Days of Indecision

140 22 0
                                    


.

.

.

.

.

.

Sudah seminggu sejak terakhir kali Donghan datang ke rumah Yein. Semuanya berjalan normal tampaknya, tapi tidak dibaliknya. Ada rasa berbeda yang dirasakan baik Yein maupun Donghan.

Yang biasanya Donghan selalu mengiriminya pesan tiap kelas berakhir, kini Yein tidak lagi mendapatkannya. Yang biasanya Yein menjadi prioritas kegiatannya, kini banyak hal lain yang Donghan lakukan setelah kelas selesai.

Hari ini misalnya, Donghan sibuk mengobrol dengan Chanwoo di salah satu sudut kampus, tepatnya meja kantin bagian luar yang paling pojok dengan payung besar diatasnya. Mereka tampak serius mengobrol dengan beberapa lembaran di hadapan mereka yang entah itu apa. Bisa jadi mereka sedang membicarakan bisnis yang mereka kelola bersama. Outlet? Pusat Oleh-oleh? Entahlah.

Yein bisa melihat mereka jauh dari seberang, dekat dengan pintu masuk Gedung Fakultas Ekonomi. Dari tempat Ia berdiri, Yein bisa melihat bahwa Donghan cocok sekali dengan imej 'serius' dan 'sibuk'nya. Ia juga orang yang enerjik dan banyak disenangi.

Sedetik kemudian Yein memukul wajahnya pelan, lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Apasihh.. fokuss! Hari ini mau ketemu Mbak Ara!" Ucap Yein untuk dirinya sendiri.

"Heyy! Nungguin Donghan Ye?" Suara Vernon di belakangnya sedikit mengagetkan.

"Oh, enggak. Gue mau duluan soalnya ada urusan." Jawab Yein. Vernon belum mengetahui tentang perceraiannya dengan Donghan.

"Oh gitu, yaudah gue cabut duluan ya. Udah ditungguin Hyunggu sama Yeeun." Ucap Vernon.

"Okey tiati!" Balas Yein ketika Vernon sudah menjauh dan melambaikan tangannya.

Yein mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan WA pada Iparnya, Ara. Kemudian Ia memasukkannya lagi ke dalam tas, saat itu pula ada 3 mahasiswi dari belakangnya, keluar dari pintu fakultas sambil bergosip.

"Eh tapi kalo lo berhasil bikin Kak Donghan move on berarti lo keren banget! Denger denger Kak Donghan tuh bucin akut ke pacarnya yang meninggal itu. Sampe sekarang aja doi belum pacaran lagi" ucap mahasiswi A.

"Bener banget! Cowok se keren Kak Donghan, bucin sama lo, ughh! Langsung dah lo populer di kampus!" Sahut si B.

"Memang nggak berlebihan kalo kita bilang Kak Donghan se keren itu. Dosen aja banyak yang muji dia, di Himpunan juga orangnya baik banget, terkenal juga di grup JBJ nya, meski sekarang kayanya agak jarang ikutan live. Trus nih ya, ini yang paling penting!" Si A menggantung kalimatnya.

"Apa? apa?" Si B tampak sangat tertarik, sedang si C tidak begitu menunjukkan ketertarikannya.

"Kak Donghan itu, setelah gue cari tahu, punya banyak usaha sama Kak Chanwoo! Dia punya 2 pusat oleh oleh di kota ini loh bayangkan! Lo tau kan Wijaya 1 dan 2? Segede itu!" Si A berapi-api.

"Hah serius?" Si C kini jadi ikut tertarik.

"Ga bohong. Sumpah. Selain itu, yang baru nih, udah sekitar 5 bulanan, lo tau Outlet Ungu kan?"

"Iya tau. Itu juga punya Kak Donghan sama Kak Chanwoo?" Si B dan si C tampak tak percaya.

"Lo tau darimana?" Si C bahkan sampai menutup mulutnya.

"Abang gue kan Manajer di Outlet Ungu" jawab Si A.

"Kebayang ga lo jadi pacarnya Kak Donghan. Keren banget ya gak? Makanya gue bilang, cobadeh deketin Kak Donghan kali aja nyantol!" Si A terus menyikut si C.

NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Where stories live. Discover now