" Jangan bilang "

Start from the beginning
                                    

" Ia sayang. Bye " Rendi mencium kening Gladis

~

Rendi mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tujuan sekarang adalah Dira. Rendi ingin melihat wajah cantik Dira yang mampu membuat semua masalahnya hilang.

Rendi memasuki apartement yang terlihat gelap. Hatinya berkecamuk. Rasa kesal karna Dira belum pulang padahal jam sidah menunjukan pukul 8 malam.

" Jangan bilang lu masih sama Putra " Ucap Rendi penuh emosi

Rendi mencoba menghubungi Dira tapi tak ada jawaban. Entah sudah berapa banyak kali Rendi menghubungi Dira tapi masih saja tak ada jawab. Rendi sangat kesal.

Boleh dibilang Rendi egois, sangat egois. Rendi ingin bisa bersama Gladis tanpa Dira bertanya tapi disaat Rendi pulang dia ingin Dira menyambutnya dengan senyuman dan pelukan.

Dira memandangi pemandangan kota Jakarta dari apartemen Putra. Setelah mengunjungi makam Dirga, Putra mengajak Dira mampir keapartemennya.

" Ngapain berdiri aja Dir, duduk kali gak cape berdiri terus " Putra keluar dari kamarnya dengan rambut yang masih basah.

" Pemandangan malam emang selalu indah " Dira masih terus berdiri ditempatnya

" Lebih indah senyum kamu " Putra berdiri disamping Dira dan menatapnya

" Sejak kapan kamu belajar ngegombal " Dira menatap Putra dan tersenyum kepada Putra

" Aku bukan gombal sayang tapi ngomong yang sebenernya. Senyum kamu itu lebih indah dari pemandangan diluar sana " Putra memeluk Dira

" Maaf " Dira meneteskan air matanya

" Hey kamu nangis " Putra melepaskan pelukannya lalu menatap Dira " Maaf untuk apa sayang " lanjut Putra

" Maaf karna udah bohongin kamu, maaf karna gak jujur soal pernikahan itu dan maaf karna hati aku " Dira menjeda ucapannya

" Karna hati kamu bukan untuk aku " Putra mengangkat dagu Dira agar dapat melihatnya

" Bukan gitu Putra " Dira menggeleng kepalanya cepat

" Terus " Putra sebenarnya sangat sakit tapi dia tak ingin terlihat sedih didepan Dira

" Hati aku gak hanya kamu. Aku sayang banget sama kamu Put. Kamu selalu jagain aku, sayang dan cinta sama aku tapi aku gak bisa bohong kalau Rendi juga ada didalam sini " Dira menunjuk dadanya Sambil terisak

Apa Dira tak pikir bagaimana perasaan Putra. Disaat Dira berkata seperti itu Putra hanya tersenyum tapi apakah Dira tak bisa melihat betapa sakitnya Putra dari matanya.

" Maafin aku Put, aku udah jahat banget sama kamu " Dira memeluk Putra dengan terisak

" Aku gak papa sayang. Kamu harus tau aku akan selalu ada untuk kamu. Bahkan saat hati kamu bener-bener gak ada nama aku " Air mata Putra jatuh tapi dengan cepat dia menyekatnya

" Maaf " Dira memeluk Putra dengan Erat

Setelah Dira merasa sudah menumpahkan isi hatinya Dira melepaskan pelukannya. Dira bisa melihat mata Putra yang merah. Dira merasa bersalah tapi dia tak ingin membohongin Putra lagi. Sudah cukup selama ini Dira tak ingin lagi.

" Cape " manja Dira

" Cape lah tau gak kita udah sejam berdiri kayak gini " Putra berjalan sambil menggandeng tangan Dira menuju sofa

Dira melihat hpnya yang terus bergetar. Tak ada niat untuk mengangkatnya. Dira tau itu pasti Rendi.

" Gak mau diangket ? mungkin penting " Putra juga mengikuti arah pandang Dira

" Gak usah. Itu pasti Rendi " Dira menonaktifkan hpnya " Putra aku mau nanya " lanjut Dira

~

Rendi semakin kesal sudah jam 9 : 15 tapi Dira belum juga pulang, hpnya pun dinonaktifkan. Rasa kesalnya bertambah kala memikirkan dengan siapa Dira pergi.

" Putra berani lu nyentuh Dira, gue musnain lu dari bumi " ucap Rendi yang semakin kesal karna Putra juga tak menerima panggilannya

~

" Apa sih yang gak buat kamu " Putra mencolek hidung mancung Dira

" Kamu kenal Gladis ? " Dira sedikit kesal menyebut nama Gladis

Putra sedikit terdiam mengingat kejadian setahun yang lalu. Kejadian yang membuatnya menolak hati Dira. Kejadian yang membuat Putra mengutuki dirinya sendiri.

" Put kamu kok diam. Kalau gak mau cerita juga gak papa kok " Dira merasa aneh dengan Putra

" Kamu ingat setahun yang lalu aku pernah ngajakin balapan tapi aku batalin begitu aja dan ninggalin kamu ? " Putra menatap Dira

" Ingat lah, itu kejadian yang nyakitin aku banget. Kejadian yang bikin aku berpikir kalau kamu bukan punya aku lagi. " Dira memasang wajah sedih

" Kamu masih ingat setelah kejadian itu aku ngomong apa ke kamu ? "

" Kamu dateng kerumah lalu minta maaf karna udah ninggalin aku. Kamu juga bilang kalau " Dira menutup mulutnya seolah paham maksud Putra

***

Putra, Gladis Disya dan Rendi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Putra, Gladis Disya dan Rendi

Kira" apa yah 😁😂
Next baru dijelaskan yah 😍
Jangan lupa ninggalin jejak yah guys 😍







HURT ( DIRA DINATA )  ✅✔☑Where stories live. Discover now