11

1K 111 7
                                    

Masih Flashback~

"Mau apa kau kemari?" tanya Jin dingin.

"Aku hanya..."

"Belum cukupkah kamu sudah membuat aku dan Namjoon susah? Sekarang apa lagi yg ingin kamu berantaki? Hubungan kita berdua?" teriak Jin meluapkan semua amarahnya. Taehyung mulai ketakutan tetapi ia terus berbicara dengan hyung pertamanya.

"Bukan hyung...aku hanya-"

"Jangan mendekat!!!"

Jin mendorong Taehyung cukup keras sehingga membuat namja itu terpentok terlalu kencang. Darah mulai terlihat pada kepala Taehyung, ia menahan sakitnya dan masih mencoba mendekati Jin walaupun sudah disakiti berkali kali.

Masih tetap dengan egonya, Jin makin mendorong Taehyung sampai namja itu menyerah.

Emosi Jin sudah membludak, nafasnya terengah engah sembari melihat kedua tangannya gemetar hebat dan ada bercak darah Taehyung. Ia memalingkan wajahnya lalu menyuruh Taehyung untuk segera keluar dari kamarnya.

Kedua kaki mungil itu mencoba berdiri dan akhirnya bisa. Taehyung menatap pedih hyung tertuanya lalu pergi dengan kata kata yang ingin ia sampaikan ke Jin.

"Aku harap, hyungdeul terus memperlakukanku seperti ini. Agar kalian tidak usah memikirkan keadaanku yang tak bisa terselamatkan lagi. Hyung tidak perlu menjadi dokter lagi, aku sangat berterima kasih hyung masih menepati janjimu.Kalau begitu aku pergi dulu hyung" Taehyung meninggalkan Jin masih diam di kamar.

Setelah suara langkah Taehyung sudah menjauh, Jin kembali melihat kedua tangannya. Masih ada bekas darah Taehyung. Air mata yang ia tahan sedari awal akhirnya tumpah sedikit demi sedikit. Sebenarnya Jin ingin menolong Taehyung. Ingin ia terus menepati janjinya untuk menjadi dokter bagi adiknya, akan tetapi kebenciannya kepada namja itu sudah terlalu dalam dan ia memilih untuk tetap membenci Taehyung hingga akhir hayatnya.

Taehyung  terus di perlakukan kasar oleh Jin. Sikap Namjoon masih seperti biasa ke Taehyung, karena ia merasa bukan sepenuhnya itu kesalahan adiknya. Namjoon terus mati-matian melindungi dan merawat Taehyung dengan sepenuh hati hingga dirinya pun terbesit rasa benci terhadap Taehyung.

Awal mulanya karena Namjoon dipaksa menjadi pengganti ayahnya di perusahaan. Ingin ia tolak namun semua sudah ditanda tangani oleh mendiang ayahnya sehingga Namjoon tidak dapat melakukan apapun.

Jin tidak enak hati kepada Namjoon. Pekerjaan berat itu seharusnya jatuh ke Jin namun kedua orang tuanya ingin Jin menjadi dokter dan Jin menerimanya karena waktu itu ia masih sangat sayang Taehyung. Untuk saat ini, dalam proses "menjaga" Taehyung tidak sepenuh hati, melainkan terpaksa atau sudah terlanjur.

Hari itu, tidak ada lagi kakak yang melindunginya. Tidak ada lagi.

Taehyung sekarang tersiksa karena kakaknya membencinya.

Namja lemah itu sudah menyerah. Tapi, di waktu yang bersamaan neneknya merangkul Taehyung untuk tinggal bersamanya. Meninggalkan segala kepedihan dan kesengsaraan yang ada di rumah itu.

Jin dan Namjoon tidak melarang Taehyung melainkan mereka senang tidak ada si pembawa sial berada di rumah ini. Sungguh itu kebahagiaan bagi kedua kakak itu.

Di sisi lain, Taehyung hidup bahagia sekali bersama neneknya. Neneknya pun turut bahagia melihat perubahan pada cucu mungilnya ini. Ia sangatlah bersyukur kepada tuhan karena sudah membuat cucu kesayangannya kembali seperti sedia kala.

Taehyung di sekolahkan di sekolah dasar umum. Awalnya dirinya itu ragu tentang orang-orang di sekolah itu. Ia takut kalau dirinya akan di bully atau apapun. Nyatanya tidak, Taehyung di persilahkan untuk merasakan kebahagiaan bersama teman-temannya disana. Semua terlihat hangat juga pas. Taehyung pun sudah lupa hal yang membuat dirinya lemah juga sedih.

Be my friend | Vmin Brothership/Friendship ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें