T I G A B E L A S

13.2K 1K 39
                                    

Jangan lupa Voment!

xxx

Brakkkk...

" Astagfirullah haladzimmmmm... Claraaaaa!! " Dara menjerit kesal memanggil Clara. Teman sekantor, seruangan dan teman pertukaran oksigen dalam satu lingkungan itu menyumpahi Clara yang tampa perasaan menendang pintu sampai menimbulkan suara keras.

" Eh Monyet! Untung itu CC-TV mati yah! Kalo gak kena hukum lo. Baru juga naik pangkat jadi pegawai tetap belagu lo. " Clara hanya mencibir mengikuti cara Dara menjerit.

" Iming Gii pikiri. Bidi imit. " Clara menuju kubikel Maya dan langsung menatap temannya itu penuh binar.

" Maya! Seriusan Naskah lo diterima? " Clara masih tersenyum lebar dengan ancang-acang ingin melompat kencang.

Sedangkan Maya mengangguk senang.

" Yuhuuuu.... Makan-makan lagi kita! Cerita Maya diterima sama penerbit Mayor. Gue yakin buku lo mendadak viral. " Semuanya menjerit senang. Maya sudah menduga itu semua. Coba kalau makan Gratis pasti happy-fun.

" Ada apa ini? Kenapa saya tidak ikutan? " Andri terbirit-birit menuju kearah dua sohibnya. Dia mendadak kepo akibat suara berisik dari ruangan tetangga.

"Naskah Maya diterima lagi! "

" Hapa? Serius? Huweeeee.... Makan-makan lagi" Maya sudah menduga lagi. Andri mendadak lupa dengan Imagenya akibat Gratisan. Apalagi ditraktir oleh Maya.

" Keren banget sih lo. Ternyata otak lo cerdas yah Maya. Salut gue. " Maya terkekeh senang. Dia bangkit berdiri.

" Ini semua karena Beby. " Ucap Maya sambil mengelus perutnya dengan haru. Tak terasa dia akan menjadi ibu.

" Ohh.. Keponakan tante.. Unchh" Clara mengelus perut rata Maya.

Maya dipeluk beramai-ramai dengan rasa sayang. Semuanya berucap terimakasih dan kembali ketempat masing-masing. Clara dan Andi tersenyum senang. Ini untuk kedua kalinya. Kedua kalinya Maya mengharumkan nama perusahaannya akibat rangkaian kata-kata Maya. Sedikit cerita, Maya pernah memenangkan lomba menulis yang disponsori perusahaan terbesar dan juga perusahaan Mayor lainnya. Maya bahagia ketika Maya dapat membagi cerita kepada orang-orang dengan rangkaian kalimat sederhana. Buku pertamanya sangat laku terjual, sampai-sampai media social memenuhi ceritanya.

Dari cerita sederhana Maya. Dia gadis belia biasa saja. Namun dia dapat mewujudkan Cita-cita sederhananya. Mungkin, terlihat biasa bagi mereka yang mendengar. Namun, Maya sendiri merasa bangga pada diri nya. Setidaknya dia masih dapat berguna pada kalangan orang lain.

Para teman karibnya ikut merasakan kebagiaan Maya. Walaupun awal itu, dia masih pegawai magang. Namun, kecantikan dan kelembutan Maya mampu membuat dia terpandang hormat. Kebijakannya, kepintarannya. Semuanya terasa sempurna di diri Maya yang masih berumur muda.

" Gue seneng pokoknya May. Mudah-mudahan lancar yah. " seloroh Clara antusias sekali.

" Bisa-bisa lo terkenal gegara ini May. Curiga gue. Terus, siapa tahu ada tuh perusahaan lain yang ngangkat lo dan jadiin lo penulis terkenal sejagat raya. "

" kamu berlebihan Clara! "

" Ngomong-ngomong suami kamu sudah tahu, May? "

Perfect Wife || SUDAH TAMAT Where stories live. Discover now