Bonus Part!

39.2K 3.8K 174
                                    

BIBIR Seline bergemetar dan matanya berlinang menahan air mata turun. Jangan lupakan badannya juga ikut bergmetar. Eldrick yang melihat itu mengusap wajahnya dengan kasar dan menghembuskan napasnya. Keadaan di ruangan Eldrick menjadi mencekam nan dingin.

Tidak tahan terlalu lama berada di sini, Seline keluar dari ruangan ini sembari membanting pintu dengan kuat sehingga hampir membuat pintu itu retak. Sedangkan itu, Ryann yang berada di luar ruangan Eldrick melihat Seline keluar dengan air mata yang berlinang, ia menarik napasnya dalam dan berdoa dalam hati sebelum masuk kembali.

Sesuai dugaannya, ruangan ini mendadak menjadi kapal pecah karena Eldrick melampiaskan amarahnya ke ruangan ini. Ryann tersenyum dengan terpaksa dan berusaha menenangkan Eldrick.

"Bukankah semuanya akan lebih baik jika Tuan meminta maaf kepada Nyonya?" saran Ryann sembari mengutip kembali kertas yang berserakan itu.

"Aku tidak bersalah disini, buat apa aku meminta maaf?" desis Eldrick tidak suka.

Pada akhirnya Ryann hanya diam dan fokus merapikan ruangan ini daripada terkena amukan Eldrick. Tentu ia masih amat sangat menyayangkan nyawanya. Hawa di ruangan ini sangat tidak nyaman, oleh karena itu Ryann buru-buru membereskan kertas yang berserakan itu dan pergi dari sana.

Namun, rencananya gagal karena Eldrick menyuruhnya untuk melanjutkan tugasnya, kemudian Eldrick pergi dari sana. Ryann menghembuskan napasnya lega karena setidaknya ia berdua dengan Eldrick. Padahal Ryann ingin menemui Rael dan melihatnya berlatih, tapi moongoddes sedang tidak berada di pihaknya kali ini.

Sedangkan itu, Seline melamun sendirian di taman belakang yang dekat dengan hutan. Ia mengusap hidungnya dengan telunjuk tangannya lalu menarik napas dalam. Matanya memerah karena sehabis menangis tadi.

"Kebodohan apalagi yang kau perbuat?" tanya Anna yang baru terbangun dari tidurnya.

Bukannya menjawab, tangisan Seline malah kembali pecah.

"Tsk, lebih baik biarkan aku latihan daripada kau menangis seperti orang gila," ujar Anna.

Seline menurut dan membiarkan Anna mengambil alih tubuhnya.

"Tidurlah," kata Anna lalu ia memutuskan mindlink tersebut.

Setelah itu, Anna berjalan mendekati kolam yang ada didekatnya untuk membasuh wajahnya agar ia tidak terlihat sehabis menangis. Tanpa membuang waktu, Anna pergi menuju tempat latihan seperti biasa tanpa bersalah.

Sesampainya di sana, Anna memanggil salah satu dari mereka untuk bertarung melawannya. Tetapi, selama ia bertarung mereka semua diam-diam meliriknya dan tentu saja Anna tidak senang. Tiba-tiba ia membanting pedang yang ia gunakan sehingga membuat suasana semakin mencekam.

"Bisa kau jelaskan apa yang terjadi disini?" tanya Anna kepada hewolf yang ada di depannya ini,

Ia meneguk salivanya perlahan. Ketika ia ingin menjawab pertanyaan Anna, tenggorokannya mendadak tercekat.

"Seli--maksutdku Anna!" panggil Alice tersenyum sembari melambaikan tangannya.

Mereka semua menghembuskan napasnya lega karena Alice--penyelamat mereka datang. Suasana yang tadinya suram menjadi sedikit ceria sebab kedatangan Alice. Anna menatap mereka semua tajam satu per satu lalu mendatangi Alice.

Alice yang mengerti dengan tatapan Anna terkekeh dan memberikannya segelas air putih yang dibawakan Catherine. "Minumlah," ujar Alice mengusap punggung Anna lembut.

Anna memberikan gelas yang sudah ia teguk sampai habis itu kepada Catherine. Alice tersenyum tipis dan mengajak Anna masuk ke dalam mansion. Diam-diam Alice berbalik ke belakang dan mengedipkan sebelah matanya kepada mereka semua.

Childish Mate [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang