomay buat lo,"ucap Dino datar,dia niat ngasih gak bro.

"Anjai oke juga lagi lapar,thank you No!"ucap gue dan langsung merebut air dan siomaynya. Dia juga keluarin siomaynya. Kita berdua makan bareng,gue asik dengan siomah dia juva sama. Hahaha maklum kelaparan kita.

"Hmmm,"gumam Dino.

"Kenapa lo? Ada yang mau lo omongin?"Tanya gue.

"Tadi lo dihukum apa sama Pak Tono?"tanya Dino,gue menggaruk kepala. "Apa ya? Nggak tuh? Lu tahu gue berantem sama Revan?."

"Taulah,kan gue yang ngasih tau pak Tono,"ucap Dino santai. Anjir pantesan.

"Gimana rencana lo tentang surat itu,lumayankan buat bukti juga,lumayan kuat juga menurut gue,"ucap Dino. Woi Dino ngomong panjang woi.

"Ya juga sih,kalau gitu besok aja kita ke Kantor polisi,gue lagi gak enak badan hari ini kurang tidur kayaknya,eh tapi lo yang ngasih ya!"

"Iya."

#hai update lagi makasih yang uda stay sama cerita ini,maaf ada kata-kata yang salah ya. Vote dan koment ya saling menghargai aja.

kisah ELANG!Where stories live. Discover now