Twelfth Slice

164 21 4
                                    

Masih sisa dua hari sebelum liburan Yuqi berakhir. Yuqi menagih janji Han yang akan mempertemukannya dengan cinta pertama Han. Sudah sejak lama Yuqi penasaran, siapa sosok itu. Yuqi akan sangat berterimakasih karena orang itu telah menemani Han sebelum Yuqi datang.

"Seperti apa dia?"

"Dia cantik, sangat cantik," Yuqi bisa melihat senyum Han saat memuji cinta pertamanya itu. "Dia pekerja keras, tapi juga sedikit keras kepala."

"Kenapa kau menyukainya?"

"Dia selalu ada untukku."

Jawaban singkat Han membuat Yuqi mengerti betapa berterima kasihnya Han kepada cinta pertamanya karena sudah selalu ada untuknya. Yuqi merasa iri dengan cinta pertama Han, kalau bisa memutar waktu, Yuqi  ingin lebih awal mengenal Han.

"Siapa namanya?"

"Hejo," Han mengucapkan nama itu dengan senyum yang membuat Yuqi kembali iri dengan wanita itu. "

"Dia mungkin tidak akan menyukaimu karena pekerjaanmu, di sangat benci dengan orang-orang yang bekerja sebagai idol." Lanjut Han masih mendeskripsikan cinta pertamanya itu.

"Kenapa?, Apa salahnya kami seorang idol?"

"Dia punya sejarah kelam dengan seorang idol."

Tepat saat itu mobil berhenti di depan gedung yang sangat besar. Dari luar Yuqi bisa tahu, ada unit rumah yang besar dan mewah di dalamnya. Han menggandeng tangan Yuqi untuk masuk ke dalam gedung. Petugas keamanan menyapa Han seperti kawan lama, bahkan Han mengenalkan Yuqi kepada petugas tersebut. Han juga berpesan agar petugas tersebut mengingat wajah Yuqi, jika suatu hari Yuqi datang agar di perbolehkan masuk.

Han membawa Yuqi memasuki lift setelah sesi perkenalan dengan petugas keamanan tersebut. Banyak pertanyaan yang di lontarkan Yuqi. Seperti

"Siapa nama perempuan itu?"

"Kenapa kau berkata seolah-olah aku akan kemari lagi?"

"Ini sebenarnya kita mau kemana?"

Pertanyaan Yuqi tidak ada yang di jawab Han. Han hanya memberi senyumannya sebagai jawaban. Mereka sudah sampai di lantai sembilan. Han menariknya keluar saat pintu lift terbuka.

"Ingat-ingat lantai 9 unit nomor 18." Ucap Han.

Han membawanya masuk ke dalam rumah nomor 18. Benar dugaan Yuqi diawal, unit rumah di dalam gedung sangat mewah dan besar.

"Han itu kau?" Suara wanita terdengar bersemangat ketika mendengar langkah mereka masuk.

Han melepas sepatunya, Yuqi melakukan hal yang sama. Han menaruh sepatu mereka di rak dan memberikan sandal rumah kepada Yuqi. Mereka masuk semakin dalam, entah kenapa jantung Yuqi jadi berdebar.

Pemandangan yang sangat bagus menyambut Yuqi. Banyak bunga-bunga dan tanaman hijau memenuhi ruangan. Namun yang paling menyita perhatian Yuqi, adalah wanita cantik yang menatapnya tak kalah bingung dan terkejutnya dengan Yuqi. Wanita itu terlihat sangat mirip Han, Yuqi akan mengira kalau wanita itu adalah kakak Han jika Han tidak segera memberitahunya siapa wanita itu.

"Dia ibuku, sekaligus cinta pertamaku." Bisik Han lirih tepat di telinganya.

Yuqi merasa terbodohi sekarang, dia kira selama ini Han benar-benar punya seseorang atau teman masa kecil yang menemani Han saat di rumah sakit, dan Han diam-diam menyukainya sedangkan temannya hanya menganggap Han teman. Wah, Yuqi sepertinya berbakat membuat naskah drama.

"Siapa yang kau bawa Han?" Suara ibu Han menyadarkan Yuqi dari lamunannya.

Han menghampiri ibunya, membisikkan sesuatu di telinga ibunya, Yuqi tebak Han memberitahu ibunya, jika Yuqi adalah pacarnya melihat bagaimana raut terkejut sang ibu dan berganti dengan senyum penuh makna setelahnya.

SickleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang