t w e n t y e i g h t

1.1K 112 13
                                    

"Eh Samsul, itu Kak Niall di depan nyariin," kata Cam yang tiba-tiba berdiri di sebelahku sambil menoel jidatku pelan.

Setelah acara ngambek-ngambekan kemarin, akhirnya aku berdamai juga dengan Kak Niall. Ya walaupun aku belum bisa mengutarakan rasa cemburuku saat melihat Kak Niall bersama mantan pacarnya. Dan saat Kak Niall bertanya padaku kenapa aku bisa sengambek itu, aku hanya menjawab karena mau aja.

Tapi ya gimana ya, masih makan ati sih sebenernya.

Musnah aja bisa ga sih itu si Demi.

Aku segera beranjak mengingat ada Kak Niall yang menungguku di depan pintu. Rasanya banyak anak-anak kelas lain yang membicarakanku dengan Kak Niall. Bukannya sok keren atau gimana, di sini yang hits kak Niall doang, gua mah kecipratan doang.

"Duluan ya." Aku melihat Kak Luke bertos pada Kak Niall. "Duluan ya, Ai," kata Kak Luke yang rupanya juga melihatku.

"Iya, Kak." Aku mengalihkan pandanganku pada Kak Niall. "Ngapain?" tanyaku padanya.

Ia memperlihatkan deretan giginya yang rapih. "Ngga kenapa-kenapa. Kangen hehe."

"Idih alay, serius deh ngapain nyamper ke kelas?"

"Ga seneng nih disamperin? Yauda pulang deh," katanya dengan wajah sok sedih, mana bibir bawahnya dimajuin lagi. GEMES ELAH.

Aku segera menarik tangan Kak Niall saat is hendak berbalik. Ea sinetron amat.

"Paansi gajelas deh. Yaudah gausa ngambek," kataku sok ketus pada Kak Niall.

Kak Niall kembali tersenyum. Duhhh dasar.

"Tadi si Demi ngasih undangan tau," katanya.

KOK DEMI SIH ANJING. GA SUKA DAH GA SUKA.

"Ga pengen tau tuh?" kataku keceplosan.

"Dih, dia ulang tahun, katanya ajakin kamu juga."

"Gamau ikut, lagi sibuk."

"Yaudah deh nanti biar sama Barbara aja ke sananya."

Ini kenapa jadi ngeselin ya?! Ngajak berantem apa gimana nih?

"Bodo si ga perduli juga," kataku.

"Gamau sama Barbara, pokoknya temenin ya, ntar pulang sekolah temenin beli kado," kata Kak Niall dengan nada memohon. "Sekalian jalan," lanjutnya.

Aduh sialan.

"Au ah, udah sana pulang, bentar lagi bel masuk," kataku mendorong tubuh Kak Niall berbalik.

"Iya-iya pokoknya pas pulang temenin."

"Berisik ah, sana-sana."

"Dadahhh." Kak Niall melambaikan tangan sambil berjalan ke arah kelasnya. Dan akupun berbalik masuk ke kelas.

"NGAPEL TEROSSS!"

"Shawn bacot anjing."

_____

Drrtt ... drrtt ...

Niall Horan : dimanaa?
Niall Horan : aku udah izin ke Zayn
Niall Horan : heeeh

aisyah : bentarrr
aisyah : lagi bagi kelompok sejarah
aisyah : tunggu diparkiran aja

Aku memasukkan HP-ku kembali ke saku rok. Sekarang memang sudah jam pulang, tapi aku masih tertahan karena pelajaran Biologi ini.

"Sel masih lama ga si?" tanyaku ke Selena.

"Bentar-bentar," kata Selena yang sibuk menggulung kertas nama anak kelas.

"Duluan deh ya, ntar Line aja gua masuk kelompok mana, daaah." Aku mengambil tas dan langsung berlari ke luar kelas.

Aku melihat Kak Niall sudah menunggu di atas motornya. Aku segera menghampirinya dan dia otomatis menoleh ke arahku.

"HEH JALAN MULU." Suara Bang Zayn secara tiba-tiba muncul tepat ditelinga membuatku terlonjak kaget.

"Kaget bego!" Aku memukul bahu Bang Zayn, Kak Niall tertawa melihat tingkah kami.

"Mau kemana?" tanya Bang Zayn duduk di jok belakang motor Kak Niall.

"Kepo deh," kataku. Aku mengambil helm yang diberikan Kak Niall.

"NI! JAHAT BANGET MAU PERGI GA NGAJAK-NGAJAK."

Aku sontak membelalakkan mata melihat Kak Louis yang berteriak sambil di gendong Kak Harry. Dan Kak Liam mengekor dibelakangnya sambil membawa tas Kak Harry. Bisa ga sih ga usah muncul di saat-saat kayak gini?!

Ngerusak momen astaga.

"Bang, turun deh ah." Aku menarik lengan Bang Zayn agar segera turun.

"Sono-sono udah disuruh nyonya turun," kata Kak Niall sambil menggoyang-goyangkan motornya.

ASIK DONG NYONYA HORAN HAHAHA.

Aku segera naik saat Bang Zayn turun dari motor Kak Niall.

"Dah Kak, buruan. Keburu ngedeket ntar dedemit," kataku sambil menunjuk Kak Harry, Kak Louis, dan Kak Liam.

"Duluan yak." Kak Niall langsung melajukan motornya mengikuti perutahku.

"DAAAAAH." Aku melambaikan tangan ke mereka berempat.

"BUCIN WOI ANJING."

"TAHAN LOU, TAHAN!"

###

BENTAR LAGI TAMAT. BYE.

Kakak Kelas || njh ✓Where stories live. Discover now