Ada-ada Saja yang Seadanya (?)

Mulai dari awal
                                    

Sejujurnya Shani benar-benar stress ketika ada fans yang selalu berlebihan. Mungkin selama ini hanya dirinya saja yang diganggu. Entah itu mengirimi pesan tidak jelas, bahkan sampai meneror. Namun kali ini sudah menyangkut pautkan public figure lain. Itu yang membuatnya khawatir. Apalagi rasa tidak enaknya semakin muncul.

Shani Indira Natio

Ada-ada aja.

Cuitan singkat Shani yang diakhiri tanda titik itu sontak membuat para fans mengira bahwa Shani benar-benar marah. Apalagi fans sudah mengetahuinya terlebih dulu dari sebuah base yang menyebarkan berita itu.

Banyak yang menyemangati, banyak juga yang mengingatkan Shani agar tidak acuh terhadap hal seperti itu. Katanya fans itu hanya butuh perhatian.

Setelah mencuitkan tweet tersebut. Shani berniat menulis apa yang dia rasakan saat ini. Apa yang telah membuatnya hancur. Tentunya dengan bahasa yang baik karena akan dia unggah di twitter sebagai pembelajaran fans agar mendukung dengan attitude yang baik.

Para member terdekatnya pun langsung menyemangatinya melalui pesan pribadi. Terutama Beby, seorang kapten JKT48 yang juga mempunyai sifat bijak seperti Viny.

•••

Ting tong!

"Eh Viny.. masuk masuk.."

"Hehe iya, Pah."

"Mending kamu temuin Shani langsung. Dia dari tadi gak mau keluar. Bawa makanan juga ya, dia belum makan." Perintah sang Papa yang memang sudah mengetahui masalah Shani.

Shani yang menceritakannya sendiri. Namun tetap saja kalau bukan Viny yang menenagkan, dia tidak bisa semudah itu membaik.

"Ohh iya, Pah."

"Shanii.. kenapa sampe gitu?" Batinnya sembari berjalan ke dapur untuk mengambil makanan.

Viny pun langsung menuju kamar Shani yang berada di lantai dua. Jam sudah menunjukkan pukul 9 sekarang. Entah Shani sudah tertidur atau belum, setidaknya Viny harus memaksa dia untuk makan.

"Shaan.. buka pintunya ini aku."

Ceklek!

Shani langsung memeluk Viny dan tangisnya pecah.
Viny yang sedang membawa makanan pun meletakannya di meja belajar dan membalas pelukan Shani tidak kalah eratnya. Membiarkan Shani mengutarakan semuanya lewat air matanya yang menetes.

"Nangis aja sepuasnya biar kamu lega. Aku tau perasaan kamu. Tau banget." Uajr Viny menenangkan Shani sembari mengelus kepalanya.

Kini keduanya sudah terduduk di kasur milik Shani, dengan keadaan Shani yang masih mendekap di tubuh Viny tentunya. Masih terdiam. Tanpa satu kata pun yang keluar dari mulutnya.

"Sayaang.. makan dulu yaa. Kata papa kamu belum makan dari tadi kan?"

Shani menggeleng. Dia seperti orang yang benar-benar frustasi. Mungkin Shani masih belum bisa menerima itu.

"Inget Shan.. kamu masih harus perform. Ngasih kebahagiaan, senyuman kamu ke fans. Banyak yang masih sayang sama kamu dengan ngasih dukungan secara sehat. Percaya sama aku. Buktinya aku masih bertahan sampe sekarang kan. Padahal aku lebih parah kasusnya.."

"..Udah yuk aa.. buka mulutnya."

Akhirnya Shani bersedia untuk membuka mulutnya dan menerima suapan demi suapan dari Viny.
Dengan lembut Viny menenangkan Shani, melayani Shani hingga keadaannya mulai membaik.

"Aku mulai sekarang mau jarang ngetweet kak. Sekarang aku tau alasan kamu gitu. Ada kalanya kita capek emang." Ujar Shani mulai membuka suaranya ketika sudah menghabiskan makanannya.

Detik Terakhir [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang