Telat

420 160 111
                                    

Memang sudah kebiasaan bagi Nanda jika bangun kesiangan.Lihatlah di meja dekat kasurnya jam sudah menunjukkan pukul 07.40

"Anjir kesiangan lagi!!!!" Nanda pun langsung berlari menuju kamar mandinya. Ia sempat terserempet selimutnya sendiri akibat berlarian.

Dalam waktu kurang 15 menit Nanda pun sudah siap berangkat sekolah.

"Eh makan dulu" mamanya-Reva meneriaki anaknya. Nanda pun hanya berlari sambil meminum susu segelas.

"Gabisa ma Nanda udah telat" ucap Nanda sambil membersihkan noda susu di mulutnya.

"Mama tadi ngapain gak bangunin Nanda?" tanya Nanda dengan terburu-terburu.

"Gak tega" memang sudah dari dulu alasan Nanda sering terlambat karena bangun kesiangan dan tidak dibangunkan mamanya, karena tidak tega.Ah ada-ada saja.

Waktu kurang 5 menit lagi Nanda keluar rumahnya, pastinya ia tidak bisa jalan untuk ke sekolahnya.Untungnya ada seorang cowok yang berseragam sama dengannya.

"Woi anterin gue" ucap Nanda langsung menaiki motor tersebut dan menepuk punggung cowok tersebut.

"Gue bukan tukang ojek woi" sarkas cowok tersebut di balik helm fullface nya

"Ah buruan, emang lo mau kita telat" balas Nanda sambil menepuk punggung cowok tersebut.Akhirnya cowok tersebut menjalankan motornya diatas rata-rata.

"Woi jangan cepet-cepet dong!" teriak Nanda ke cowok tersebut,karena  rambutnya sepanjang jalan mengenai mukanya.

Kesal? Pasti.

"Katanya gamau telat!" cowok itupun meneriakinya dibalik helm fullface miliknya.

"Apa?!" tanya Nanda tidak kedengaran.

"Katanya gamau telat!"  teriaknya secara ulang.

"APASIH GUE GA DENGER BEGO!" Nanda
yang tidak kedengaran apa-apa malah ngegas ke cowok tersebut yang akhirnya membuat si pemilik motor melajukan motornya dengan cepat.

"DASAR TULI!" kesal cowok tersebut.

Gimana nggak kesel, cewek dibelakangnya sudah numpang, tidak tau diri.

Akhirnya kedua sepasang remaja tersebut sampai di SMA Harapan Bangsa.

"Turun" suruh cowok tersebut dan Nanda menurutinya.

Mereka saling melihat ke depan lalu saling bertatap-tatapan seperti drama korea.

"Oppa" ucap Nanda secara tidak sadar.

"Nani?!" balas cowok tersebut tak mengerti, Nandapun juga tidak mengerti apa makna dari ucapan cowok tersebut.

"Terlambat lagi" suara dari Pak Bontor memecah keheningan diantara dua sepasang remaja ini. Namun Nanda hanya meringis saja seperti tidak salah.

"Ini pasti pacar kamu?" tebak Pak Bontor. Yang ditanya malah meringis

"Hehehe tau aja bapak" alibi Nanda sambil tertawa.Sedangkan cowok tersebut melotot.

"Eh nggak pak, ngarep dia!Orang ganteng gini kok sama curut modelan dia" sarkas cepat cowok tersebut yang langsung mendapat injakan dari Nanda.

"Sudah-sudah, kalian berdua saya hukum lari 10 putaran" suruh Pak Bontor.Dua orang itu mendengus malas.

"Gara-gara lo sih!" ucap cowok tersebut tak terima.

"Ya elo lah, ngapain nyalahin gue!Lo kurang cepet tadi!" Cowok yang disebelahnya malah tak menyangka jika cewek satu ini tidak sadar diri.

"Emang cewek gatau diri lo, gue cemplungin ya lo ke empang" gemas Cowok tersebut sedangkan Nanda hanya menjulurkan lidahnya.

"Hukuman saya tambah menjadi 20 putaran" perintah Pak Bontor yang membuat sepasang remaja tersebut lesu.

"Pak buat saya 10 dong pak, saya ga pernah telat. Ini baru pertama kalinya saya telat, dan itu gara-gara cewek ini" kata cowok tersebut meminta harapan,sedangkan Nanda hanya memutar bola matanya malas

Pak Bontor berpikir sebentar "Yaudah, Nama kamu siapa?" tanya Pak Bontor yang membuat cowok tersebut sumringah.

"Pak kok gak adil sih!" Nanda tak setuju,karena dia tadi bareng tuh cowok tapi tuh cowok dapet hukuman yang mendingan.

"Soalnya kamu yang andalan telat" jelas Pak Bontor lalu Nanda mengerucutkan mulutnya.

"Nama saya Ananda Alvaro Putra Brameswara.Dipanggil Nanda pak, 11 bahasa 1" ucapnya lalu Nanda melotot tak percaya.

"Nama lo Nanda?" tanya gadis tersebut ta menyangka.

"Kuping lu sedari tadi bekerja gak sih? ya bener lah nama gue Nanda"sewotnya lalu mulai berlari meninggalkan Nanda yang sedari tadi tercengang.

"itu kembaran gue apa? nyelekit amat kalo ngomong" celetuk Nanda



*****

Hai gaisss menurut kalian mereka bakal samaan gak ya pemikirannya?

Jangan lupa comment and vote yaaa

SeismografOù les histoires vivent. Découvrez maintenant