Standing Still || ☆Complete✔☆

Two

"Sik pulang."
Ucap seungsik saat tiba dirumahnya.

"Ehh... Anak bunda udah pulang. Kok sore banget nak pulangnya?."

"Iya bun, tadi aku nugas dulu sebentar."

"Kamu dianter seungwoo?."

"Iya bun, aku dianter seungwoo."

"Kok tumben gak mampir dulu."

"Ditelpon mama tadi, minta dianter kesupermarket."

"Oohhh gitu... Yaudah kamu makan dulu gih sana, tuh adek kamu juga lagi makan."

"Iya bunda."
.
.
.
.
.

Setelah mengantar sang mama kesupermarket, seungwoo merebahkan dirinya dikasur. Dia menoleh kesamping dan melihat figura foto yang terpajang dimeja dekat kasurnya. Seungwoo tersenyum melihat foto itu, dan mengambilnya.

Seketika seungwoo teringat ucapan seungyoun.

"Kalo gue jadi lu ya woo, udah gue jadiin hak milik deh. Udah cakep, pinter, alus banget orangnya, gak neko-neko lagi. Kapan lagi dapet yang kayak gitu, jangan sampe lu nyesel kalo ada yang pepet dia duluan."

Dan seketika seungwoo juga teringat percakapannya dengan seungsik ketika mereka masih disekolah menengan atas.

"Kasian ya hyunjin sama felix, mereka kan temenan udah lama banget woo. Tapi jadi musuhan karna mereka putus pas pacaran."

"Iya sik."

"Kalo aku, lebih baik sahabatan tapi hubungannya baik-baik aja. Daripada jadi pacar tapi kalo putus malah ngehancurin hubungan baik yang udah terjalin sejak lama. Iya kan woo, menurut kamu gimana?."

"Hhhmmmm.. Iiii-yya sik."

"Aku harus gimana sik?."
Gumam seungwoo sambil menghela nafas panjang.
.
.
.
.
.

"Kak sik."
Panggil subin.

"Iya bin kenapa?."

"Kakak sibuk gak?."

"Engga kok. Kakak cuma lagi baca buku aja, kenapa hmm?."
Tanya seungsik pada sang adik, Subin.