chap 27

1.2K 131 51
                                    

Akhirnya bisa up lagi..

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.

⚫⚫⚫
Kini Yoongi tengah menangis dikamar. Kamar Jungkook tentu saja. Karena selama tinggal di mansion milik keluarga pria itu ia memang ditempatkan sekamar dengan Jungkook dengan alasan agar ada yang menjaga.

Yoongi tengah kacau. Ia tak tau apa yang terjadi. Ia berharap Jungkook hanya bercanda saat mengatakan akan membunuh pamannya. Namun saat mengingat pisau yang ditodongkan Jungkook, Yoongi sadar bahwa itu bukan sekedar candaan.

Air mata Yoongi terus mengalir, tangisnya pun kian mengeras kala mendengar ketukan dari luar lengkap dengan suara yang memanggil namanya dengan nada khawatir. Tanpa melihatpun Yoongi tau. Itu adalah Jungkook.

Entah mengapa Yoongi enggan membuka pintu. Ia hanya menenggelamkan kepalanya keatas bantal agar suara tangisnya teredam.

"tak masalah jika sekarang kau tak ingin bertemu denganku, tapi tolong jangan benci aku.."

Suara lirih milik pria tegap itu terdengar dari balik pintu. Yoongi sempat terhenyak namun masih enggan bangkit membuka pintu. Hingga tak lama suara langkah kaki menjauhpun terdengar dan semua berubah menjadi senyap.

Tak ponsel Yoongi berdering. Si empunya langsung mengangkat tanpa melihat siapa yang menelponnya.

"Yoongi.."

"hyung.. hiks.." lirih Yoongi saat mendengar suara pamannya disebrang sana

"sstt.. tenanglah.. Dengarkan hyung, masuklah kekamar mandi dan kunci pintunya, hyung akan memberitau sesuatu yang penting" ujar Namjoon serius

Tanpa menjawab Yoongi langsung bangkit dan masuk kedalam kamar mandi lalu mengunci pintunya. Yoongi duduk diatas kloset sambil sesekali mengusap air matanya yang tak ingin berhenti keluar.

"aku sudah ditoilet hyung.." ucap Yoongi

"baiklah sekarang dengarkan hyung, Jungkook bukan orang baik baik.. ia membunuh banyak orang" ujar Namjoon dan hanya dibalas isak tangis oleh Yoongi

"Yoongi dengar.. Jungkook terobsesi padamu, kau tidak boleh gegabah jika tak ingin ia melukaimu, berpura puralah bahwa kau tidak mengetahui apapun" jelas Namjoon

"hyung.. hiks.. aku takutt.." lirih Yoongi

"ssttt.. jangan takut.. tunggulah kami.. kami akan datang untuk menyelamatkanmu" ujar Namjoon setengah berbisik mencoba memberikan ketenangan pada keponakannya

"sekarang tidurlah.. buat seolah olah kau tidak melihat apapun tadi" ujar Namjoon

Setelah selesai dengan teleponnya, Yoongi keluar dari kamar mandi. Melakukan apa yang Namjoon suruh tentu saja. Sebelumnya Yoongi juga sudah membasuh wajahnya agar jejak air matanya tak terlalu terlihat.











⚫⚫⚫
Jungkook tengah duduk di meja ruang makan mansionnya. Karena sudah malam lampu pun dimatikan hingga membuat kesan termaram disekitar ruang makan itu. Jungkook duduk sambil sesekali menenggak bir yang ada ditangannya.

Jungkook tengah kacau saat ini. Yoongi tadi melihatnya. Melihatnya ketika tengah mengancam Namjoon. Jungkook takut. Ia belum siap Yoongi membenci dirinya. Kalau sampai hal itu terjadi Jungkook bersumpah akan membunuh Namjoon dengan tangannya sendiri.

"Kook-ah.. apa yang kau lakukan disini?? Kenapa tidak tidur??" suara lembut itu mengalun membuat Jungkook menoleh dan mendapati Baekhyun yang nampaknya hendak mengambil minum

Psycho's Love [Kookga]Where stories live. Discover now