Twenty Eight ❤

442 94 42
                                    

"Bin."

"Kak chan."

"Udah lama kamu nunggunya?."

"Subin baru sampe kok kak."

"Maaf ya kakak lama, tadi ada quis mendadak dikelas."

"Iya kak gapapa, jadi kakak mau ngomong apa?."

"Hhmmm... Kamu masih belum siap cerita tentang hubungan kita?."
Tanya chan tanpa basa basi.

"Subin juga udah fikirin itu kak, gak enak juga kalo kelamaan ngumpet-ngumpet kayak gini. Subin juga jadi sering bohong kebunda dan kak sik. Sebenernya subin udah pernah cerita kekak sik, tapi subin belum bilang kalo orang itu kak chan."

"Jadi?."

"Mungkin setelah pulang dari sini subin bakalan kasih tau kak sik kak. Kakak juga belum cerita apa-apa kemama atau kak woo kan?."

"Belum bin, tapi kayaknya kak woo juga udah mulai curiga. Karna kakak sering keluar rumah sekarang."

"Hmm... Maafin subin ya kak."

"Iya gapapa, kamu gak salah kok. Jadi gak perlu minta maaf."
Ucap chan sambil tersenyum hangat kesubin

"Kamu mau pesen apa?."
Tanya chan pada subin.

"Ini aja deh kak."
Jawab subin sambil menunjuk daftar menu yang dipegang chan.

Jadi ternyata mereka backstreet gais 😆.

.
.

"Yuk balik."
Ucap hyeop kebyungchan dan minkyu.

"Yuk."
Jawab byungchan dan minkyu.

Byungchan, hyeop dan minkyu meninggalkan kelas mereka.

"Eh gue duluan ya, kak kookheon udah jemput tuh."
Ucap hyeop kebyungchan dan minkyu.

"Iya mak, tiati lu ye."
Jawab byungchan.

"Daah buyung, dah minkyu."
Lanjut hyeop sambil melambaikan tangannya.

"Lu beneran gamau bareng gue?."
Tanya minkyu pada byungchan.

"Gausah deh kyu, rumah kita kan gak searah. Nanti lu malah jauh pulangnya. Gue naik bus aja."

"Kalo gitu gue duluan ya, lu hati-hati baliknya."

"Heem."

Minkyu pergi meninggalkan byungchan.

"Sedih banget jadi jomblo, pulang aja sendirian. Hhfiiuuhh."
Ucap byungchan.

"Kalo gitu kamu pulang bareng aku aja."
Saut sejun dari belakang byungchan.

"ASTAGA TUHAN, UNTUNG GUE GAK JANTUNGAN."
Kaget byungchan sambil mengelus dadanya, karna tadi dia hanya sendiri disitu. Tapi tiba-tiba sejun muncul dibelakangnya.

"Gimana?, mau gak bareng aku?."
Tanya sejun lagi.

"Gamau ya, gue tuh gak kenal lu. Nanti kalo ternyata lu mau nyulik gue gimana."

"Yaudah sekarang kita kenalan kalo gitu, nama aku cho sejun."
Ucap sejun sambil mengulurkan tangannya.

"Byuu~."

"Choi byungchan kan, anak seni semester 4. Berarti kamu junior aku dikampus."

"HAH. Lu stalker gue ya kak."
Byungchan melepaskan tautan tangannya dengan sejun.

"Ih pede nya, itu buku yang kamu pegang ada namanya."

Byungchan membalik buku yang dipegangnya.

"Eh iya ya, ini ada tulisannya."

"Nah kan sekarang udah kenal, jadi mau kan bareng aku?."

"Gamau. Udah ya kak, gue duluan."
Byungchan pergi meninggalkan sejun.

Sedangkan sejun yang tertolak barusan, hanya tersenyum sambil memandang punggung byungchan yang menjauh.

Kudu ekstra deketinnya jun, maklum abis patah hati kemaren 😉.
.
.

Subin sedang mundar mandir didepan kamar seungsik.

"Oke, harus bilang kak sik."
Gumam subin.

Tok... Tok... Tok...

"Kak, subin masuk ya."

"Iya bin, masuk aja."

Subin masuk kedalam kamar kakaknya.

"Jadi, kali ini apa yang mau dikonseling?."
Ucap seungsik sambil tersenyum keadiknya.

"Hmmm... Itu kak, yang waktu itu subin cerita kekakak."

"Aahhh... Jadi, udah siap nih ngasih tau kakak siapa orangnya?."

"Heem."
Jawab subin sambil menganggukan kepalanya.

"Siapa?."

"Hhmmm... Itu kak."
Jawab subin kikuk.

"Iya, itu siapa?."

"Itu kak."

"Itu siapa, kakak gak ngerti."

"Hmm... Kak chan kak."

"Ya ampun bin, mau bilang kak chan aja segitu susahnya kamu."
Ucap seungsik sambil tersenyum.

"Kok kakak biasa aja."

"Emang kakak harus gimana?, harus teriak gitu?."

"Ya engga sih, cuma kok kakak responnya biasa aja. Kayak udah tau."

"Emang kakak udah tau."

"Loh, kok bisa. Katanya kak chan belum cerita kesiapa-siapa."

"Kakak tau sendiri, kakak denger kamu telfonan kemaren."

"Kenapa kak sik gak langsung bilang subin kalo udah tau?."

"Kakak tunggu kamu sendiri yang siap cerita kekakak. Kalo kamu masih rahasiain ini, berarti kamu belum siap. Dan kakak gamau maksa kamu buat cerita."

"Tapi kakak gak bilang bunda kan?."

"Engga dong, kan kakak selalu bisa jaga rahasia."

"Sayang kak sik."
Ucap subin sambil memeluk kakaknya.

"Tapi kamu juga harus cerita kebunda loh ya."

"Iya kak, tapi gak sekarang."

"Iya. Oiya kakak juga mau pesen satu hal sama subin. Kakak gak ngelarang subin pacaran, bunda juga pasti gak akan ngelarang. Cuma subin harus tetap fokus kesekolah subin ya, jangan sampe ini ngeganggu sekolah subin. Sebentar lagi juga subin mau ujian kan, dan harus siap-siap masuk universitas."

"Siap kakak sayang."
Jawab subin sambil mengeratkan pelukannya keseungsik.

"Tapi sejak kapan kamu deket sama kak chan?, kapan jadiannya?."

"Dari kak chan main kesini kak, yang dia baru pindah itu. Kalo jadiannya belum lama kok, duluan kakak sama kak seungwo."
Ucap subin sambil tertawa.

"Cieee, kakak ditraktir dong."
Canda seungsik.

"Subin juga belum dapet peje loh ya dari kakak."
Balas subin.

"Dasar."
Ucap seungsik sambil membalas pelukan adiknya.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Hiiyaakkkkk Dua Puluh Delapan.

Ternyata chanbin official duluan ya. Sejun masih butuh perjuangan yang ekstra buat deketin yang abis patah hati soalnya. 😅😅

Jangan lupa voment nya ya teman-teman. Terimakasih. 🙏

Salam heyya 🙌🙌

Standing Still || ☆Complete✔☆Where stories live. Discover now