E M P A T B E L A S

13.6K 1.1K 79
                                    

Sebelumnya, ku minta maaf atas ketidak konsisten nya diriku 🙏

Ini semua bermula sejak terjadinya hal buruk yang sudah mulai menyebar dinegara kita ini. Maaf sekali lagi. Selama ini saya mencoba untuk menepati janji saya yang update 4x seminggu. Namun, harap dimaklumin readers tercinta 🙏, saya juga sibuk dan sempat kurang sehat akibat kelelahan.

Doain saya agar sehat selalu dan Update terus menerus. Tidak melupakan kalian yang sudah menunggu-nunggu untuk kelanjutan cerita ini.

Mohon Maaf sekali lagi:(

Jika pun saya tidak update, itu bukan sengaja, saya memang sibuk beberapa hari ini.

Dan saya sudah memutuskan untuk kembali kedunia Orange. Memutuskan untuk melanjutkan cerita dan tak melupakan kalian. Semangat buat kalian dan jangan marah karena keteledoran saya ini:(

Tapi saya juga Minta, silahkan vote dan koment.

Agar saya tahu, jika kalian benar-benar mendukung cerita ini.

Jaga kesehatan kalian yah, dan semoga ini cepat berlalu.

Sekian terimakasih:)

Happy reading:*

Rintikan hujan membasahi tanah, menimbulkan genangan air di tempat tanah yang berlubang. Harum semerbak basah pada tanah membuat Aroma penciuman Maya terasa sejuk.

Kaki mungilnya sedikit demi sedikit mundur demi menghindari percikan air yang menetes. Sialnya dia hanya memakai kemeja tipis dan hujan sudah membasahi punggungnya sebagian.

Ketika selesai memesan White Coffee untuknya, Clara dan Andi tadi. Maya terjebak di antara kerumunan orang-orang yang melihat kecelakaan beruntun yang tak jauh dari kantornya. Hanya saja, kejadian itu membuat Maya menyesal. Sempat-sempatnya tadi dia penasaran untuk melihat korban dan berakhir tak dapat mengelak tetesan air hujan deras yang tiba-tiba saja turun. Hingga akhirnya, Maya berteduh di bawah atap ruko yang baru direnovasi beberapa hari ini.

Maya sempat berfikir untuk tetap membrantas hujan. Namun, dia tiba-tiba teringat tidak baik untuk fisiknya yang sedang mengandung. Bisa saja nanti sepulang kerja dia flu. Lagian jika dia tetap kekeuh, Maya tak tahu apa yang akan terjadi dengannya karena jalan yang licin akibat basah. Mencoba untuk bersabar menunggu hentinya hujan, tiba-tiba Ponsel Maya bergetar dalam sakunya.

PrincessClara(k)👀

Woi May, mana lo?


Maaf Ra, sepertinya aku lama deh
Kejebak hujan:(


Etdah... Bumil!!!!
Kan dah gue kate, Aq aja yang belix
Tadi.

Bebal sih lo!

Yaudah Gak papa
Palingan bentar lagi berhenti


Gak basah semuakan?

Apanya?

Anuuu lo!
Ya baju lo lah.

Maya terkekeh geli. Itu Manusia masih sempat-sempatnya yah bercanda.


Yaudah, bentaran gue otw kebawah.

Tungguin aja situ, tapi lo dimananya?


Ruko yang baru direnovasi.

Perfect Wife || SUDAH TAMAT Where stories live. Discover now