52. KEMBALI KE AWAL

2.1K 202 44
                                    

Aku, Hermione, dan Ron dinyatakan sembuh sepenuhnya dan meninggalkan Hospital Wings tiga hari sebelum akhir semester. Professor McGonagall yang sudah kembali dari St Mungo, memberikan kepada kami masing-masing lima puluh poin untuk Misi Penyelamatan karena menyiagakan dunia atas kembalinya Kau-Tahu-Siapa dan bonus lima puluh poin lebih banyak dari yang lainnya untukku karena telah melakukan Penyembuhan Darurat kepada Ginny, Neville dan Luna.

Umbridge meninggalkan Hogwarts sehari sebelum akhir semester. Tampaknya dia keluar diam-diam dari Hospital Wings pada waktu makan siang, jelas berharap dapat pergi tanpa terdeteksi, tetapi sayangnya, dia bertemu dengan Peeves di tengah pelariannya. Peeves yang meraih kesempatan terakhirnya untuk melakukan seperti yang diperintahkan Fred, mengejar Umbridge dengan senang hati dari tempat itu sambil memukulnya bergantian dengan sebuah tongkat berjalan dan sebuah kaus kaki penuh kapur. Banyak murid berlarian ke Aula Depan utnuk menonton Umbridge berlari pergi di jalan setapak dan Para Kepala Asrama mencoba dengan setengah hati untuk menahan murid-murid. Bahkan Profesor McGonagall duduk kembali ke kursinya di meja guru setelah sedikit celaan lemah dan jelas-jelas terdengar menyatakan penyesalan bahwa dia tidak bisa berlari menyoraki Umbridge sendiri karena Peeves meminjam tongkat berjalannya.

Malam terakhir kami di sekolah tiba, Susan dan Hannah telah selesai berkemas dan menuju pesta perpisahan akhir tahun ajaran, tetapi aku masih sibuk memasukan beberapa barang ke dalam koperku.

Aku melipat jubah sekolah, sengaja tidak menggunakan sihir untuk merapihkan koper, mungkin ada beberapa benda yang akan tertinggal jika aku menggunakan sihir. Benar saja, aku menenukan cermin oval berpegangan tak lama setelahnya. Cermin asing yang sama sekali belum pernah aku lihat sebelumnya. Aku membalik cermin itu, dan di sisi sebaliknya aku menemukan tulisan yang aku kenal.

'panggil aku jika kau merindukanku.'

Aku mengerutkan kening, mencoba menerka apa maksut dari tulisan itu. Mungkin aku harus memanggil namanya. Aku mendekatkan cermin itu tepat di depan wajahku sehingga melihat bayanganku sendiri.

"Fred?" tanyaku pada cermin itu. "Fred Weasley?"

Napasku berkabut di depan kaca. Sebuah mata berkedip dari kaca itu, bola mata cokelat terang yang akrab.

"Dawndusk." Kata pantulan dari cermin itu.

"Fred?" panggilku.

Fred menjauhkan cermin dari wajahnya sehingga aku dapat melihat jelas seluruh wajahnya yang terlihat pucat.

"aku tidak percaya cermin ini benar-benar berhasil!" katanya dengan senyum bangga. "George! Kemarilah! Cermin ini bekerja!" teriak Fred pada seseorang di balik punggunya.

Aku melihat satu wajah lagi dari balik cermin. "Safera!" panggil George.

"halo, George!"

"aku tidak percaya benda ini benar-benar berhasil." Kata Geroge.

"well, benda apa ini?"

"cermin dua arah. Lupin menyarankannya pada Fred," kata George "yeah, untuk sedikit menenangkannya karena hampir berduel dengan Kingsley."

"kau jelas akan kalah jika berduel dengan Kingsley." Kataku pada George.

"aku ingin menolongmu, ingat?" kata Fred galak.

"baiklah, baiklah." Aku menahan tawa melihat wajah Fred yang marah. "Tetapi kenapa wajahmu sangat pucat?"

"Fred jarang makan beberapa hari terakhir." Kata George. "dia terus memerhatikan cermin ini dan berharap kau segera muncul."

"kenapa kau baru muncul sekarang?" Tanya Fred menuntut.

"well, seseorang meletakkannya di dalam koperku dan aku baru melihatnya sekarang, saat aku sedang merapihkannya."

GALVANIZEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora