Masalah

247 102 71
                                    

Pagi ini Nanda diberikan tatapan aneh oleh banyak orang.Ia terheran-heran ada apa yang salah .Iapun akhirnya melihat seragamnya

'Baju gue betul ah warnanya'

Lalu ia memegang wajahnya dan melihatnya dari kaca

'Dah cantik kayak Emma Watson'

Nanda pun akhirnya tak memperdulikan omongan tersebut sampai.

"WOII BANGSUL!" Nanda menoleh ke arah suara.

Yaelah Varo.

"Paan?pagi-pagi dah ngumpat gabaik loh" nasehat Nanda yang dibalas Varo dengan decakan.

"Gara-gara lo gue dikira dah punya pacar!" amuk Varo yang membuat Nanda mengernyitkan dahi.

"Ya baguslah, lo gak dikira homo" balas Nanda singkat lalu meninggalkan Varo yang masih sebal.

"Lo gabakal ngerti Nda" kata Varo dengan keras di koridor yang ramai.

Nanda menoleh ke belakang melihat Varo yang sudah sebal "Yaiyalah gue bukan sapa-sapa lu, ngapain gue ngurusin masalah lo"

Varo tersenyum jahat dan melihat Nanda "Ya emang kita bukan siapa-siapa. Terus lo ngepost foto itu di instagram maksutnya apa?" Nanda dibuat diam dan bibir dirapatkan.

Skakmat Nda.

'Gue harus jawab apa?!'

"Kepencet Var beneran dah" Varopun memincingkan matanya dan melihat bahwa Nanda berbohong.

"Lo bohong, gue tau"Nanda terdiam lalu menarik nafas dalam-dalam.Dan akan mengatakan sesuatu namun terhenti.

"Hai Nda" sapa cowok bertagname Devan tersebut dengan ramah yang membuat Nanda badmood.

"Ya" balas singkat Nanda dengan wajah tak suka.

Varo yang melihat mereka berdua, merasa aneh.Devan merupakan seorang waketos yang habis ini mundur karena periodenya.Kali ini Varo merasa bahwa Devan sedang menyukai Nanda.

'Ah masa Devan nyukain Nanda sih?'

'Nanda kan termasuk siswi yang masuk daftar hitam.Lah Devan masa tipe-tipenya kayak dugong ini?'

"Ya gue ngaku salah, maafin gue. Nanti gue hapus" ucap Nanda dengan malas lalu meninggalkan Varo dengan hati yang curiga.

"Nda tungguin gue!" teriak Devan di koridor membuat langkah Nanda dipercepat.

"Sebenernya ada apa sih?" kepo Varo sambil melihat punggung Nanda dan Devan yang membelakanginya.

****

Nandapun membuang tasnya di bangku miliknya.

"Weh gila lo Nda, ditatap nyinyir kan lo" ucapan Rena membuat mood Nanda makin memburuk.

Rena yang menyadarinya pun bertanya "Napa lo?Wajah lo kek baju belum disetrika aja. Kusut banget aelah" Nanda hanya membuang nafas kasar lalu memandang Rena.

"Ren Devan ngasih gue bekal lagi" Renapun hanya menganggukkan kepala seraya paham.

"Lo kok balesnya cuma gitu sih?" sebal Nanda lalu membuka hp nya yang diketawai oleh Rena.

"Nanda lo ga sadar ya, tiap hari Devan tuh ngasih bekal buat lo.Tapi lo nya aja yang gamau, udah berulang kali dia ke kelas kita" Nandapun menghela nafas panjang mendengar ucapan Rena.

Sebenernya dia mau aja sih sama Devan. Devan itu udah kayak tipe-tipenya tapi sayangnya dia pasti ga cocok sama Devan.Devan tuh ibarat berlian sedangkan dia cuma besi karatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeismografTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang