Third Slice

178 28 1
                                    

"Yuqi, kau tidak mau pulang?"

Hanya tertinggal Soyeon dan Yuqi di ruang latihan. Soyeon sudah berberes dari  tadi untuk pulang ke dorm. Sedangkan Yuqi masih sibuk berlatih.

"Eonni pulang dulu saja, aku masih ingin berlatih. Badanku terasa kaku, setelah lama tidak berlatih."

"Jangan terlalu memaksakan diri." Beberapa hari terakhir, Yuqi terus pulang terlambat ke dorm jadi Soyeon mengkhawatirkan keadaan Yuqi. Ditambah lagi Yuqi baru pulih setelah menjalani operasi.

"Aku baik-baik saja, sungguh." Yuqi tersenyum, agar Soyeon percaya kalau dirinya baik-baik saja.

Meskipun ragu, Soyeon akhirnya hanya mengangguk. "Jangan terlalu malam, aku malas mendengarkan omelan Manager Yang."

Yuqi tertawa, memang Soyeon yang akan jadi tempat pertama omelan Manager Yang jika salah satu member tidak sesuai dengan kehendaknya. Manager Yang pasti marah kalau tahu Yuqi berlatih hingga larut malam.

"Kalau begitu aku pulang dulu."

"Eonni, hati-hati."

Soyeon melambaikan tangannya dan keluar dari ruang latihan. Begitu  Soyeon keluar, Yuqi segera membereskan barangnya. Sudah beberapa hari ini dia pulang terlambat, karena ingin menemui Han. Sayangnya setiap dia selesai berlatih, Han selalu sudah pulang. Dia tidak ada lagi di studionya. Hari ini Yuqi sudah berniat untuk terakhir kalinya melakukan itu kalau hari ini masih tidak bertemu dengan Han.

Yuqi sudah berada di depan studio Han. Seperti biasa, Yuqi akan mengintip dari kaca yang disediakan. Sama seperti malam sebelumnya, tidak ada orang di dalam. Tetapi barang-barang Han masih ada di dalam studio. Yuqi sempat berpikir kalau mungkin saja Han memang sengaja meninggalkan barang-barangnya. Yuqi sudah merasa kecewa lagi karena tidak bisa bertemu Han lagi hari ini. Besok-besok jadwalnya kembali sibuk, ada banyak variety show dan photoshoot yang harus dia datangi.

Yuqi menghela nafas berat. meskipun sebenarnya tidak ingin, Yuqi tetap harus pulang. Percuma juga menunggu, kalau yang di tunggu sudah tidak ada. Yuqi berbalik hendak pulang, namun tubuhnya menabrak sesuatu atau lebih tepatnya menabrak seseorang. Tidak seperti Yuqi yang kaget, orang itu dalam keseimbangan yang baik sehingga tabrakan Yuqi tidak berpengaruh baginya, Yuqi yang hampir terpental kebelakang, untungnya orang itu sigap memegang lengan Yuqi agar tidak jatuh.

"HAN!" Pekik Yuqi begitu melihat orang yang dia tabrak adalah Han. Melihat Han, seulas senyum Yuqi terbit.

"Kau kenapa ada disini?, mau mencuri sesuatu?" Han sudah berada di belakang Yuqi sejak tadi. Melihat Yuqi yang mengintip ke dalam studionya dan mencoba membuka pintu. Untungnya Han selalu mengunci pintunya setiap akan keluar, jadi tidak ada orang yang bisa sembarang masuk.

Yuqi menepis tangan Han yang masih mencengkeram lengannya. Yuqi memukul lengan Han cukup keras. "Aku mencarimu, dari kemarin dan kemarinnya lagi."

Satu pukulan lagi di lengan Han, "Dan ini untuk kau yang tidak mengingatku."

Han mengerang kesakitan, dia tidak ada persiapan untuk menerima pukulan dari Yuqi. Yuqi  berhenti memukul Han, ketika melihat Han merintih kesakitan. Takut kalau Han dengan sakit yang entah apa-apa benar-benar merasa kesakitan. Yuqi juga jadi panik sendiri melihat Han kesakitan.

"Kau tidak apa-apa kan?" Yuqi benar panik dengan keadaan Han.

Han tertawa puas, ketika Yuqi berhenti memukul dan justru mengkhawatirkan keadaanya. Sesungguhnya, pukulan Yuqi tidak begitu menyakitkan bagi Han.

Merasa di tipu Han, Yuqi merasa kesal dan membuat wajahnya jadi cemberut seketika. Pasalnya Yuqi sungguh merasa khawatir tadi.

"Mau masuk?" Tawar Han, melihat Yuqi yang kesal padanya membuat Han sedikit merasa bersalah. Dan juga tidak enak juga berdiri terus di depan studio, kalau ada yang melihat juga mereka bisa berpikir yang tidak-tidak.

SickleWhere stories live. Discover now