A FACT

165 27 8
                                    

Sekarang, aku telah menemukan mu kembali, aku berjanji tidak akan pernah pergi meninggalkan mu sendiri lagi.
-Riko Aditya-

Riko memberhentikan mobilnya di bawah bukit yang sangat sepi dan lapang yang di alaskan dengan rerumputan pendek dibawah nya.

Hari sudah petang dan matahari sebentar lagi akan terbenam, Riko dan Fasya duduk di bawah bukit sambil menatap langit senja yang sering dibilang indah oleh banyak orang.

Hening

Hanya suara angin yang terdengar, keduanya tidak ada yang memulai obrolan, Fasya tidak mau membuka obrolan duluan, ia menunggu Riko bicara, tapi yang ditunggu malah menatap langit dengan senyum dibibir nya.

Fasya mendengus kesal

"Cupu, katanya lo bakal perjelas fakta yang bisa bikin gue ngga percaya, apaan si emang? Omongin sekarang! Ngga usah buang-buang waktu."

Riko menengok ke arah Fasya yang ada di sebelah nya, Riko tersenyum hangat. Sangat hangat, bahkan siapapun yang melihat senyum Riko akan merasakan kehangatan, termasuk Fasya.

"Gue cuma mau cerita sama lo Sya."

Fasya mengernyit

"Cerita?" tanya Fasya

Riko mengangguk, "Iya, lo mau dengerin kan?"

"Cepetan, kalo cerita lo unfaedah, gue ngga mau dengerin."

Riko menghela nafas sejenak,

"Dulu. Waktu gue masih kecil, ada seorang anak cewe yang tiba-tiba dateng ke gue dan ngajakin gue nikah."

Riko tertawa renyah diakhir ucapan nya

"Saat itu, umur gue masih 7 tahun dan gue bisa nebak pasti umur si cewek itu lebih kecil dari gue, saat itu gue bilang sama dia kalo kita masih kecil dan belum waktunya untuk nikah dan-"

"Stop! Jangan lanjutin ceritanya lagi."
Fasya tiba-tiba memberhentikan ucapan Riko yang sedang bercerita

Fasya memijat keningnya yang tidak pusing. Fasya merasa... Cerita yang tadi Riko ceritakan kepadanya pernah dialami juga oleh Fasya, bahkan sama persis. Fasya juga dulu pernah mengajak seseorang menikah saat masih kecil dulu, tapi bukan kepada Riko melainkan kepada teman lelaki masa kecil nya dulu.

--

Bocah laki-laki kecil sedang membaca buku di bawah pohon sendirian.

"Hai! Aku boleh duduk ngga?" ucap seseorang tiba-tiba, lelaki itu mendongakkan kepalanya. Ternyata yang datang adalah Fasya kecil dengan rambut dikuncir dua kepang, lelaki itu tersenyum kepada Fasya.

"Boleh." ucap bocah itu, Fasya segera mendudukan diri di sebelah si bocah lelaki, namun lelaki itu masih terus saja fokus pada bukunya.

"Namaku Fasya, nama kamu siapa?"

Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya seraya tersenyum.

"Oh yaudah kalo kamu ngga mau ngasih tau nama kamu, tapi aku cuma pengen kamu menikah sama aku."

Bocah lelaki itu refleks menutup bukunya dan terkejut mendengar ucapan polos yang keluar dari mulut Fasya

FASYA Where stories live. Discover now