39. Menuju Ibukota

2.8K 327 12
                                    


『 Selamat Datang Kembali Di Exaworld Online. 』

Nier kembali ke dalam permainan dan langsung menghubungi kedua temannya.

Hari ini mereka akan pergi ke ibu kota, perjalanan kesana lumayan lama karena harus berjalan selama 4 jam.

Saat ini Exaworld Online tidak memiliki portal teleportasi atau semacamnya dan jika para pemain ingin berpergian mereka harus berjalan atau menggunakan jasa kereta kuda.

Di kota pafun tidak ada kereta yang akan membawa mereka ke ibukota, jadi terpaksa mereka harus berjalan dengan kaki mereka sendiri.

Nier sudah mencapai level 30 dan dia juga tidak bisa memasak di kota ini lagi jadi sudah saatnya dia pindah ke ibukota.

Sebelum pergi dia membeli beberapa potion, bahan masakan, bijih besi, landasan tempa, dan juga palu untuk blacksmith. Dengan ini persiapan untuk pergi ke ibukota telah selesai.

Nier kembali ke gerbang dan melihat Lucia dan Yue sedang menunggunya. Mereka terlihat seperti biasa dan tidak ada yang berubah, lalu Nier kembali membentuk partynya.

"Apa kalian sudah siap?" Nier bertanya.

"Kurasa sudah, tidak banyak item yang bisa diambil disini." Lucia mengambil salib dari Inventory dan memakainya.

"Aku sudah siap." Yue mengangguk.

"Perjalanan ini mungkin terasa sulit karena jaraknya yang jauh jadi sebaiknya kita pergi sebelum malam tiba." Nier berjalan memimpin partynya.

Mereka berjalan dengan santai, bukan hanya mereka yang ingin pergi ke ibu kota, hampir 10 orang terlihat sedang berjalan bersama mereka.

Semakin lama mereka berjalan semakin sepi dan monster monster mulai bermunculan tetapi Nier dan Lucia dengan mudah membunuhnya.

Nier memakai Iron Sword di tangan kanannya dan Dark Knife di tangan kirinya, walaupun Dark Fork item growth, itu masih level 0 dan attacknya hanya +10 sedangkan Iron Sword memiliki attack +35.

Dengan pedang putih di tangan kanannya dan pedang hitam di tangan kirinya Nier menjadi bersemangat, sekarang dia bisa menebas dua kali lebih banyak.

Berbeda dengan memakai Dark Fork yang bisa dia lakukan adalah menusuk dan tidak bisa menebas seperti pedang.

Puluhan menit berlalu dan mereka masih berjalan, namun tidak ada lagi pemain lain yang terlihat.

"Nier bisakah kita beristirahat sebentar? Yue sepertinya kelelahan." Lucia menarik baju Nier untuk membuatnya berhenti.

"Tidak apa apa, aku masih bisa berjalan." Yue berkata dengan berat.

Nier lupa kalau priest memiliki stamina yang rendah, lalu dia melihat  tubuh Yue yang basah dan dipenuhi keringat.

"Oke kita beristirahat selama beberapa menit."

Lucia langsung duduk dan bersandar di pohon, Yue terlihat kebingungan melihat itu. Bukankah dia selama ini terus menjadi beban?

Melihat itu Nier langsung membuka mulutnya, "Bersantailah Yue, jangan terlalu memaksakan diri, ingat ini hanya permainan dan jika kau tidak bahagia disini apa gunanya bermain game." Nier dan Lucia tersenyum melihat ekspresi Yue.

Yue juga tersenyum mendengar itu dan dengan ragu ragu dia duduk di sebelah Lucia.

Melihat keduanya bersantai Nier juga duduk dan beristirahat lalu mengeluarkan beberapa bahan dari inventorynya.

Kali ini dia tidak memasak melainkan membuat minuman. Apa yang akan dibuat Nier adalah es jeruk, proses pembuatannya juga mudah dan dia juga sudah terbiasa di dunia nyata karena dulu dia bekerja part-time di cafe.

The Heretic Chef : Exaworld OnlineOù les histoires vivent. Découvrez maintenant