"Jadinya marah nih?" tanya Noval meletakkan tangan kanannya di senderan sofa belakang Levy.
"Gak tahu."
"Seharusnya aku yang marah, kamu mau aja dielus-elus gitu kepalanya sama cowok." ujar Noval sambil terkekeh melihat kelakuan Levy.
"Hah? Cowok yang mana?" tanya Levy membulatkan matanya.
"Yang tadi di depan gerbang." jawab Noval ketus.
"Acielah, cemburu neh ceritanya." ucap Levy sambil tersenyum geli.
"Yodah, sih gak usah marah." ujar Levy sambil menyenggol tangan Noval.
"Bodo." ucap Noval singkat.
"Ish, gitu ya, udahlah mau keluar aja." ucap Levy tetapi tangannya langsung di tahan oleh Noval.
Karena tadi Umi sudah menyuruhnya menjaga Levy untuk tetap di dalam ruangan selagi pakaian pernikahannya sedang di siapkan.
"Dih , ngambek." ujar Noval, Levy kembali duduk di sampingnya. Namun tidak ada jawaban dari Levy.
"Oh iya, tadi pas kamu pake baju yang warna putih tadi, kamu kelihatan cantik." ujar Noval sukses membuat pipi Levy memanas dan berubah warna menjadi merah.
"Ih, blush on kamu kayaknya ketebelan deh." ujar Noval lagi sambil tertawa.
"Ihh, iseng ah." ucap Levy berusaha netral tetapi dia tidak bisa menyembunyikan senyumnya itu.
"Eh, jangan bercanda aja nih baju untuk akadnya, cobain dulu gih Levy." suara umi mengagetkan mereka berdua.
"Dan yang ini buat resepsinya." lanjut Umi lagi
"nah kalo yang ini buat Noval saat akad." ujar Abi sambil menunjukkan sebuah patung baju.
"Nah yang ini baru buat resepsi." ujar Abi lagi.
Levy berjalan ke ruang ganti dan mencoba baju yang telah diberikan Umi sama halnya dengan Noval. Saat Levy keluar dari ruang ganti ternyata Noval sudah selesai mencoba bajunya. Ya, you know lah kalo cewek itu emang lama kalo dandan.
"Cantik." gumam Noval.
"Oh iya nanti kalian ke toko perhiasan dulu ya buat beli cincin nikah kalian." ujar Umi yang dibalas anggukan oleh Noval dan Levy.
***
"Ini dia pasangan yang lagi kita tunggu-tunggu." ujar seorang ibu paruh baya menyambut Levy dan Noval saat mereka baru sampai di toko perhiasan di daerah kota Jakarta tersebut.
"Ncing, katanya Umi cincin nya udah dipilihin ama Umi tinggal dipilih mau yang mana." ujar Noval.
"Iya, nih cincin nya." jawab ibu-ibu itu sambil mengeluarkan sepasang cincin.
"Mau yang ini?" tanya ibu tersebut.
"Coba mau lihat yang lain donk." jawab Levy, ibu itu mengangguk dan mengambil beberapa pasang cincin.
Azek cincin nyaa bagos bagos nihh
Yokk bisa yokk
Pilihan klian apaa?
Please vomment
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ustadz
RomanceGimana rasanya dijodohin sama anak ustadz. Nggak lucu banget kan? Dengan lapang dada dengan senyum tulus aku menerima perjodohan ini walaupun hatiku masih menetap pada seseorang. Tapi anak ustadz ini selalu menghiburku dan membantuku untuk melupaka...
Cincin
Mulai dari awal