83. Rencana Momo

Start bij het begin
                                    

Selain gambar, ada juga penjelasan tentang manfaat dan dimana buah itu bisa dipetik.

"Buah Keron akan berbuah sebulan sekali, dan di Kerajaan Karade hanya permaisuri yang memilikinya..."

Setelah membaca deskripsi buah tersebut, wajah Nier langsung berubah masam.

'Pantas saja rating Questnya B.'

Buah yang hanya dimiliki oleh permaisuri, bukankah Quest ini mengharuskan Nier pergi ke dalam kerajaan lalu mencuri buah tersebut?

Namun disaat Nier membaca manfaat dari buah keron, jantungnya langsung berdebar kencang, "Buah ini bisa menghilangkan kutukan tingkat rendah sampai tingkat menengah? Lalu bukankah buah ini sangat berguna untuk menyembuhkan kutukan Elyu!?"

Nier menjadi lebih bersemangat. Bahkan jika Questnya berakhir gagal, ia harus tetap mendapatkan buah ini apapun yang terjadi.

Setelah membaca semua informasi tentang buah keron. Nier tidak langsung menutup buku, ia membuka lembar selanjutnya lalu membacanya dengan perlahan.

Buku ini sangat bagus, semua informasi tentang buah-buahan tercatat dengan lengkap di dalamnya. Jadi mana mungkin Nier meninggalkan informasi sepenting ini.

Tanpa terasa waktupun terus berlalu dan Nier masih terlarut dengan bukunya.

* * *


"Sialan, sebenarnya apa yang ingin dia lakukan!?" Momo terus mengeluh saat melihat Nier duduk santai di dalam rumahnya.

Sekarang sudah jam 10 malam, dan Nier belum juga menunjukan tanda-tanda berhenti. Ia terus membaca dan menghapal setiap kata dari buku tebal tersebut.

Walaupun sekarang sangat gelap dan Nier hanya ditemani dengan lampu belajar yang sangat redup, tapi ia tidak menyerah dan terus membacanya.

Nier sangat yakin kalau informasi yang berada di dalam buku ini nantinya akan sangat berguna di masa depan.

"Sudah kuduga, dia pasti telah merencanakan sesuatu..." Wajah Momo berubah suram. Sejak tadi ia curiga dengan kelakuan Nier.

"Tadi dia sengaja memancingku ke dalam rumah, apa mungkin dia sudah mengetahui tentang kitab rahasia yang aku miliki?"

Tubuh Momo mulai berkeringat dingin, ia memiliki banyak harta yang sangat berharga di dalam rumahnya. Namun jika Nier sudah mengetahuinya, bukan ini menjadi sangat gawat?

Sekali lagi Momo mengintip Nier dari balik jendela, ia melihat Nier masih duduk dan membaca bukunya dengan tenang.

"Tapi bagaimana jika ia datang kesini untuk benar-benar belajar..." Momo merasa frustasi, ia tidak tahu langkah apa yang harus diambilnya.

Tapi memang wajar jika Momo panik seperti itu, bayangkan saja pembunuh yang telah membunuh ribuan orang datang ke rumah kalian hanya untuk belajar masak, mana mungkin kalian bisa menerimanya kan?

'Ayo berpikirlah Momo, pikirkan satu cara agar bisa membuktikan sifat asli si mesum ini...' Momo menutup wajahnya lalu mulai berpikir keras.

Setelah sekian lama ia berpikir, Momo akhirnya menemukan satu ide yang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi.

"Aku lupa kalau dia itu mesum, walaupun beresiko tapi akan tetap kucoba." Momo menggertakkan giginya lalu berjalan masuk ke dalam rumah.

"Kau masih belajar?" Tanya Momo sambil berjalan ke arah Nier.

"Heheh, buku ini sangat menarik, aku tidak menyangka kalau buah-buahan memiliki banyak manfaat seperti ini." Nier tersenyum bahagia, ia sangat menyukai buku ini.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu