t w e n t y f o u r

1.8K 155 64
                                    

LONG TIME NO SEE HAHAHAHA.

UDAH MAU LEBARAN AJE HAHAHA. MASIH ADA YANG NUNGGUIN KAGA NEH?!?!?!?!

-----

"K-kamu ga tidur, Ai?"

-----

Aku yang kaget mendengar pernyataan Kak Niall langsung melompat dari punggungnya lalu cengegesan. Kalem! Kalem! Ntar Kak Niall jadi ilfeel. Aku mentetralkan degup jantungku supaya bisa terlihat santai, walaupun aslinya sangat berbanding terbalik.

INI JANTUNG GUA MAU SALTO KELUAR APA YA?!

"H-ha? Gimana, Kak?"

Aku bisa melihat dengan jelas wajah merah padam Kak Niall, serta matanya yang membelalak. Ia menggaruk-garuk tengkuknya sambil tersenyum canggung.

"H-ha? Apanya?" Ia melepar balik tatapan tanya kepadaku.

Aku menggaruk-garuk tengkukku, diiringi senyum masam nan menjijikan. Aku dan Kak Niall sama-sama diam, berdiri tegak di bawah lampu jalan yang remang-remang. Anjir suasananya dramatis banget elah.

TOLONG DONG INI AWKWARD BANGET!

NYESEL GUA GA PURA-PURA TIDUR SAMPE RUMAH.

"I-itu ..." cicitku pelan. Maksudku yang benar, ITU KATA-KATA LO SEBENERNYA BENERAN GA SIH HORAN?!

"Ha?" Ia menatapku lagi. Ha he ha he terus aja sampe Atta Halilintar tutup akun.

Tes ... tes ... tes ...

"Anjing." Kak Niall terlonjak kaget sama sepertiku ketika kilat layaknya flash HP menyambut tiba-tiba. Gerimis.

Lah? Perasaan tadi cerah-cerah aja ini malem. Atau mood Semesta tengah bersekongkol dengan perasaanku ya? Hiya-hiya, anak Indie banget ga seh.

"Eh ... ujan. Ayo cepet pulang, Ai."

Ya jelaslah Dayat, lu kira gua bakal tetep diem apa ha he ha he an sama lu. Koplak ye lu.

Dengan segera Kak Niall menarik tanganku dan sedikit berlari menuju rumah. Sedikit berlarinya cowok sama cewek beda anjir, ini gua beneran ketarik-tarik YaAllah.

DAN YES GUA MASIH SANGAT MENUNGGU PENJELASAN KAK NIALL ATAS PERKATAANNYA TADI.

-----

"Abang! Bukain pintunya!" Aku menggedor-gedor pintu rumah dengan keras. Untunglah hujannya tidak terlalu deras, tapi cukup membuat baju basah sehingga harus diganti.

Tak lama muncul sosok Kak Harry dengan senyum lebarnya hingga memperlihatkan giginya serta bersama rambutnya yang dikuncir ala-ala pohon kelapa. Gemes banget astaga makhluk satu ini, pengen kutampol. Eh astaghfirullah.

"Mana satenya?" kata Kak Harry mengedip-ngedipkan matanya.

INI DISURUH MASUK DULU NAPA.

"Itu di Kak Niall, awas ah mau ganti baju. Dingin," kataku menyingkirkan badan besar Kak Harry yang menghalangi jalan masuk.

"Sini Abang angetin kalo dingin."

"APASIH KAK GAJELAS." Aku langsung naik ke kamarku dengan cepat.

APASIH JIJIK BANGET DEH KAK.

Kan mau. Eh? Ngga.

Aku mengganti bajuku dengan kaos oblong dan celana pendek, serta mengeringkan sebentar rambutku yang sedikit basah.

Setelah selesai aku turun ke bawah untuk melahap sate yang kubeli bersama Kak Niall tadi.

Di bawah sudah terlihat Kak Harry duduk di setia sofa dengan sepiring sate dipangkuannya sambil menonton TV, lalu juga ada Kak Liam dan Bang Zayn duduk lesehan di ambal berwarna maroon.

"Dek, punya kamu itu di atas meja makan." Bang Zayn rupanya menyadari kehadiranku.

Aku segera menuju meja makan. DAN JENG JENG JENG. Terlihat penampakan Kak Niall yang sedang membuka kulkas dengan hanya mengenakan boxer tanpa pakaian lainnya.

ALIAS SHIRTLESS.

INI KENAPA TIBA-TIBA UDARANYA PANAS YA.

TOLONG DONG GUA SESAK NAPAS INI.

"Mau minum?" tanya Kak Niall menunjukan gelas berisi air sehingga membuatku tersadar dari lamunan, astaga rupanya aku sangat menikmati ciptaan-Nya. EHH.

"E-eh ... ngga, Kak," kataku gugup. IYELA GUGUP, COBA LU DEH DI POSISI GUA, PASTI KEJANG. Eh jangan deng, ntar lu pada naksir Kak Niall lagi.

"Terus kenapa bengong?" tanyanya lagi.

"Ngga, Kak." Aku menggeleng cepat langsung mengambil sateku dan membawanya ke sebelah Bang Zayn.

"Kenapa, Dek? Ngeliat setan?" tanya Bang Zayn. Wah lebih parah inimah. Aku lagi-lagi menggeleng.

Pun aku memakan sateku dengan tenang. Hari ini benar-benar terasa begitu panjang.

"Eh iya, Ni, tadi Demi nelpon gua, katanya besok minta ditemenin pergi, ga  bilang sih mau ke mana, soalnya dia bilang HP lu gabisa dihubungin," kata Kak Harry mengambil jeda ketika mengunyah makanannya saat melihat Kak Niall datang.

Eh? Demi yang waktu itu?

"HP gua lowbat." Kak Niall duduk di sebelah Kak Harry.

"Roman-romannya ada yang mau balikan neh," celetuk Kak Louis Yang tiba-tiba datang.

Uhuk ...

Aku langsung terbatuk begitu saja mendengar perkataan Kak Louis.

"Dek? Gapapa?" Bang Zayn menyodorkan minum padaku.

NGGA KOK GAPAPA. CUMA HAMPIR COPOT AJA JANTUNGNYA INI.

###

SELAMAT BERBUKA PUASA!!!

Maaf banget hampir setaun cerita ini digantung, walopun gada yang baca tetep minta maap /plak. Tapi serius saya yang notabenenya baru masuk SMA /ea, sibuk banget beradaptasi dengan suasana baru, jadi ga sempet buka wattpad /ini juga gua nulis kaku bat kayak kanebo kering. Jangankan buka wattpad, waktu buat fangirling aje udah susah banget astaga (T_T)

Pokoknya yang pasti cerita ini bakal gua tamatin, santuy kok, ga bakal hiatus tiba-tiba dihapus eheu.

TERUS YA BIG THANKS BANGET BUAT YANG MASIH STAY NUNGGUIN CERITA ABSURD GUA :") U GUYS FAKIN AMAZAYN! LUP U GUYS SO MUCH 😘

Monmaap baru bisa segini dulu, efek dah lama ga nulis, maklumin ya hehe.

Jangan lupa vote dan komen ya! JADI SIDERS GUA BACOK LU PADA! HAH.

Ehiya, fff ig yuu wkwkw @aisyahtridayati (minta follback bilang aja ya wkwk)

Dah. Sekiand.

Kakak Kelas || njh ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang