12. PREFEK

1.6K 244 14
                                    

Mrs Weasley menyibukan kami semua selama beberapa hari berikutnya. Ruang duduk perlu tiga hari untuk disuci-hamakan. Akhirnya, satu-satunya benda tidak diinginkan yang tertinggal di dalamnya adalah permadani dinding, yang bertahan dari semua usaha kami untuk melepaskannya dari dinding, dan meja tulis yang berderak. Moody belum mampir ke Markas Besar, jadi kami tidak yakin apa yang ada di dalam.

Kami pindah dari ruang duduk ke sebuah ruang makan di lantai dasar di mana kami menemukan laba-laba sebesar tatakan cangkir yang bersembunyi di dalam lemari membuat Ron meninggalkan ruangan dengan tergesa-gesa untuk membuat secangkir teh dan tidak kembali selama satu setengah jam. Barang-barang pecah belahnya, yang memiliki lambing keluarga dan motto Black, semuanya dibuang ke dalam kantong oleh Sirius, dan nasib yang sama menimpa serangkaian foto-foto tua dalam bingkai-bingkai perak ternoda, yang semua penghuninya mendengking dengan nyaring ketika kaca-kaca yang menutupi mereka pecah.

Snape mungkin menyebut pekerjaan kami 'membersihkan', tapi menurut pendapat aku dan Fred, kami sebenarnya sedang berperang melawan rumah itu, yang memberikan perlawanan yang cukup hebat, dibantu dan disekutui oleh Kreacher. Peri rumah itu terus berada di mana pun kami berkelompok, gerutuannya menjadi semakin menghina selagi dia berusaha memindahkan apapun yang bisa dilakukannya dari tempat sampah. Sirius bahkan sampai mengancamnya dengan pakaian, tetapi Kreacher memberinya tatapan berair dan berkata, "Tuan harus melakukan yang Tuan inginkan," sebelum berpaling dan menggerutu dengan sangat keras, "tetapi Tuan tidak akan mengenyahkan Kreacher, tidak, karena Kreacher tahu apa yang sedang mereka rencanakan, oh ya, dia sedang membuat rencana melawan Pangeran Kegelapan, ya, dengan para Darah-lumpur ini dan pengkhianat dan sampah..."

Mendengar itu, Sirius sambil mengabaikan protes Hermione, menyambar Kreacher di bagian belakang cawatnya dan melemparkannya keluar dari ruangan.

Bel pintu berbunyi beberapa kali dalam sehari, yang merupakan petunjuk bagi ibu Sirius untuk mulai memekik lagi, dan bagi kami semua, untuk mencoba mencuri dengar para pengunjung, walaupun kami mengumpulkan sangat sedikit keterangan dari kilasan dan potongan singkat percakapan yang bisa kami tangkap-walaupun aku bisa mendapatka informasi dengan cara yang lebih mudah-sebelum Mrs Weasley menyuruh kami kembali ke tugas kami. Snape keluar-masuk rumah beberapa kali lagi, kami juga melihat guru Transfigurasi kami, Professor McGonagall, terlihat sangat aneh dalam baju dan mantel Muggle, dan dia juga terlihat terlalu sibuk untuk berlama-lama. Akan tetapi, kadang-kadang para pengunjung tinggal untuk membantu. Tonks bergabung dengan kami dalam sebuah sore yang penuh kenangan di mana kami menemukan hantu tua pembunuh yang bersembunyi di toilet atas sangat dekat dengan kamarku-sejak saat itu si kembar selalu menyuruhku untuk menggunakan toilet di dekat kamar mereka-, dan Lupin, yang tinggal di rumah itu bersama Sirius tetapi meninggalkan rumah dalam kurun waktu yang lama untuk melakukan pekerjaan misterius bagi Orde, membantu kami memperbaiki sebuah jam berdiri yang memiliki kebiasaan tidak menyenangkan yaitu menembakkan baut-baut berat ke orang-orang yang melewatinya. Mundungus menebus dirinya sedikit dalam mata Mrs Weasley dengan menyelamatkan Ron dari satu stel jubah ungu kuno yang mencoba mencekiknya ketika dia memindahkannya dari lemari.

Semua ketegangan melawan rumah Sirius terlewati begitu saja. Hari semakin medekati tanggal dua belas yang membuat kami berkumpul dengan kekhawatiran.

"aku telah menyetrika baju terbaikmu untuk besok pagi, Harry, dan aku juga mau kau mencuci rambut malam ini. Kesan pertama yang baik dapat membuat keajaiban." Kata Mrs Weasley pelan pada Rabu malam di meja makan kepada Harry. Aku tidak perlu membaca mata Harry untuk mengetahui kekhawatirannya pada sidangnya besok.

Ron, Hermione, Fred, George dan Ginny semuanya berhenti berbicara dan melihat kepadanya. Harry mengangguk dan mencoba tetap makan.

"Bagaimana aku akan pergi ke sana?" dia bertanya kepada Mrs Weasley, sambil mencoba terdengar tidak khawatir.

GALVANIZEWhere stories live. Discover now