Twenty-one

4.3K 412 7
                                    


Pagi pagi sekali mingyu sudah siap dengan kemeja warna biru dan sneli yang tergantung di tangan kirinya sampai ibunya saja heran melihat mingyu yang tumben sekali sudah siap di pagi hari.

"Gyu kau terlihat buru buru padahal ini masih pagi sekali, kau ada pasien ya?"tanya jennie sembari duduk di hadapan mingyu yang sedang asik memakan roti selai coklatnya.

Dengan cepat mingyu menghabiskan rotinya dan menjawab pertanyaan jennie dengan mulut yang masih penuh.
"Twidak eommwa akwu akwan menjempwut wonwoo"

Jennie terkekeh pelan melihat mingyu yang kesusahan berbicara karna roti yang masih ada di dalam mulutnya.

"Astaga, kau sudah berbaikan dengan wonwoo hm?"

"Belum eomma, hari ini aku akan meminta maaf kepada wonwoo"

"Yasudah, hati hati nee. Jangan bertengkar lagi!"
Ucap jennie sembari tersenyum, mingyu hanya mengangguk dan berpamitan kepada jennie.




Disepanjang jalan mingyu terus melirik ke kanan dan ke kiri mencari toko yang sudah buka tapi sayangnya belum ada satupun toko dipinggir jalan yang sudah buka karna ini masih terlalu pagi.

Akhirnya mingyu memilih melanjutkan perjalanannya menuju rumah wonwoo, karna jalanan tidak terlalu ramai dengan cepat mingyu sudah sampai di rumah wonwoo.

Sedikit ragu mingyu ingin menemui wonwoo dia takut kalau wonwoo tidak akan memaafkannya, mingyu menghela nafas pelan.
"Gyu kau pasti bisa!"

Setelah menyemangati dirinya sendiri mingyu segera turun dari mobilnya dan berjalan kearah pintu rumah wonwoo.

Tokk.... Tokkk.....

Dengan pasti mingyu mengetuk pintu rumah wonwoo, terdengar suara teriakan dari dalam rumah. Tidak sampai 1 menit pintu rumah wonwoo terbuka dan menampakkan sang pemilik rumah.


"Hai"
Sapa mingyu sembari melambaikan tangannya dan tersenyum lebar, sedangkan wonwoo dia hanya menampakkan wajah kaget.


"G-gyu?"

Mingyu tersenyum lebar, dia rindu suara wonwoo akhirnya mingyu bisa mendengar kembali suara wonwoo secara langsung.

Wonwoo kembali kaget saat tiba tiba mingyu memeluknya sangat erat sembari membisikan kata maaf.

"Won aku benar benar menyesal karna sudah percaya kepada chaeyeon, maafkan aku won"
Bisik mingyu sembari memeluk wonwoo dengan erat, wonwoo kembali teringat kejadian saat chaeyeon mengatakan kepada mingyu kalau dirinya dihamili oleh seseorang dan menghasilkan zel, tanpa dia sadari air matanya jatuh wonwoo senang karna sekarang mingyu sudah tau siapa yang berbohong tapi di satu sisi wonwoo juga merasa sakit atas perlakuan mingyu sebelumnya.


"Hey jangan menangis"
Mingyu terlihat panik saat melihat air mata yang keluar dari mata wonwoo dia mengusap pipi wonwoo dengan ibu jarinya, wonwoo hanya tersenyum sembari menggelengkan kepalanya cepat.

"Ayo masuk"










"Nee aku sudah tau, kemarin malam jungkook menceritakan semuanya padaku, semuanya sudah jelaskan? Kau sudah tau siapa ayah zel"
Ucap wonwoo sembari tersenyum menatap mingyu, sedangkan mingyu dia hanya menunduk sembari mengangguk pelan mingyu masih merasa bersalah kepada wonwoo.

Mingyu mendongak dia menatap wonwoo dan menggenggam erat tangan wonwoo.
"Won tolong izinkan aku masuk kedalam hidupmu won, aku ingin tau semuanya tentang kau dan juga tentang zel"

Om Dokter; Meanie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang