Bab 19 : Rintangan

51.5K 6.1K 1.8K
                                    

"Tidak ada yang berjalan mulus dan lancar, akan selalu ada tembok menghadang untuk menjadi rintangan."

***

FOLLOW INSTAGRAM DI BAWAH UNTUK SPOILER DAN PART YANG TIDAK ADA DI WATTPAD :

cantikazhr
wpcantikazhr
Alunacandy
Andrasavieroo
Sergio.abrhm
We.are.eagle

***

"Gimana keadaan mereka?" Candy baru saja sampai di rumah sakit, King dan Putra menyambut gadis itu di depan ruangan yang terdapat Ari dan Alvin di dalamnya.

"Babak belur, Bos." Sahut King, wajahnya memerah menahan amarah.

"Gue rasa, mereka ngincer semua anak EAGLE terutama yang deket sama lo, Bos," ujar Putra.

Candy terdiam. Pikirannya seketika menerawang ke mana-mana. Peneror itu tidak pernah menghubungi Candy lagi, namun ia tetap menyakiti orang-orang di sekitar Candy.

"Kumpulin semua anak-anak EAGLE di WABAJA." Perintah Candy, kedua lelaki di hadapannya saling bertatapan sebelum mereka mulai menghubungi temannya satu persatu.

"Gue ke ruangan Sergio, sebentar." Candy kemudian berjalan menuju ruangan Sergio, selain mendapatkan kabar buruk atas insiden pengeroyokan terhadap Ari dan Alvin.

Candy juga mendapatkan kabar baik, tentang kesadaran Sergio. Ia langsung masuk ke dalam ruangan Sergio begitu sampai.

"Gi?" panggil Candy. Gadis itu tersenyum tipis melihat Sergio yang sudah berhasil membuka matanya.

Sergio menoleh, separuh wajahnya tertutupi oleh masker oksigen yang membantunya bernapas. Membuat Candy tidak bisa melihat senyum tipis yang tercetak di bibir Sergio saat ini.

"Lo baik-baik aja?" tanya Candy. Gadis itu meraih tangan Sergio seraya menggenggamnya.

Sergio mengangguk. Ingin sekali berbicara namun rasanya berat, pengaruh sudah sangat lama ia tertidur mungkin.

"Gue seneng lo udah sadar." Candy tersenyum.

Bibir Sergio terlihat seperti ingin mengatakan sesuatu, ditambah lagi cowok itu sedang berusaha meraih tangan Candy.

"Kenapa?" tanya Candy. Gadis itu mendekat.

"A .... " lirih Sergio. Lelaki itu kesusahan untuk berbicara.

"Kenapa, Gi?" Candy mulai bingung, "A apa?"

"A ... th ar ...." ucap Sergio dengan susah payah.

"Athar? Athar kenapa?" Candy semakin penasaran, ia menatap mata Sergio. Cowok itu ingin menyampaikan sesuatu.

"Bha .... h ya..."

Rasa penasaran Candy semakin meningkat. "Bahaya? Kenapa? Ada apa sama Athar dan Bahaya?"

Sergio terlihat menghela napasnya. Saat sehat, ia akan sangat dengan mudah berbicara. Namun, saat ini untuk mengucapkan satu kata saja sangat sulit baginya.

"A n .... "

"Bos, anak-anak udah ngumpul di WABAJA." Candy menoleh, King dan Putra baru saja tiba.

"Kita ke sana sekarang," ujar Candy. Gadis itu kembali menatap Sergio, "Gi, gue harus urus anak-anak bentar. Gue bakal balik ke sini, tunggu, ya?"

Sergio terlalu lemah untuk menggelengkan kepala atau menahan tangan Candy. Maka saat gadis itu pergi dengan kedua sahabatnya, yang ia lakukan hanya bisa menahan dengan suaranya yang terbata-bata.

***

Candy baru saja tiba bersama King dan Putra di WABAJA, atau Warung Babeh Jali yang menjadi tongkrongan khusus anak EAGLE sejak zaman kepemimpinan Dewa-Ayahnya.

Mungkin ada sekitar delapan puluh atau lebih para lelaki yang sudah hadir di sini, dengan motor sport milik mereka masing-masing yang menjadi ciri khas anak geng.

Candy memang meminta King dan Putra untuk mengumpulkan seluruh anggota EAGLE karena ada yang ingin ia sampaikan.

Gadis itu mengambil posisi berdiri di depan, menjadi pusat perhatian seluruh lelaki yang berada di sana. Mereka menatap Candy penuh rasa hormat, karena selain satu-satunya perempuan di EAGLE, Candy adalah kekasih dari Athar-Ketua mereka sebelumnya, dan anak dari Dewa Ryoji Langit-pendiri EAGLE.

"Kalian udah denger berita Sergio, pasti." Candy berucap lantang, semua lelaki di hadapannya mengangguk.

"Sampai berita terbaru tadi pagi, yang terjadi sama anggota inti EAGLE. Ari dan Alvin." Candy menghela napasnya sebelum melanjutkan.

"Sebelum itu terjadi sama mereka, gue diteror." Lanjut Candy, membuat kebisingan karena lelaki di hadapannya saling berargumen. "Dan dampak dari peneroran itu, 3 orang anggota inti EAGLE celaka."

"Gue punya firasat, selanjutnya gue, atau bahkan kalian."

"Tapi, Bos, lo tahu siapa pelakunya?" tanya Yuga, salah satu adik kelas yang menjadi anggota EAGLE generasi ketiga.

"Kami siap balas dendam!" Teriak Jorgi, anggota generasi ketiga.

"Darah dengan darah!"

"Hancurkan, ratakan, balas dendam!"

Mereka mulai berteriak, mengelu-elukan ingin melakukan balas dendam. Bagaimanapun juga, yang ada di pikiran mereka saat ini adalah ini ulah salah satu musuh mereka.

Dan mereka tidak akan tinggal diam, tidak ada kata maaf. Tidak setelah membuat anggota inti EAGLE terluka.

"Gue ngumpulin kalian bukan untuk balas dendam!" Teriak Candy, matanya menyalang. Sebuah tatapan yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya. Tatapan itu tersirat kemarahan dan keputus asaan.

"Gue nggak mau lebih banyak korban lagi."

"Bos, maksud lo apa?" tanya King, cowok itu menyentuh pundak Candy.

Candy menunduk, gadis itu menarik napasnya dalam. Membuangnya kasar. Kembali mendongak, menampilkan ekspresi wajahnya yang tidak pernah ia tunjukan ke siapapun.

"Hari ini, 18 April. Gue nyatakan, EAGLE BUBAR!"

CLADE

2000 vote + 2000 KOMEN UNTUK NEXT!

JANGAN LUPA SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN DI SETIAP BAB

TAG IG AKU KALAU KALIAN POSTING QUOTES DARI CERITA INI

Clade (tersedia di gramedia)Where stories live. Discover now