11. Bolos bareng?

Depuis le début
                                    

***

Kita beralih ke Hyeji. Hyeji tengah setia menunggu bus datang walaupun sudah 15 menitan menunggu, dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 08:15 menit. Yang artinya guru pertama sedang memulai pelajaran, Hyeji nampak berpikir.

Apa gue bolos aja?

"Bolos aja kali ya? Tapi kalo nanti ketauan bang Hyunjin, gimana? Bisa-bisa jatah uang gue di kurangin lagi. Aduh! Pusing!" Hyeji mengacak rambutnya frustasi.

Bingung dia tuh mau bolos atau enggak? Seandainya dia masuk, telat pelajaran dan pastinya kena omel nggak lupa dapat hukuman. Belum lagi pasti hukumannya banyak karena terlambat 1jam lewat 15 menit. Kalau bolos? Hyeji bakalan nggak dapat uang jatah di rumah dari Hyunjin. Kan keuangan Hyunjin yang mengelola, sebenarnya bukan karena Hyunjin model, YouTubers atau selebgram. Hyunjin juga mendapatkan warisan dari omah serta orang tuanya, karena Hyeji anak perempuan. Jadi harta tersebut di berikan ke Hyunjin agar di kelola dengan baik, dan buktinya sampai sekarang masih tetap utuh tidak terpakai sama sekali.

Yaiyalah, Hyunjin kan hanya memakai uang hasil jerih payahnya. Bahkan beli rumah saja tidak menggunakan uang warisan, tetapi memakai uangnya.

"Bodo amat ah! Dari pada kena hukuman. Malunya sampe kedengaran kakak kelas, mending gue bolos. Masalah bang Hyunjin mah gampang!"

Hyeji segera berdiri, menepuk roknya lantas berjalan meninggalkan halte. Hyeji tadi sempat melihat indoapril tidak jauh dari halte.

Sampai di depan indoapril, Hyeji membuka pintunya tidak lupa membalas sapaan kasir yang tersenyum manis kepadanya. Hyeji memilih minuman dan roti untuk ia makan, soalnya pas pagi dia lupa sarapan.

Junho udah berangkat ke sekolah duluan, Hyunjin nggak keburu masak. Hyeji walaupun perempuan tapi dia nggak bisa masak. Jadi udah biasa kalau sarapan beli.

"Makasih, mba." Ucap Hyeji menerima kembalian dengan sopan.

Setelah mendapatkan roti dan minuman kaleng, Hyeji berjalan keluar. Meneguknya karena benar-benar meeasa haus. Setelah merasa tenggorokan sudah tidak kering lagi, Hyeji mengedarkan pandangan ke kanan kiri.

Indoapril disini memang tersedia tempat untuk menongkrong dan langsung mengarahkan ketaman. Jadi enak bisa melihat rerumputan atau apapun itu.

Tapi seketika Hyeji menyipitkan matanya, melihat seseorang laki-laki yang sangat ia kenal duduk tidak jauh dari tempatnya berdiri.

"Bentar, bentar! Itukan— lah itukan Yoonbin!" Guman Hyeji menatap Yoonbin bingung.

Hyeji lagi-lagi bingung. Mumpung sedang berada disini, kenapa nggak Hyeji samperin aja?

"Samperin ah." Hyeji akhirnya berjalan menuju tempat Yoonbin seraya tersenyum manis. Yoonbin tidak tau kalau ternyata ada Hyeji disini.

Sampai di tempat yang Yoonbin duduki, Hyeji menepuk pundak Yoonbin pelan membuat Yoonbin menolehkan kepalanya bingung.

"Hai!" Sapa Hyeji melambaikan tangannya, Yoonbin terdiam menunjukkan wajah datarnya. "Ngapain disini?" Tanya Yoonbin.

"Bolos." Jawab Hyeji sembari mendudukkan bokongnya ke bangku dihadapan Yoonbin. Yoonbin masih setia menatapnya menyelidik. "Bolos?" Tanyanya lagi.

Dia : Ha YoonbinOù les histoires vivent. Découvrez maintenant