38. Missing

54.5K 5.4K 148
                                    

PERPERANGAN dingin antara Eldrick dan Seline masih berlanjut sampai sekarang. Bahkan ini sudah dua minggu mereka tidak berbicara. Bahkan, pada saat sarapan Eldrick tidak datang ikut sarapan bersama dengan Seline. Melainkan Alice yang menemani hari-hari Seline.

Saat ini Eldrick sedang berada di ruangannya dengan tenang hingga seseorang masuk dengan membanting pintu kamarnya. Ryann yang tengah membantu Eldrick untuk menyusun konsep baru produk mereka menjadi terganggu karena kedatangan Alice. Siapa lagi yang berani bertingkah seperti itu selain Alice?

"Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau tidak berbicara dengan Seline?!" seru Alice meninggikan suaranya.

"Aku sibuk," balas Eldrick apa adanya dan kembali fokus ke produknya.

"Hei, serigala penggila kerja. Seline masih bersedih karena kau tidak mau mendukungnya—"

"Mendukungnya untuk mati? Bayi itu hanya akan membunuhnya," potong Eldrick terus terang dan tetap santai membolak-balikkan kertasnya itu.

Alice menggeram kesal. "Pasti ada caranya, bodoh!"

"Tidakkah kau ingat? Ibuku mati karena apa?" ucap Eldrick dengan nada dinginnya.

"Teknologi sudah berubah dan pasti ada—"

"Berhenti membual, silahkan tinggalkan ruanganku jika tidak penting," usir Eldrick terus terang.

Alice yang melihat sikap Eldrick semakin tidak jelas sengaja mencampak sofa yang ada di ruangan ini dengan kekuatannya dan membanting pintu ruangan Eldrick kencang. Beruntung tidak rusak karena pintu ini sudah dibuat dengan kualitas yang baik. Sebenarnya Ryann ingin sekali membahas masalah ini, tapi karena Eldrick mengatakan bahwa ia tidak perlu mencampuri urusannya. Maka, ia harus menuruti ucapan Alpha-nya.

Sedangkan itu, Alice berada di hutan 'menggila' tak terkontrol di sana. Ia melampiaskan semuanya ke pohon-pohon yang tak bersalah itu. Drake yang disuruh Eldrick untuk memantau Alice berdecak melihat tingkah Alice. Bukannya mendapat ide untuk menyelesaikan masalah ini, malah membuat masalah lagi.

Seperti sekarang ini, ia berteriak sekencang mungkin. Merusak pohon-pohon di sini, Drake bahkan sudah malas menghentikan Alice. Jadinya ia menatapnya saja tanpa berbuat apa-apa, hingga Alice terbang ke udara dan mencampak semua pohon disini. Dan yah... seperti yang kalian semua tebak. Alice berakhir dengan kehabisan tenaga dan tergeletak lemah di atas rumput.

Drake berdecak kesal dengan tingkah kekanakan Alice ini. Benar kata Eldrick, Alice memang lebih tua dari Eldrick. Namun perilakunya masih jauh lebih kekanakan dari Eldrick yang sudah bisa memimpin pack hingga saat ini. Drake segera menuju tempat Alice dan membopong tubuhnya kembali ke kamar Alice.

"Benar-benar merepotkan."

Di lain tempat, Seline menatap perutnya dengan tatapan kosong. Masih saja terbayang betapa sakitnya ketika Eldrick meminta untuk membunuh bayi ini secara tidak langsung. Bayi ini hanya bayi yang tidak berdosa dan hidup karena Eldrick dan Seline. Tentu saja Seline tidak semudah itu membuang bayi ini semudah memutar balikkan telapak tangan.

Momen-momen saat ini membuat Seline merindukan Tasya dan Amara. Mereke berdua belum bisa bertemu dengan bayi ini karena keadaan yang tidak mendukung. Apa kata Tasya dan Amara saat tau Eldrick tidak merestui adanya anak di perutnya ini. Tasya dan Amara akan melakukan segala cara agar menyelamatkan bayi ini dan menjauhkan Eldrick darinya. Namun Seline egois. Di sisi lain ia juga mencintai Eldrick dan tidak ingin pergi meninggalkan Eldrick.

Lagi-lagi air mata kembali turun tanpa Seline perintah. Seline segera menghapus air matanya dan bangkit dari duduknya untuk hendak kembali ke mansion karena sudah puas menenangkan dirinya, tapi ada suara yang memanggil namanya hingga pandangan Seline menjadi kosong dan ia mengikuti suara itu pergi kemana.

Childish Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang