Seventh Slice

153 19 0
                                    

Yuqi masih ingat bagaimana kondisi Han disaat terakhir kali mereka bertemu. Dia yang hanya melihatnya  saja merasa kesakitan, meskipun bukan dia yang sakit, dia tidak bisa membayangkan seberapa sakit yang Han rasakan. Dia tidak tahu bagaimana keadaan Han saat ini, itu yang membuatnya sangat frustasi dan tidak fokus pada pekerjaannya. Dia mengkhawatirkan Han, dia sangat ingin tahu keadaan Han saat ini. Dia di buat bingung lagi, dengan bagaimana cara menghubungi Han karena tidak punya nomor telpon ataupun ID sosial medianya.

"Yuqi, apakah kau sedang tidak sehat?" Tanya Soyeon, mereka menjadi roommate saat berada di Thailand.

"Aku baik-baik saja."

"Kau terlihat murung semenjak kita sampai di Thailand, kau hanya tersenyum saat kamera menyala." Soyeon sebagai leader dari G-Star memperhatikan setiap membernya lebih dari yang lain.

"Aku sungguh baik-baik saja, Eonni."

"Kau bisa menceritakan apapun padaku Yuqi."

Yuqi memandang ragu ke arah Soyeon, dia sempat terpikir untuk menceritakan apa yang saat ini dia rasakan kepada sang leader. Soyeon balik memandangnya dengan tatapan penuh tanya. Yuqi jadi teringat saat pertama kali berkenalan dengan J.One di perusahaan, hanya Soyeon yang diberi kartu nama Han dengan dalih mereka akan membicarakan soal musik G-Star.

"Eonni, kau punya nomor ponsel__"

Yuqi berhenti bicara, sesegera mungkin mengambil ponselnya di atas nakas. Telponnya berdering, sebuah telepon dari nomor yang tidak bernama dan nomor dengan kode korea. Yuqi segera menjawab panggilan tersebut berharap sekali itu Han.

"Dengan siapa ini?" Tanya Yuqi penasaran dan sangat berharap besar ini Han.

"Ini aku__" terdengar suara yang sudah Yuqi Hafal.

"HAN!" Yuqi amat senang sampai melupakan kalau dia sedang bersama Soyeon sekarang, biarlah yang terpenting saat ini Han menelponnya.

"Bagaimana keadaanmu? kau baik-baik saja, aku sungguh mengkhawatirkanmu. Kau dimana sekarang? tidak sedang di perusahaan kan?. Tolong berhenti bekerja dulu kau kalau sakit, perusahaan tidak akan memecatmu." Begitu antusiasnya Yuqi sampai tidak memberi kesempatan Han bicara.

"Kalau kau terus bicara bagaimana aku menjawab semua pertanyaanmu." Terdengar suara tawa dari seberang telpon.

"Sekarang ceritakan bagaimana dengan dirimu!" Yuqi diam setelahnya hanya mendengarkan suara Han.

"Aku baik-baik saja, aku baik-baik saja setelah minum obat." Ucap Han, membuat Yuqi bisa bernafas lega sekarang.

"Aku di rumah, sudah pulang. Aku tidak berlatih tadi, aku lupa beberapa gerakan."

"Kau bisa berlatih menari sepuasnya saat kau sudah sehat Han."

Han tertawa yang terdengar sarkas di telinga Yuqi. "Ya, kalau aku sehat."

Yuqi menggigit bibir bawahnya setelah mendengar kalimat Han, dia benar-benar tidak tahu apa penyakit Han. Bisakah Han sembuh, kenapa dia sekarang juga takut kalau Han tidak bisa sembuh dan...

Yuqi menggeleng kuat, tidak bisa membayangkan hal itu.

"Aku menghubungi agar kau tidak mengkhawatirkanku lagi. Aku akan tidur sekarang."

"Hemmm, tidurlah." Panggilan diakhiri oleh Han.

Yuqi menatap nanar pada ponselnya, dia ingin mendengar suara Han lebih lama, tapi tidak mungkin juga dia melarang Han untuk istirahat. Dia merindukan Han, sangat.

Yuqi mengembalikan ponselnya ke nakas, disaat itu lah dia mendapat tatapan tajam dari Soyeon. Tatapan haus akan penjelasan.

"Han?" Wajah Soyeon tampak berpikir keras, "J...One?"

SickleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang