1. Awal Pertemuan Yang ....?

7.1K 496 67
                                    

Ikan hiu makan kaca, love buat yang bacaa 🤣💃

Happy Reading ♥️
Jangan lupa vote ya! ✨

Happy Reading ♥️Jangan lupa vote ya! ✨

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman Azrin, Bandung.

"Riiiin...!"

Suara pria paruh baya itu pun menggema ke seluruh ruangan yang dibilang sangat besar dan mewah.

"Iya Bi, sebentaar!"

Gadis berumur 21 tahun yang sedari tadi melakukan aktivitas di dalam kamarnya pun langsung turun ke lantai bawah rumahnya. Ia turun melewati tangga dan mendapati pria yang sedang berdiri di dekat sofa sambil melipat tangannya di dada. Lima belas menit pria paruh baya itu menunggu Azrin, padahal Azrin sudah berjanji akan menemani pria itu bertemu dengan sobatnya.

"Lama sekali kamu Nak, Abi nunggu kamu dari tadi. Ngapain aja sih, hm?" ucap Basyri gemas sambil mengusap kepala putri bungsunya.

Basyri Abdullah—Abi dari Azrin El Maira Basyri.
Terkenal dengan kewibawaan dan kebaikan nya,
mempunyai perusahaan yang terbilang sangat maju, dan keluarganya pun terbilang Berada juga harmonis.

"Maaf ya Bi, tadi Arin cari tas gak ketemu. Jadi lama deh." Azrin menyengir kuda dan mengangkat dua jarinya ke atas kepala menunjukkan 'piis'.

Arin merupakan panggilan kecil dari Maryam dan Basyri. Namun teman-temannya lebih suka memanggilnya Azrin.

Ia merupakan putri bungsu dari Basyri dan Maryam, Azrin memiliki kakak laki-laki yang bernama Azran Haddad Basyri. Usia nya hanya terpaut 4 tahun, kakaknya itu sedang merintis usahanya di luar kota. Sedangkan Azrin masih menyelesaikan kuliahnya disalah satu Universitas di Bandung.

Hari ini Azrin memakai gamis panjang berwarna biru, dilengkapi pashmina dengan warna senada yang tentunya menutup dada, juga flatshoes hitam bertabur glitter. Cukup simple. Namun tetap cantik dan elegan.

"Yaudah ayo berangkat, udah hampir telat."

"Let's go, Bi!" Azrin langsung mengaitkan tangannya pada Basyri. Mereka pun berjalan menuju teras yang begitu besar. Namun terhenti seketika.

"Eh eh eh, tunggu dulu!" pekikkan wanita berkepala empat itu nyaring terdengar di telinga Azrin dan Basyri.

Sontak keduanya pun menoleh ke belakang, tepat di mana seorang wanita itu memanggilnya.

"Ada apa sih Mi, teriak-teriak begitu?"

"Tau nih Umi, selalu aja heboh sendiri."

Basyri menggelengkan kepala saat melihat istrinya itu menuju ke arahnya dengan berlari kecil. Wanita berhijab syar'i itu adalah Maryam—Umi Azrin. Meskipun usianya sudah berkepala empat, Maryam tetap anggun dan cantik.

Aku Kau dan Seuntai Doa [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang