Dilanku

221 134 47
                                    

Emang bener hari ini adalah hari sial bagi Nanda, ia sekarang harus menunggu hujan reda untuk pulang ke rumah. Sedangkan kali ini hujan petir sangat membuatnya takut.

"Ini pasti gue sial gara-gara tuh Varo" sebal Nanda lalu memainkan aplikasi instagramnya.

Tiba-tiba ia mengetik nama Ananda Alvaro di papan pencarian.

"Bukannya mau stalker, cuma kepo aja" ucapnya pada dirinya sendiri. Emang gila si Nanda.

Ia dikagetkan dengan pengikut yang berjumlah ribuan dan apa ini? Foto tanpa baju dan memamerkan absnya?



Itu setidaknya cukup membuat mata Nanda menjadi segar.



" Ye sok-sok an pamer abs, tapi gapapa sih bikin mata adem" kata Nanda sambil tertawa.

Tak disangka jam sudah menunjuk pukul setengah lima sore.Sekolahnya pun sudah sepi dan tergenang air.Sudah dipastikan ia sendiri yang berada disini.

Bruukkk

Nanda terpeset dengan pantat yang mengenai lantai "YA ALLAH SAKIT BANGET!!! HUWAAA!!" rengeknya.Pasti jika sekolah ini ramai dia akan ditertawai. Untungnya Dewi Fortuna berada di pihaknya.

namun sepertinya tidak

"HAHAHAHA ANJIR NGAPAIN LO DISITU? MAU JADI DUYUNG LOO? HAHAHAH" ketawa seorang Varo membuat Nanda menoleh ke arahnya dengan wajah kesal.

"makannya gue jatuh, orang ada dia. Ga kaget sih" batin Nanda lalu berusaha berdiri namun kakinya sangat sakit.

"Ngapain lo berdiri disitu aja?! Bantuin kek, ga berperikemanusiaan banget" suruh Nanda ke Varo untuk membantunya berdiri.

"Gue bantu lo? Ga sudi, nanti tangan gue banyak kuman" Varopun lalu meninggalkan Nanda yang sedang kesakitan.

"WOI BANTUIN GUE ANJING! KAKI GUE KESELEO!" Teriak Nanda yang membuat Varo balik menuju ke arahnya.

"Yaudah sini gue gendong" Varo pun langsung menggendong Nanda yang melongo dengan gaya bridal style

"Makannya jadi cewek jangan banyak tingkah, gini kan kualat" Ceramah Varo ke Nanda namun Nanda mengabaikan.

"Bacot" balas Nanda.

Akhirnya Varo menaruh Nanda di belakang motor.Dan ia memakai jaket jeansnya supaya tidak kedinginan.

"Pegangan perut gue, nanti jatuh gue ga mau tanggung jawab" kata Varo yang membuat Nanda memegang perutnya.

Nanda mengingat sesuatu "anjir bentuk roti lapis" ucapnya kaget tak percaya.

"Makin terpancar ya kalo gua punya abs" Nanda mendengus sebal mendengar kata-kata Varo.

"Makin keliatan idiot yang ada" tukas Nanda lalu Varopun mulai menyalakan gas dan menembus jalan ibukota.

Lampu merah pun membuat motor yang dikendarai Varo berhenti.Selama perjalanan mereka berdua tak saling berbicara. Hanya angin sore yang melengkapi mereka.

"Eh Nda" panggil Varo lalu melihat spion.

"Ha?" balas Nanda sambil melihat orang berlalang di jalan raya.

"Lo tau nggak kenapa gue gamau jadi Presiden?" tanya Varo yang membuat Nanda mengernyitkan dahinya.

"Lu kok nanya gue, ya tanya diri lo sendiri lah. Yang tau alasannya kan lo, masa gue jawab gini, 'karena lo idiot dan ga cocok jadi presiden' mau lo? " katanya lalu menepuk pundak Varo. Sedangkan Varo membuang nafas kasar.

Varo pun mulai meneruskan menjalankan motornya di jalanan tersebut.

"Kalau aku jadi presiden yang harus mencintai rakyat. Maaf aku tidak bisa.Karena aku cuma mencintai Nanda" kata Varo yang membuat Nanda menganga tak percaya.

Kalo yang digombali kakel dan adkel yang ngefans berat sama Varo pasti bakal leleh, beda ama Nanda yang ga percaya kalo Varo bisa gombal kek Abdul.

"Eh lo temennya Abdul ye" tanya Nanda selidik kepada Varo. Varopun memasang wajah bingung.

"Abdul sapanya Dobleh?" tanya Varo kembali yang membuat Nanda menepuk dahinya.

"Temennya Kabur" balas Nanda dengan malas menanggapi.Dan Varo mengiyakan.

"Eh btw, tuh gombalan tadi dari film Dilan gasih?" tanya Nanda memastikan. Ia pernah mendengarkan gombalan tersebut di sebuah film.Dan itu adalah Dilan 1990.

"Hehehe iya, gue nyoba aja. Soalnya tadi abis apa tuh stewing, eh streaming maksutnya sama anak cewek satu kelas" terang Varo yang diangguki Nanda.Gasalah emang pecinta film kayak Nanda.

"Jadi sekarang pengen jadi Dilan?" tanya Nanda sambil melihat kaca spion.

"Mau jadi tumbuh-tumbuhan" amuk Varo yang membuat Nanda tertawa.

"Ih apaan marah, orang ganteng kok marahan, hilang nanti katanya" cicit Nanda yang mampu di dengar Varo.

"Kegantengan gue gabakal hilang sampai akhir hayat" ucapnya dengan pede.

"Ah Bacot lo Babi" sarkas Nanda dengan cepat.

****

"Makasih dah nganterin, lain kali traktirin juga boleh" kata  Nanda dengan semangat yang membuat Varo mencibirnya.

"Lo ga mau nawarin gue masuk gitu ke rumah lo?" tanya Varo dengan pede, yang membuat Nanda geleng-geleng kepala.

"Udah sana lo pulang aja deh!Keburu hujan lagi nanti" tolaknya secara halus.

Nanda paling males bawa temen lakinya dirumah,apalagi kayak Varo yang kepedean. Ditambah mamanya yang kadang suka goda kalo teman lakinya itu adalah pacarnya.


Ya kalo ganteng gapapa, lah ini si Abdul pernah dikira pacarnya Nanda.








"Idih, yaudah gue balik dulu" pamitnya yang langsung menancapkan gas.

"Ati-ati" kata Nanda yang disenyumi oleh Varo.

"MAAA,BANTUIN AKUUU!!! KAKIKU KESELEO" teriak Nanda dari luar yang membuat mamanya terkejut.


***



"Kok pulangnya lama?" tanya mamanya -Vira yang sembari memberikan air putih ke Varo.

Varo pun meminumnya sampai habis "Nunggu hujan reda, sekalian nganter temen" jelasnya yang membuat mamanya mengangguk paham.

"Diminum obatnya, jangan sampai lewat loh.Tadi kambuh nggak?" tanya Vira khawatir.

"Sempet kambuh tapi gapapa kok" terangnya yang membuat mamanya lega. Ia sebenarnya berbohong bahwa ia tadi pingsan di sekolah. Ia tak mau membuat mama tersayangnya khawatir.

Ia pun menuju kamarnya dan menghembuskan nafas panjang,
di kesorean ini. Burung-burung masih berbunyi dan berterbangan di angkasa secara bebas lalu bergaul dengan teman-temannya.Ia juga ingin seperti itu melakukan apapun secara bebas, tanpa adanya hambatan asmanya tiba-tiba kambuh.

Varo menghempaskan tubuhnya di kasur miliknya dan menutup matanya sambil menghembuskan nafas panjang "Gue pengen penyakit ini sembuh.Biar bisa apa aja tanpa kendala asma gue kambuh"

Ia pun membuka matanya dengan sendu "Udah takdir mungkin ya" senyumnya dengan pahit.






****

Nanda mah sekarang galak bet dah.Kasian kan Varonya huhuhu.

Btw Varo jangan sedih besok ada surprise buat kamuuu!!

Jangan lupa vote and comment ya

SeismografWhere stories live. Discover now