• part 3 •

87 13 6
                                    

Rafael, Lucy, Aery, Keyza, dan Rian menaiki tangga sekolah, bermaksud menuju ruangan kepala SMA Viktory.

Saat mereka sudah sampai didepan ruangan dengan tulisan 'Ruang Kepala Sekolah', barulah mereka berhenti.

"El, Lucy sama Aery ke ruang kepsek dulu ya? Nanti paling ditunjukin ruangannya sama guru, atau siapa. Semoga nanti sekelas ya, hehe. Kita duluan! Bye!" kata Keyza. Setelah itu, Keyza dan Rian langsung meninggalkan Rafael, Lucy, dan Aery.

Rafael, Lucy, dan Aery menatap ruangan kepala sekolah.

"El, lo yang ketuk aja pintunya." suruh Lucy, diikuti dengan anggukan Aery.

"Yaudah deh," jawab Rafael.

Tok, tok, tok!

Rafael mengetuk pintu ruangan kepala sekolah.

"Ya, masuk saja!" terdengar sahutan sang kepala sekolah dari dalam ruangannya.

Rafael membuka pintunya, lalu masuk, yang diikuti Lucy dan Aery dibelakangnya.

"Siswa baru ya?" tanya kepala sekolah tersebut ramah. Rafael, Lucy, dan Aery menghembuskan napas lega, kepala sekolah mereka yang baru ternyata ramah.

"Iya, pak." jawab Rafael.

"Sebentar ya, saya cek dulu file kalian." kata kepala sekolah tersebut. Rafael, Lucy, dan Aery mengangguk.

"Rafael Maximillian di kelas X IPA 1, Lucy Edelyn Maximillian, dan Brylea Aeryn Maximillian berada di kelas X IPA 2. Kalian anak kembar, tapi tidak apa-apa dipisah, kan?"

"Tidak apa-apa, Pak." jawab Rafael dan Lucy.

"Kelas X IPA 1 bersebelahan dengan kelas X IPA 2. Sebentar lagi, guru sekaligus wali kelas X IPA 1 akan datang untuk mengantar kalian." kata kepala sekolah.

"Baik, Pak." jawab Rafael, Lucy, dan Aery.

Tak lama kemudian, seorang guru pun mendatangi ruangan kepala sekolah.

"Nah, ini Pak Damian. Beliau adalah wali kelas X IPA 1. Pak, tolong antar siswa-siswa baru ini ke kelas mereka. Rafael ini di kelas X IPA 1, sekaligus murid bapak, Brylea dan Lucy di kelas X IPA 2."

"Oh iya, Pak. Mari nak, saya antarkan ke ruang kelas kalian masing-masing." jawab Pak Damian.

***

Rafael, Lucy, dan Aery berpisah kelas.

Rafael mengikuti langkah kaki Pak Damian saat memasuki ruang kelas.

"Semuanya, perkenalkan ini teman baru kalian, lulusan SMP di Italia, silahkan memperkenalkan diri."

Rafael menatap ke arah Keyza, yang ternyata sekelas dengannya. Keyza pun memberikan tatapan 'semangat!'.

"Eum, halo. Nama saya Rafael Maximillian, lulusan Middle School Tommaso Gulli di Italia, umur saya 14 tahun." kata Rafael agak canggung.

Seisi kelas menatap kagum terhadap Rafael.

"Berarti kamu bisa bahasa Italia. Oh iya, kamu memangnya bisa berapa bahasa?" tanya Pak Damian.

"Sekarang hanya mahir tiga bahasa, Pak. Bahasa Italia, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Empat bahasa lainnya masih dalam proses pembelajaran, Pak." jawab Rafael.

Seisi kelas langsung memberikan applause untuk Rafael.

"Coba kamu perkenalkan diri kamu pakai bahasa Italia."

Maximillian'sWhere stories live. Discover now