TUJUHBELAS

107 6 2
                                    

Gue menghampiri salah satu penjual yang berderetan di kantin Rumah Sakit.

"Bu pengen es teh nya,sama nasgor biasa,"ucap gue sambil menatap ibu penjual itu yang lagi asik buat nasi goreng. "Bu?"panggil gue,karena gue tadi ngomong dicuekin. Ibu penjual itu melirik kebelakang.

"Eh bentar ya ganteng,mau apa?"ucap wanita paruh baya yang sudah perkiraan berumur setengah abad itu sambil tersenyum kecil.

"Ganteng ya saya Bu?"tanya gue,bukannya menjawab pertanyaan ibu penjual itu. "Iya kamu kayak bule,"ucap Ibu penjual itu cekikikan. "Pesan nasi goreng sama es teh ya Bu,"ucap gue dan diacungi jempol oleh ibu penjual itu,gue mengangguk dan mencari tempat duduk.

Gue lirik Kanan dan kiri,gak ada tanda-tanda Dino dan Pelangi datang. Tiba-tiba ada yang menaruh satu gelas es teh dimeja gue dengan sedikit keras sehingga sedikit tumpah ke meja.
"Ini Abang ganteng kan?"tanya anak perempuan manis itu.

"Ha?"

"Ini dari Nenek,kasih ke Abang ganteng katanya,"ucap anak kecil itu polos. Rambutnya kuncir dua,pipinya tembem gila,gemes.

"Makasih ya,sini duduk dulu deh,"ucap gue sambil menepuk bangku sebelah.

"Abang mau apa? Abang gak akan jahatin aku kan?"ucap anak kecil itu sambil menatap gue ragu. "So..soalnya kata Nenek,aku harus hati-hati sama orang yang gak dikenal,"lanjut anak kecil itu.

"Abang buka om pedo,sini,"ucap gue,masa iya gue yang ganteng ini dan masih muda disangka pedofil.

"Om pedo itu apa?"tanya anak kecil itu sambil duduk dengan sedikit kesusahan.

"Itu anu..em."
"Kamu umur berapa?"gue mengalihkan pembicaraan.

"5 tahun,baru kemarin aku ulang tahun."
"Kemarin banget?"
"Iya,Abang gak mau kasih aku kado? Mamah sama Bapak aku aja nggak,apalagi Abang ganteng ya,"ucap dia menunduk lesuh.
Ya Allah anak kecil ini gemas gila,tapi dia kayaknya lagi rindu banget sama Mamah dan Ayahnya. "Kamu mau apa dari Abang?"tanya gue. "Apa aja bang,asal dari Abang,soalnya cuman nenek yang kasih kado ke aku,"ucap anak kecil itu berbinar.

"Bentar,"gue meraih tas gue dan mengubek dalam isi tas.

"Aduh ada apaan kek ditas gue, please,"ucap gue menggerutu.
Anak kecil itu menatap ke depan lurus sambil mengayun-ayunkan kakinya yang belum sampai lantai.

Gue membuka resleting kecil tas gue. Dan ternyata ada gantungan kecil doraemon yang gue pernah dulu gue beli sama anak kecil yang teriak-teriak jualan beberapa gantungan kartun. Dan saat itu waktu lagi diwarung bareng Revan dan anak-anak lainnya. Anjir,gue jadi keinget Revan dan yang lainnya lagi kan.

"Bang..Bang,"ucap dia sambil menggoyangkan tangan gue. "Eh iya?"

"Abang kenapa bengong?"

"Nggak-nggak,ini Abang punya hadiah buat kamu."

"Apa Bang apa?"ucap dia tak sabar.

"Ini,gantungan buat kamu,gimana?"

"Doraemon,makasih bang,"ucap Anak kecil itu sambil meluk gue setengah badan karena badannya kecil.

"Iya sama-sama,jangan sampai ilang ya? Bantuin nenek lagi gih,"ucap gue sambil mengusap puncak kepala anak kecil itu penuh sayang.

Dia melompat turun dari kursi.
"Iya Bang,dadah!"

Gue menarik gelas yang baru saja gue pesan dan gue minum karena emang haus banget. "DWAR!"teriak Pelangi tepat di telinga gue. "Sumpah,gak kaget,"ucap gue biasa aja.

"Lo biasa aja? Serius?"ucap Pelangi kaget. Gue mengangguk.
"Gara-gara Lo No! Elang jadi gak kaget tau,"ucap Pelangi pura-pura marah,sumpah so imut banget anjir.

"Gila so imut!"celetuk gue. "Ngomong apa Lo?"Pelangi melotot serius didepan gue.

"Gak jadi,"ucap gue.
"Udah gak usah ribut,"relai Dino.

"Dia yang ngajak ribut duluan No,marahin dia?"ucap Pelangi sambil nunjuk gue.

"Dih anjir,"sebal gue.

"Udah,Lo duduk,gue mau pesen makanan dulu lapar,"ucap Dino. "Gue samain!"ucap Pelangi. Dino hanya mengangguk,sambil mengusap puncak kepala Pelangi. Gue lihat ekspresi Pelangi senyum-senyum gitu. Dih anjir,maksudnya apaan?

"Bukannya kalian tadi dari cafe?"
"Gak makan tadi, cuman minum doang,"ucap Dino dan langsung berlalu pergi.

"Lang?"tiba-tiba Pelangi manggil gue membuyarkan keheningan,"Apaan?"sewot gue.

"Dih so jutek,"ejek Pelangi.

"Iya,iya apa pelangi sayangku cintaku,"

"Gue nyuruh lo jangan jutek dulu bukan alay,"greget Pelangi,kalau gue sih dalam hati,oh aja.

"Gimana-gimana surat yang lo temuin itu sama Dino,"Kepo Pelangi,dasar kepoan,gue membuka resleting tas dan mengambl kertas itu.

"Dino mana Dino,kita lihat bareng-bareng,eh tapi gue udah liat duluan sih sory,"cengir gue. Pelangi mendelik gue cuma cekikikan.

#maaf baru up jarang buka Wp,lagi sibuk persiapan ujian kemarin-kemarin tuh,gomennasai😁


kisah ELANG!Där berättelser lever. Upptäck nu