EP. 02 : Putri dan Raja

5.6K 703 93
                                    

SHIELDA
EP. 02 : Putri dan Raja

• • ๑ • •

Mata terpejam itu kembali terbuka. Menampilkan mata perak yang menyala terang, hampir menyamai warna putih.

Mata perak milik Shielda, menatap nyalang sang pelayan di depannya. Dia sekarang tahu, kalau pelayan di depannya yang dengan berani menepuk-nepuk keras pipinya serta menjambak rambutnya.

Pelayan itu menatap Shielda takut. Tapi terlintas di otaknya kala mengingat Tuan Putrinya itu bodoh, lemah dan penakut. Langsung saja sang pelayan itu kembali menatap Shielda dengan berani, syarat akan mengancam.

"Jangan menatapku Putri bodoh!" kata si pelayan itu dengan garang. Sedangkan Shielda masih menatap pelayan itu, tanpa berkedip.

Tak peduli tatapan Shielda yang mengarah padanya, sang pelayan kembali berucap, "Siapkan air di pemandian! Aku harus mengistirahatkan tubuh mulusku ini." titahnya pada Shielda.

Shielda masih diam. Di pikirannya kini, kelakukan bejat pelayan ini berputar terus-menerus tanpa henti. Shielda menatap pelayan itu dengan tenang, mata peraknya masih menyala terang. "Kau pikir kau siapa?" tanyanya dengan tenang, nada menantang dan menyindir tersirat jelas dalam suaranya.

Pelayan itu melolot. "Aku majikanmu! Cepat siapkan air pemandian atau kau tidak akan kuberi makan malam ini!" titahnya lagi, kali ini dengan suara yang lumayan keras.

Shielda memiringkan sedikit kepalanya sambil menatap meremehkan pelayan itu. "Majikan? Pelayan rendahan sepertimu majikanku? Menggelikan." Kata Shielda dengan memutar bola matanya malas sembari menyeringai.

"Kau!" Pelayan itu menggeram. Tangan si pelayan bergerak ke atas hendak menampar pipi Shielda. Shielda tetap diam, tidak melakukan apapun.

Saat tangan si pelayan itu hampir menyentuh kulit pipinya, tiba-tiba secercah cahaya muncul dalam kulit Shielda, menyentuh lengan pelayan itu, menimbulkan ledakan yang sangat keras.

Brak!

Tembok yang membelakangi pelayan itu runtuh di karenakan si pelayan yang terdorong dengan sangat kuat. Ledakan keras terdengar sangat nyaring di seluruh istana. Membuat semua orang yang mendengarnya langsung ketakutan, ada juga yang langsung mencari sumber suara untuk mengetahui pelaku dari ledakan itu.

Secercah cahaya itu berasal dari perisainya. Shielda bisa mengaktifkan perisai langsung di kulitnya atau berjarak 30cm dari kulitnya. Orang yang berniat jahat kepadanya, biasanya langsung celaka sebelum menyentuh kulitnya.

Ada pula yang langsung mati di tempat. Perisai Shielda mengeluarkan kekuatan yang setara dengan niat kejahatan orang itu. Si pelayan tadi, sepertinya memiliki niat jahat yang cukup besar kepadanya. Terbukti dari balasan kekuatan yang memantul, menyerang balik kepada pelayan itu.

Suasana masih sepi, sedangkan orang-orang istana sedang mencari sumber ledakan. Shielda bangkit dari duduknya, menatap sejenak ke sekitar ruangan ini yang ia yakini merupakan kamarnya. Lantas, dia berjalan menuju cermin di samping tempat tidurnya, Shielda menatap dirinya di cermin.

"Ini wajahku?" gumamnya sendiri, tangannya terangkat menyentuh pipinya.

Wajah ini, benar-benar mirip dengan wajahnya dulu, wajah Dewi Shielda. Akan tetapi di wajah ini: wajah Putri Shielda, terdapat beberapa bintik merah yang menghalangi kecantikan seorang Shielda.

Shielda menatap tubuhnya. Tingginya sama, hanya saja, tubuh ini terlalu kurus. Di raga nya yang asli, tubuh Dewi Shielda begitu ramping dan elok. Berisi di beberapa bagian, tidak terlalu menonjol.

SHIELDAWhere stories live. Discover now