4 - SMA PERTIWI

762 37 1
                                    

BAB 4

Stella menatap layar laptopnya dengan rasa kantuk yang sedari tadi ia tahan. Jam sudah menunjukan pukul sebelas malam. Tetapi gadis itu masih sibuk mencari calon sekolah barunya.

"Nah, gue sekolah di Nusa Bintang aja! Sekolah dan visi misinya keren banget," ucap gadis itu dengan senang. Baru saja ia akan memasukan nomor telepon SMA Nusa Bintang, mata Stella tiba-tiba melotot ketika melihat jarak sekolah itu dengan rumahnya.

37 KM.

Busettttt!!! Yang ada Stella akan datang terlambat setiap harinya.

"Ampun deh, harus nyari lagi," keluh gadis itu.

Stella menepuk-nepuk pipinya dengan keras. "Ayo dong, Stella! Lo harus bisa nemuin sekolah baru lo malam ini. Biar besok lo bisa langsung sekolah!" ucap Stella menyemangati diri sendiri.

Mata gadis itu kembali fokus pada layar laptop sambil sesekali berguman kata tidak ketika membaca nama-nama SMA yang tertera.

"SMA Angkasa? Nggak, nggak!"

"SMA Kejora? Nggak juga."

"SMA Venus? Hmmm... Nggak juga deh."

"Ini sebenernya gue lagi nyari SMA atau susunan tata surya sih?"

Satu jam telah berlalu. Malam semakin larut namun belum ada SMA yang pas menurutnya.

Disaat dia sudah sangat mengantuk, matanya tertuju pada satu SMA. Stella berusaha membuka matanya.

"SMA Pertiwi. Di sini aja kali yak?" Gumam gadis itu. "Visi dan misinya bagus. Sekolahnya juga keren. Yaudah di sini aja deh!"

Stella mulai memasukan nomer telepon sekolah ke dalam ponselnya. Setelah itu, ia berjalan menuju kasurnya seperti zombie. Stella benar-benar lelah.

***

Keesokan paginya, pintu kamar terbuka. Terlihat seorang gadis yang masih tertidur pulas. Di meja belajar tampak laptop yang masih terbuka. Shandy melihat laptop Stella.

"Pertiwi Jakarta? Wah, bagus nih sekolah. Pantes aja Stella milih di sini, oke gue telepon aja sekarang. Kasian Stella. Pasti semaleman dia nyari sekolahan." Gumam Shandy tak tega melihat Stella.

Shandy mulai mengetik angka di layar ponselnya lalu menelfon pihak sekolah, mendaftarkan Stella, setelah itu dia menyimpan laptop Stella di laci.

***

"Hoaaaamm..." Stella menguap. Matanya masih sulit untuk terbuka. Gadis itu melihat jam dindingnya, waktu menunjukan pukul 10 pagi. Stella melotot kaget dan buru-buru bangun dari kasurnya.

"Astaga gue telat!! Yah, nggak jadi sekolah hari ini dong!" kata Stella sebal.

Gadis itu berjalan lunglai ke luar kamarnya dan menemukan Shandy yang baru saja naik ke lantai dua untuk memanggil Stella  sarapan.

"Lemes amat. Kenapa lo sakit?"

Stella menggelengkan kepalanya. "Nggak jadi sekolah hari ini gue, Bang. Kesiangan."

"Lah, lo kan emang nggak sekolah hari ini. Besok lo mulai sekolah, hari ini kita urus administrasi sama seragam lo." Ucap Shandy yang membuat Stella bingung.

"Emang lo udah tau gue mau sekolah dimana??"

"Tau dong! SMA Pertiwi kan? Gue udah nelpon pihak sekolah tadi pagi."

"KOK BISA TAUUUU?!" Teriak Stella horor.

"Buseeett, suara lo!"

Stella manyun. "Kok lo nggak bilang-bilang gue sih Abangggggg!!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang