On Rainy Day

110 28 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.

Sudah memasuki musim hujan, dan siang ini kebetulan hujan sedang bersenang senang turun membasahi bumi

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.

Sudah memasuki musim hujan, dan siang ini kebetulan hujan sedang bersenang senang turun membasahi bumi. Sebenarnya, sangat menyebalkan bila turun hujan di siang hari seperti ini, karena samasaja menjebak para mahasiswa untuk tetap berada di dalam gedung fakultas masing-masing. Tentunya dengan keadaan perut kelaparan dan sejam lagi mata kuliah selanjutnya akan dimulai.

Bagi mereka yang rajin dan sudah sedia payung atau mantel pun masih akan kesusahan karena pasti bakal banyak yang meminjam dan berakhir mereka bisa keluar dari gedung fakultas dan berada di kantin, tapi tidak bisa kembali karena payung dan mantel mereka masih dipinjam dan belum kembali. Entah yang meminjam membawanya kemana. Dan bagi mereka yang nekat, jelas akan basah kuyup karena jarak antara gedung fakultas dengan kantin sekitar 50 meter dengan tanpa teras teras yang bisa mereka gunakan untuk sekedar menyelinap menghindari terlalu banyak terguyur hujan.

Dan di suasana yang dingin dan lapar ini, Yein, Eunseo, dan Yeeun telah berada di kantin dan menyantap popmi mereka dengan lahap. Sesekali mereka menyesap kuah mi yang disantapnya. Selesai makan tanpa diselingi percakapan itu, akhirnya mereka menumpuk cup mi bekas mereka makan kemudian Yeeun bertugas membuangnya ke tempat sampah.

"Gue ke toilet dulu ada yang mau ikut?" Tawar Yeeun.

"Duluan aja." Eunseo membalas, sedang Yein hanya menggeleng pelan sambil fokus pada ponselnya dan menyesap jeruk hangatnya.

Yeeun pun melenggang pergi meninggalkan kedua sahabatnya. Dan sepeninggal Yeeun, Eunseo beberapa kali menengok kearah Yein, seolah sedang berusaha membaca ekspresi wajahnya.

"Apa Euun? Liatin gue segitunya." Tegur Yein ketika sadar dirinya sedang diperhatikan.

"Lo lagi ada masalah apa Ye? Dari kemarin kayanya lo banyak diemnya. Trus kemaren waktu kita ketemu di perpus lo juga keliatan kaya habis nangis gitu. Lo ada masalah apa sebenernya?" Eunseo tiba-tiba langsung memberondongnya dengan pertanyaan-pertanyaan.

"Gue nggakpapa kok Eun." Jawab Yein sambil tersenyum singkat lalu meneguk air mineralnya.

"Kita kenal udah lama Ye. Gue tau kok lo pasti lagi ada masalah. Keluarga lo lagi ya?" Eunseo kini menatap Yein penuh selidik.

"Yaa gitu." Ucap Yein seadanya. Bukan maksud hatinya untuk berbohong, tapi bukankah permasalahannya dengan Donghan juga dimulai dari keluarganya? Jadi dia menganggap semua itu juga permasalahan keluarga.

"Ye, kalo lo udah bisa cerita, lo harus cerita ya? Jangan dipendem sendiri." Ucap Eunseo sambil menepuk-nepuk pelan punggung Yein.

Sejenak keheningan melanda mereka berdua. Hanya suara guyuran hujan yang sayup-sayup terdengar dari dalam kantin. Hawa dingin masih dapat mereka rasakan dan keheningan diantara mereka berdua seakan menambah dingin suasana.

"Rasanya udah nggak sanggup aja gue Eun. Pengen keluar dari rumah tapi malah kaya gini akibatnya. Sama aja keluar dari mulut singa, masuk ke mulut buaya". Sesuai dengan tebakan Eunseo, bahwa Yein pasti akan bercerita bila Ia memintanya. Meskipun terkadang Yein enggan menceritakan detail dari apa yang sedang mengganggu pikirannya. Tapi itu sangat melegakan bagi Eunseo. Setidaknya, temannya ini bisa mengandalkannya.

NEW PAGE ( Kim Donghan & Jung Yein )Où les histoires vivent. Découvrez maintenant