Film pun mulai ditayangkan.
"Noh udah terang" bisik Aldo
Rania mengintip dari sela-sela jarinya, memang benar sudah terang. Tapi, tidak seluruhnya.
Aldo melepaskan pelukannya, sedangkan Rania langsung memeluk Aldo dengan erat.
Aldo mengerutkan dahinya, "udah terang, bego" bisiknya
Rania menggelengkan kepalanya, "enggak, masih gelap!" bisiknya
Aldo menghela nafasnya, ia membiarkan Rania memeluknya erat-erat.
"Ni malem lo kesambet apaan, sih. Hobi banget meluk gue" bisik Aldo
Rania mengerutkan dahinya, ia kemudian menengadah dengan cepat.
"Akh!" gumam Rania dan Aldo saat kepala Rania menghantam dagu Aldo dengan kuat
Rania mengusap-usap kepalanya, sedangkan Aldo memegang dagunya.
Asli, sakit.
Rania kemudian melepaskan pelukannya, ia menatap Aldo dengan tajam.
"Gue meluk lo karna ada alesan yang penting, bukan karna ganjen kek fans fanatik lo itu" bisik Rania sembari memegangi kepalanya yang masih terasa sakit
Aldo mengangguk-nganggukan kepalanya sembari menekan-nekan dagunya yang masih sakit.
"Serah" bisik Aldo dan kembali duduk tegak dikursinya sembari mengetuk-ngetuk dagunya
Rania lalu kembali duduk tegak dikursinya, ia berusaha memberanikan dirinya.
Rania kemudian mengambil popcorn yang ia letakkan diatas kursinya tadi. Tepatnya disebelahnya.
Rania memakan popcorn nya, ia meneguk salivanya.
Tempatnya gelap, kelemahan Rania.
Ditambah, filmnya horror.
Rania benar-benar membunuh dirinya secara perlahan.
Dipertengahan film, hantu muncul.
Rata-rata penonton berteriak histeris.
Sedangkan Rania, ia memasukkan banyak popcorn ke dalam mulutnya agar ia tidak berteriak.
Saat suara filmnya mengejutkan, semua penonton kembali berteriak histeris.
Rania langsung menolehkan wajahnya ke arah lain, agar tak melihat hantunya muncul.
Rania kemudian mengerjapkan matanya saat melihat betapa romantis alias menjijikkannya perlakuan para bucin disebelahnya ini.
Dion merangkul Bella, sedangkan Bella bersandar pada Dion sembari menyuapkan popcorn kepada Dion.
Sedangkan Fafa dan Erlan duduk dengan tenang, dengan Fafa yang bersandar pada Erlan dan menggenggam tangan Erlan untuk menutup wajahnya. Dan sesekali Erlan memberikannya ucapan yang membuat Fafa tersenyum malu-malu.
Rania meneguk salivanya, pemandangan macam apa ini.
MENDING GUE LIAT HANTU, ANJIR.
IKHLAS GUE!
Tiba-tiba Aldo memegang bahu Rania, membuat Rania membelalakkan kedua bola matanya.
"Ran" ucap Aldo
Rania segera menoleh dan menyemburkan seluruh popcorn yang ada didalam mulutnya ke arah Aldo. Tepat mengenai bajunya.
Rania semakin membelalakkan kedua bola matanya, "anjir, sorry Do!" bisiknya dengan panik
YOU ARE READING
My Husband Is My Enemy 1 (TAMAT)
Teen FictionTERSEDIA DI APLIKASI DREAME. Akun Dreame : Rahma Nida Rank #1 Badgirl/18.7k stories #1 Rania/370 stories #2 FiksiRemaja/102k stories #2 Barbar/988 stories #3 Perjodohan/17.3k stories PERHATIAN! TIDAK MENERIMA TUKANG PLAGIAT. JIKA SUKA SILAHKAN DINIK...