FROM STEREO TO MONO

9.2K 822 16
                                    


Beberapa rencana dalam hidup seringkali berbeda dengan keadaan yang terjadi. Mungkin, Tuhan ingin kita mencari jalan lain, mungkin Tuhan menunjukkan jika rencana dan pilihan kita tak melulu sesuatu yang terbaik, atau mungkin Tuhan hanya ingin kita berusaha lebih keras lagi.

Rupanya cara kerja kenyataan masih belum banyal berubah. Beberapa bulan yang lalu, Gitani iseng masuk kedalam ruangan display Gaun pengantin di salah satu butik sekaligus penjahit langgananya. Disana terdapat puluhan hingga ratusan Gaun serta kebaya yang dapat disewa untuk keperluan pernikahan.

"Mau coba dulu kak?" ucap salah satu pegawai mengagetkan.

Gitani hanya menjawab dengan senyuman, sesungguhnya dia sendiri tidak tahu apa yang sedang di lakukannya saat ini.

"boleh kog kak di coba dulu, nanti bisa ambil foto juga" lagi pegawai itu membujuk.

"saya belum ada rencana menikah sebenarnya" jawab Gitani akhirnya. Pathetic.

Pegawai itu sedikit tersenyum geli, namun hebatnya dengan cepat dia mengatur raut mukanya kembali seperti semula.

"banyak kog kak yang awalnya juga coba coba dulu" Rayunya sekali lagi.

Beberapa menit setelah berpikir cukup lama akhirnya Gitani mengiyakan juga tawaran mbak mbak karyawan yang dari tadi megekor dibelakangnya.

Gaun bertipe Empire dan satu lagi gaun tipe Seath tanpa lengan yang berwarna putih bersih dipilih. Kedua tipe gaun itu adalah gaun impiannya. Gaun yang selalu terlihat sederhana namun sangat elegan. Gitani terkejut begitu selesai didandani dan melihat dirinya, hampir tidak mengenali dirinya sendiri dalam gaun pernikahan. Dia benar benar menyukainya, foto foto yang didapatkan pun sangat cantik. Namun, saat ini dia sangat menyesali kebodohannya saat itu. Karena tidak ada satu fotopun yang pada akhirnya diperlihatkan kepada kresna, serta ternyata sesi foto dan mencoba gaun itu sama sekali tidak gratis. Dia harus membayarnya begitu selesai, dibayar bersamaan dengan tagihan jahitan baju pesanannya, dan seketika Gitani merasa telah dirampok untuk sesuatu yang benar benar tidak penting. lebih tidak penting lagi karena foto itu sama sekali belum pernah diperlihatkan kepada siapapun. Sekarang foto itu akan menjadi barang yang sama sekali tidak berguna.

"Gi, lo kayaknya perlu liburan deh" ucap Ais di sela sela kunyahan makan siangnya. Sahabatnya sejak SMP. Dia mengetahui semua cerita tentang Gitani. Hanya kepada Ais pula satu satunya orang yang dia percaya untuk menceritakan semua yang terjadi.

"kenapa? Kerjaan gue banyak. Pusing gue" jawab Gitani sekenanya.

"nah justru itu karena lo pusing, karena lo stres, karena lo patah hati. Lo butuh udara segar, pergi dari kota ini, cari suasana baru, seminggu dua minggu. Abis itu balik lagi, kerja lagi. Balik jadi Gitani yang periang, Gitani yang sering tersenyum, bukan gitani yang sering melamun dan cemberut. Gue khawatir sama lo"

"Hmm..." gumamnya menanggapi ucapan Ais. "sepertinya, gue emang butuh liburan" jawab gitani mengangguk angguk sembari menyeruput kopinya.

"kenapa sih Gi? Lo masih mikirin Kresna? Oh God..." Ais tak habis pikir dengan tebakannya melihat ekspresi Gitani.

"lo tuh ya, apa sih yang lo harapkan dari orang kayak gitu, he's jerk, totally jerk. Nih ya, gue mau bilang dia brengsek, kampungan, bajingan sekalipun kayaknya enggak ngaruh deh ke lo. Pikiran lo, otak lo itu isinya masih dia. Lo masih mikir dia adalah tipe ideal lo kan? Peduli setan sama tipe ideal kalo dia brengsek ya brengsek aja udah gitu. Gak ada kata tapi."

Gitani menghela nafas panjang mendengar semua ucapan Ais.

"Gini ya git, meskipun gue, temen – temen lo berusaha menghibur, bantu lo, tapi kalo elonya nggak mau berhenti mikirin dia nggak ada gunanya. Lo udah nggak butuh motivasi lagi, yang lo butuhin itu cuma satu. Niat dan kemauan. Kemauan untuk mengakhiri semuanya ini. Gue capek liat lo sebulan ini kayak zombie. Bangun pagi tidur larut, itu kantung mata, udah ngalahin mata panda di ragunan. Mending mata panda, biar item mereka masih lucu, masih nyenengin di lihat. Lah elu, kantung mata item gitu, badan makin kurus kering, nggak pernah dandan lagi, rambut di kuncir ala kadarnya. Bahkan kalau ada jodoh lo yang sebenarnya lewat dia nggak akan nengok, males liatnya, muka lo tu suram banget".

UNDER CONSTRUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang