Bagian 5 (Si nenek sihir)

140 0 0
                                    

'Siapa yang sakit?'

Tuk tuk tuk tuk! Sebuah penggaris usil memukuli kepalaku berulang kali.

"Ih apa sih ini? Woi Gilang!!" Bentakku pada Gilang si empunya penggaris nan usil ini.

"Yah kirain kesambet, abis nelfon tiba-tiba bengong. Takutnya dihipnotis atau apa gitu lewat telfon" Ucapnya sambil kembali duduk dari posisi setengah berdiri yang ia lakukan untuk menjangkau ku dengan penggarisnya.

"Huh, yalaah tuu" dengusku sambil mendudukkan diri di kursiku.

"sstt, ibuk dah masuk tu. Aku mau tidur jangan ganggu" Ucap gilang seraya meletakkan jari didepan bibirnya, dilanjutkan dengan mengambil posisi ternyaman yang menjadi rutinitasnya.

Aku hanya menggelengkan kepalaku saja,'Dasar nokturnal' batinku heran dengan makhluk satu ini. Sepanjang jam pelajaran aku sibuk memikirkan ibu sambil menerka-nerka siapa yang sakit. Sudah cukup lama sejak terakhir kali keluarga ku ada yang dirawat dirumah sakit yaitu almarhum kakekku, ayah dari ibuku.

Yasudahlah nanti ibu pasti mengabari lagi, Sekarang ini aku harus menenangkan diriku dan mencoba kembali fokus serta tidak panik. Aku mencoba menghilangkan fikiran buruk dengan melototi buk Tati yang tengah berceramah tentang dasar-dasar menjadi warga negara yang baik. Yang entah mengapa justru membuat otot mataku semakin mengendur. Apakah ini tanda-tanda bahwa aku akan menjadi warga negara yang baik? Skip.

Tidak tahan dengan rasa kantuk yang semakin mendominasi, aku mencoba sekedar mencoret-coret kertas putih dimejaku. Tak satupun ide keluar, hanya tulisan-tulisan abstrak yang aku sendiri tidak mengerti kenapa aku menulisnya. Setidaknya ini menghilangkan rasa kantukku sedikit.

Sampai kelas sore pun aku lewati dengan mencoba haha hihi mencari pelarian, sambil sesekali melihat Hp sekedar memastikan apakah ada kabar dari ibu atau tidak.

Dalam perjalanan pulang aku singgah ke Atm untuk menarik uang yang telah ditransfer ibuku. Tidak seperti biasanya ibu hanya mengirim 300 ribu, biasanya ibu mengirim 400 ribu untuk mingguanku. Karena selain untuk jajan, uang itu juga sudah termasuk makan dan segala kebutuhanku. Meski tak jarang aku meminta tambahan uang dikala ada kebutuhan lebih.

Menjelang magrib akhirnya ibu menelfonku lagi, ternyata yang dirawat adalah kakekku. Orangtua dari ayahku. Beliau memang sudah cukup sepuh mengingat usia beliau sudah sampai 80-an. Pendengaran beliau juga sudah tidak baik. Kakekku dulunya adalah seorang pemahat dan pelukis yang mana bakatnya ini ia turunkan kepada anak-anaknya termasuk ayahku. Beliau pernah mendapatkan pekerjaan membuat patung perjuangan disalah satu daerah di Sumatera Barat ini.

Jujur pertama kali hatiku tergerak untuk mencoba mengasah bakat dibidang gambar-menggambar ini dari beliau. Kamar beliau dipenuhi lukisan Nyai Rorokidul dan wayangan legenda jawa. Bahkan beliau juga mendekor rumah dengan estetika yang tinggi. Lukisan disetiap pintu dan dinding. Pahatan naga dan tokoh wayang, bahkan ada dua patung singa didepan rumah beliau.

Jika aku tambahkan cerita nenekku yang merupakan seorang penata rias pengantin lengkap dengan dekorasi khas adat jawanya. Maka menceritakan rumah mereka akan membuat ceritaku ini berubah menjadi cerita horor. Apalagi nenekku suka mengoleksi buku misteri dan primbon jawa. Aku yakin kalian penasaran, mungkin jika ada kesempatan aku akan menceritakan kisah horornya.

Jadi ternyata kakekku tergelincir dikamar mandi hingga membuat beliau pingsan, keluarga yang panik langsung membawa beliau ke rumah sakit terdekat yang sebenarnya jika dari rumah beliau cukup jauh juga. Ibuku bilang bahwa kakek baik-baik saja, hanya syok karena lemah jantung jadi langsung pingsan. Dokter menyarankan agar kakek ku beristirahat dulu dan dianjurkan besok sore saja jika ingin pulang.

Aku mengucap syukur dihatiku, rasa khawatir yang menghantui ku seharian ini pun luntur sudah. Akupun bisa tidur dengan nyenyak malam ini. Besoknya aku kesekolah seperti biasa, hanya harus pulang lebih terlambat karena harus melatih siswa kelas 1 pramuka.

Kertas Abu-AbuDove le storie prendono vita. Scoprilo ora