HERE'S MY NUMBER

5.4K 622 10
                                    

...... this is not how the story supposed to end..

why are you messing with my mind. 

Gitani duduk di kursi pantai disekitar kolam renang yang menghadap kepantai. Hari terakhirnya di pulau Bali, besok pagi pagi dia harus sudah kembali untuk bekerja. Pagi pagi sekali dia sudah duduk menikmati suasana pagi dengan bikini bustier kuning bercorak bunga dan kain pantai yang melilit di pinggulnya dengan warna senada. Di sisi kiri kolam renang,di lapangan berumput beberapa pengunjung mengikuti kelas yoga yang telah di sediakan oleh pihak holtel.

"Gitani"panggil seseorang membuyarkan lamunanya.

Gitani menoleh ke sumber suara.

"Lo nggak inget gue? Doni IPA 2" ucapnya kemudian membuat Gitani mengenali orang yang saat ini di depannya.

"Ah iya Doni, sorry gue agak enggak ingat tadi, tapi sekarang udah ingat kog. apa kabar? acara apaan  di bali?" 

Doni duduk di kursi pantai sebelah Gitani.

"urusan kerjaan di Bali. lo apa kabar sejak putus sama Kresna?" tanyanya membuat Gitani merasa tertohok.

"baik" jawab Gitani menggantung.

"Lo berarti putus sama Kresna dua tahunan ya? sekarang pacar lo siapa?" tanyanya lagi yang semakin mengejutkan Gitani.

Pasalnya baru tiga bulan kresna menikah dan itu artinya baru tiga bulan juga Gitani putus dari Kresna.

"Dua tahun?" 

"iya, gue ketemu dia di singapura bareng perempuan yang dia nikahin kemarin dua tahun yang lalu, kebetulan gue juga kenal ceweknya. Taty sahabat pacar gue"

Gitani yang mendengarnya lemas sekatika, pasalnya dia putus dengan Kresna dua minggu sebelum dia menikah. Dan dia juga masih dapat mendengar dengan jelas bagaimana Kresna berkata dia merasa bukan Jodohnya.

"Ah... Iya ya dua tahun ya, gue sampai lupa" jawab Gitani dengan suara sedikit bergetar menahan perasaanya.

"kalian pacaran berapa tahun sih?"

"sembilan sepertinya, i lost count" Gitani benar benar malas dengan topik ini.

"lama juga ya, dan lo kayaknya baik baik aja dia nikah duluan"

Gitani tersenyum simpul. Sial sekali, Doni yang tidak tahu apa apa justru mengingatkan dia tentang semuanya.

"Gue inget kalian itu pasangan paling keren seantero sekolah, ya terutama anak IPA sih, dua duanya pinter, lo ketua Karya Ilmiah Remaja, Kresna anak basket, semua orang kayaknya iri sama kalian berdua, coba kalo kalian nikah. Pasti jadi legenda banget tuh" lanjut Doni yang makin membuat Gitani frustasi, karena dia terus membuatnya mengingat apa yang telah berlalu.

Hanya kalimat dua tahun yang Gitani dengar dan terus terngiang di kepalanya saat ini, tidak mengatakan hal yang sebenarnya, terlalu malas dianggap begitu menyedihkan. apa lagi Kresna dalam posisi yang sudah menikah. dimintai penjelasan atau saat ini dia mendatangi rumahnya dan memaki maki sampai rumah itu terbakar hangus karena makian pun sudah percuma. Cukup, tidak usah lagi ada yang tahu hal menyedihkan tentang dia lagi.

Gutani terkekeh "yaampun Don, udah jaman kapan banget itu" 

Dalam hati Gitani sudah berharap Doni cepat cepat pergi.

"ngomong omong anak anak mau ngadain reuni, lo dateng ya. nanti kalau tanggalnya udah ada. lo bisa kan?"

"oke, lo kabarin gue aja ya"jawab Gitani tanpa berpikir. Juga agar Doni cepat meninggalkannya.

"siap Gi, selamat menikmati liburan lo, gue kesana dulu ya"

Gitani mengangguk dan melambaikan tangannya.

sepeninggal Doni, matanya memerah dan wajahnya panas, sekuat tenaga menahan agar air mata tidak turun. Dia tidak sudi untuk menangis lagi.

Ternyata setidak peka itu dia pada hubungannya di masa lalu. Atau sepandai itu Kresna menyembunyikan perselingkuhannya. Jadi itu bisa dikategorikan perselingkuhan atau bukan? atau sebodoh itukah dirinya hingga benar benar tidak menyadari pertanda apapun. Ingin rasanya dia menghambur kehadapan Kresna dan memaki sekuat tenaganya. Namun untuk apa jika dilakukan saat ini. Semuanya telah terlambat. Dia tetap menjadi yang di tinggalkan. Dan Kreana telah berbahagia saat ini melebihi dirinya.

Airmata tumpah sepeninggal Doni, rasa sesak itu hadir lagi. Setelah sekian lama dia singkirkan.

ponsel di dekat kakinya bergetar. 

deretan angka muncul, nomor tidak di kenal.

"hallo" ucap Gitani hati hati. Dengan suara sedikit parau

"hallo Gitani?" tanya suara di ujung telepon.

"Reangga?" ucapnya terkejut, bagaimana bisa laki laki itu memiliki nomor hapenya.

"Ya, aku mendapatkannya dari kartu nama  yang kau berikan saat rapat pertama kali di plant" jawab Reangga seolah membaca pikiran Gitani.

Gitani teringat dengan dirinya membagikan beberapa kartu nama begitu pertama kali datang ke plant dan memimpin rapat pertama kali dia ditugaskan di Lombok. Saat itu dia dan beberapa pegawai lain baru datang, dan pada rapat pertama proyek dimulai, dan dia sama sekali tidak melihat Reangga diantara peserta rapat waktu itu, seingatnya hanya beberapa bapak bapak dan laki-laki seumurannya berada di sana, tidak ada yang terlihat mencolok seperti Reangga. Dia memang terlihat mencolok, dimanapun, meskipun hanya diam saja, perempuan - perempuan disekitarnya setidaknya akan sekali menoleh dan memperhatikannya, dan kemudian menggosipkannya. Ada aura yang berbeda dari pembawaanya.

"ah iya, ada apa?"

"your last day in Bali? where will you go?" 

"i thought you were busy" ucap Gitani dengan tertawa.

terdengar suara tawa berat di ujung.

"i think, i already missing you Gi" jawabnya gombal.

"wow, ku pikir akau tidak melakukan apapun kepadamu, justru kamu yang memelukku kemarin" jawab Gitani tak mau kalah.

"that's the point. you are weird, aku hanya memelukmu singkat, dan saat ini aku sangat merindukanmu"

Gitani tertawa mendengarnya, sialan, justru saat mengetahui kenyataan lain dari hubungan di masa lalunya, ada saja orang yang mengatakan kata kata manis seperti ini. Jika Gitani saat ini masih berada di dalam suatu hubungan dengan seseorang, apa yang dikatakan Reangga baru saja akan terdengar menjijikkan. Tetapi saat ini justru dia senang mendengarnya.

"temani aku berjalan jalan, apakah kamu bisa?" pinta Gitani.

"sure, apapun yang akan kamu lakukan akan aku temani. tiga puluh menit aku akan berada di lobby" jawab Reangga kemudian.

"sure, ill get ready"

"jangan lupa simpan nomor ini ya, karena aku akan lebih sering menghubungimu mulai saat ini" ucap Reangga masih terus melancarkan aksinya, Reangga mulai menunjukkan dirinya.

****

UNDER CONSTRUCTIONWhere stories live. Discover now