Permen Loli

242 139 42
                                    

Nanda melewati koridor sekolah dengan mencak-mencak "Gimana sih Varo, dah ditolongin gak makasi, eh malah ngejek. Coba aja dia gak sakit, gue lempar tuh wajah pake bekas penggorengannya Mbak Inem" kesal Nanda.

Saat ia masuk kelasnya ia terkaget, kenapa suasananya sangat ramai kayak ibu-ibu belanja lebaran.

"Ini napa rame-rame?" tanya Nanda selidik ke salah satu anak.

"Tuh liat temen lo, praktek berumah tangga" Ucap Sarah lalu Nanda melihat temannya yang sengaja memakai daster.

"Eh Anjir Amri ngapain lo pake daster Ya Allah. Lah ini Abdul juga ngapain?" tanya Nanda tak menyangka melihat temannya yang berjiwa bar-bar tapi tetap santuy.

"Gue jadi suaminya si Amri" celetuk Abdul yang membuat Nanda geleng kepala. Semua temannya sedang memvidiokan mereka agar trending.

"Lo kok mau sih punya istri kek Amri, udah buluk, jelek, cowok lagi. GAY LAH BODO!" Kata Nanda sambil mendengus kasar.

"Sekali-sekali kek lo puji gue Nda, jahat bener jadi orang" ucap Amri yang sedang membawa boneka layaknya bayi.

"Lah ini daster dapet darimana?" tanya Nanda

"Dari Mak gue, gue bilang kalo dasternya dibuat kostum buat film karya kelas" ucap Amri polos.

"Mak lo keknya malu ngelahirin elo Mri, bener dah" ucap Nanda yang membuat Amri mendramatiskan ekspresinya.

"Darimana aja lo" tanya Rena yang membuat Nanda menoleh ke Rena.

"Oh dari UKS" ucap Nanda yang langsung memasang ekspresi malas.

"Ngapain?Lo sakit?" tanya Rena khawatir.

"Engga, gara-gara tuh cowok yang namanya Ananda Alvaro" ucap Nanda lalu membuat Rena berteriak.

"WHAT?!" teriakan dari Rena membuat liptint yang sedang dipake Nana terkena pipi.

"RENAAAA!!!!!" teriak Nana

"Eh Maaf Na,ga sengaja !!!" ucap Rena.

"Varo anak bahasa itu kan?" tanya Rena selidik dan Nanda mengiyakan.

"Gimana ceritanya?" Tanya Rena yang membuat Nanda bercerita sejak awal ia bertemu dengan Varo.


****



"Var, lo dicariin Bu Tesa dari tadi" ucap Ferdi sahabatnya.

"Ngapain?" tanya Varo karena ia sedari tadi di UKS.

"Paling disuruh ngendorse in barangnya" celetuk Arka.

"Ya lo kira gue kaya selebgram gitu? Ya tapi bukannya sombong, itu emang kelebihan gue sih ya" kata Varo membanggakan dirinya sambil menepuk dadanya.

"Heleh bacot lo" Kata Ferdi yang lalu mendapat jitakan dari Varo.

Akhirnya Varo pun menuju kantor untuk menemui Bu Tesa.

***

Setelah keluar kantor Varo menekuk wajahnya dan mengusap wajahnya dengan kasar "Tuh guru ngapain juga nyalonin gue jadi ketua osis?Kalo yang milih banyak gimana?Kan kasian ama kandidat yang lainnya" ucap Varo di dramatiskan lalu ia tertawa melihat kesombongannya.

Akhirnya ia pun menuju kelas dan mengajak temannya untuk ke kantin, mumpung hari ini jamkos. Guru-guru sedang ke dinas.

"Kuy lah ke kantin, sambil cuci mata" ajak Varo yang disetujui Arka.

"Cuci mata aja teros, nanti nembak cewek, abis itu diperjuangin, tapi akhir-akhirnya tetep aja jomblo" celetuk Ferdi yang membuat Varo meringis mendengarkan ucapan Ferdi.

"Oh tidak apa-apa, yang penting kita sudah berjuang. Urusan senang atau sedihnya di akhir saja.Yang penting kita sudah pernah mencoba" ucap Bijak Varo yang langsung ditepuki Arka.

"Ga sia-sia gue tanem lu dengan bibit unggul Var" kata Arka yang langsung dijitak Varo.

Akhirnya mereka bertiga menuju ke kantin untuk memesan makanan.

"Eh anjir nih Arka ngasih sambelnya banyak amat lah bego!" Ferdi memarahi Arka yang memberinya genap 8 sendok makan penuh sambal. Kalo ga pedes gapapa ini, sambel pedes banget lagi satu sekolah.

"Ya maap lah, gue ga sengaja. Tapi boong "ucap Arka yang langsung, ditoyor kepalanya oleh Ferdi.

"Lo ga pake sambel Var?" tanya Ferdi ke temannya tersebut.

"Nggak ah, perut gue mules" balasnya.Karena kemarin dia dikasih sambal Ferdi cuma 5 sendok aja udah kepedesannya minta ampun.

"Duh gue tuh males disini ,rame banget sumpah dah!" ucap Nanda yang sedari tadi menolak ajakan Rena.

Sebenernya ia mau aja ke kantin, perutnya sedang mengerang lapar. Namun, kedatangan sosok cowok yang membuatnya naik darah tadi pagi membuat rasa laparnya hilang.

"Atau lo gamau kesini gara-gara ada tuh Varo ya" goda Rena yang membuat  Nanda kesal. Gimana gak kesal, mana godanya ama si burung hantu lagi.

Yang namanya dipanggil pun menoleh dan mendatangi dua orang tersebut "Ngapain manggil gue?Oh gue tau. Lo mau nraktir gue?" goda Varo yang membuat wajah Nanda merah padam karena marah.

"Ehem ,Nda gue kesana ya ama Via" pamit Rena membiarkan dua orang tersebut bercengkerama.

"Lo ngapain sih, gangguin hidup gue?!" tanya Nanda yang membuat Varo menarik tangannya menuju ke depan sebuah warung di kantin sekolahnya.

"bu beli permen ini 3 ,nih uangnya" ucap Varo lalu memberikan selembar uang lima ribuan.

"Nih buat lo sebagai tanda terima kasih" kata Varo sambil menyodorkan permen tersebut.

"Nggak usah" balas Nanda tersenyum pahit, melihat kelakuannya yang kurang sopan kepada Varo tadi pagi.

"Gaboleh nolak rejeki loh" ucap Varo yang membuat Nanda mengambil permen tersebut.

"Makasih" ucap Nanda tersenyum tulus lalu dibalas senyuman tipis dari Varo.

"Gue balik dulu" pamit Varo lalu tertawa kecil. Melihat hal tersebut Nanda jadi curiga.

"VAROOOO!!!!! LO KOK NGASIH MILKITA SIH!!! GUE BUKAN ANAK TK!" teriak Nanda yang membuat seisi kantin melihat kedua orang tersebut.

"SOALNYA 3 PERMEN MILKITA SETARA SATU GELAS SUSU. GUE BELIIN BIAR LO GAK PENDEK TERUS. HAHAHA" tawa kencang Varo terdengar di seluruh kantin.

Nanda pun akhirnya menuju meja Varo yang sedang bersama teman-temannya

"VAROOOO!!!! TAI LOO!!" nanda pun mulai menjabak rambut Varo yang mengerang kesakitan.

"SAKIT YA ALLAH, UDAH NDA. MAAAP GUE KHILAP" kata Varo sambil meminta ampun karena kesakitan.


******

Nanda bar-bar banget jadi cewek sumpah ya!
Varo jangan sedih ya nak sini aku peluk
/puk puk puk.

BTW, VARO KASIAN BANGET YA DEKET AMA NANDA.YAUDAH AMA AKU AJA YUK VAR *EH

SeismografWhere stories live. Discover now