[ Follow akun ini terlebih dahulu sebelum membaca. Sebagian chapter telah di private.]
Ku tahu mencintaimu seperti tenggelam didalam lautan. Karena disini, aku seolah hanyut dalam laut yang gelap. Menyulitkan ku bernafas dan mencintaimu dengan meras...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
•••
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Dia menangis, hatinya teriris sakit. Rasanya Maya tak merasakan pijakannya. Mendadak kakinya tak mampu untuk menahan beban tubuhnya. Dia ingin terjatuh, namun tak bisa.
Maya melihat perempuan itu. Tengah menangis terisak didalam pelukan suaminya. Maya tertawa, rasanya hatinya sudah remuk sehancur-hancurnya. Dengan sesingkat ini Gara mampu membuatnya patah.
" Mas.. Jangan tinggalkan aku. Aku takut. " Maya menangisi dirinya sendiri. Menatapi Gara dan Amara dengan tatapan kosong.
" Nggak Papa, sayang. Maaf lama. Jika perempuan itu tidak keras kepala dan juga bukan istriku. Mungkin aku tidak akan meninggalkan mu sendirian dirumah demi mencarinya."
Maya menatap langit-langit atap yang remang karena lampu yang tidak dihidupkan seluruhnya. Jika dia pulang hanya melihat keadaan yang membuat hatinya hancur berkeping-keping. Untuk apa dia menerima ajakan suaminya itu?.
Jika berakhir seperti ini, Maya akan berfikir seribu kali. Tapi, sepertinya Tuhan memang berkehendak lain. Membiarkan dirinya tersiksa sakit. Membiarkan hati dan jiwanya hancur tanpa tersisa. Rasanya mati rasa.
Helusan pada rambut hitam sebahu itu membuat Maya menangis meraung dalam hatinya. Dia ingin diperhatikan, dia ingin Gara menyayanginya. Jika pun Gara tidak mencintainya apakah Gara tidak bisa memberikan kepadanya kasih sayang. Kenapa rasanya selama ini Maya hanya dianggap bayangan semu.
" Semunya akan baik-baik saja. Ku antarkan kekamar. " Suara lembut Gara membuat tubuh Maya bergetar menahan cemburu. Adakah wanita yang tidak cemburu jika posisinya sama seperti Maya?
Jawabannya hanya satu. Tidak!
Tidak akan ada wanita yang rela membiarkan suaminya menyurahkan kasih sayang terhadap wanita lain. Apalagi mengenai cinta.
