Ninth Teen Slice

137 17 11
                                    

Han memaksa Yuqi untuk membawanya keluar dari kamar, membawanya ke taman depan rumah sakit. Han ingin menghirup udara segar malam hari dan melihat bulan di pertengahan bulan. Bentuk sabit pada bulan selalu memukau Han akan keindahannya. Bagi orang-orang seperti Han, bulan sabit itu berarti kesakitan untuk mereka. Daripada membenci bulan seperti yang dilakukan ibunya, Han lebih suka menikmati bulan yang bersinar. Membawa kedamaian tersendiri bagi Han. Tidak ada yang salah dengan ciptaan Tuhan, mereka saja yang kurang mensyukurinya.

Han kesakitan dengan penyakitnya, tapi karena ini pula dia bertemu dengan Chan, Changbin, ayahnya juga Yuqi. Semua itu patut untuk disyukuri. Semua yang ada di dunia pasti ada hikmahnya.

"Jika ibumu tahu kau keluar diam-diam, dia pasti akan panik, menyuruh semua perawat untuk mencarimu," Yuqi tertawa membayangkan hal itu. "Ah tadi pagi, ayahmu sudah membuat pernyataan. Dia mengakui kau anaknya. Han Selamat, kau sekarang punya ayah."

Yuqi memberi tepuk tangan untuk Han yang sudah diakui di depan umum oelh Eun So.

Eun So tak luput dari pengawasan pencari bahan gosip. Beberapa hari yang lalu, berita Eun So memiliki seorang pacar tersebar di seluruh media Korea. Setelah bungkam akhirnya Eun So buka suara tadi pagi. Dia mengunggah sebuah surat di akun instagram miliknya. Daripada menyangkal Eun So memilih mengakui jika dia juga memiliki anak dari kekasihnya itu. Untung saja, fansnya sekarang sudah bisa menerima bahkan mendukung apapun putusan Eun So.

"Jadi apakah kau akan melakukan operasi?" Yuqi heran, Han tidak pernah membahas hal ini. Yuqi sungguh penasaran dengan apa yang akan Han putuskan.

"Entahlah aku masih belum memikirkannya."

Yuqi menyandarkan kepalanya ke bahu Han. "Jika kau lakukan operasi, tolong lakukan saat aku di Korea!"

"Kapan kau akan ke Eropa?"

Yuqi tetap harus melanjutkan tur konser G-Star meskipun ia sangat ingin berada di sisi Han. Dia tak ingin mengecewakan member G-Star juga Sky yang sudah menanti konser mereka.

"Dua hari lagi."
.....

"Ah kalian di sini rupanya," suara Hejo mengejutkan Yuqi dan Han.

Hejo pasti sudah kembali ke rumah sakit dan mencari-cari Han yang tidak ada di kamarnya.

"Kenapa kau keluar?" Hejo ikut duduk di bangku, dia duduk di sebelah Han.

"Melihat bulan."

"Ibu masih tidak mengerti kenapa kau menyukai bulan, mereka sudah jahat kepadamu Han."

Han tahu ibunya berhenti melihat langit malam karena dia sangat membenci bulan semenjak Han dinyatakan sakit.

"Tidak ada gunanya juga membencinya."

Hejo melihat wajah Han yang baginya adalah wajah tertampan di dunia. Memang benar kata Han, tidak ada gunanya membenci bulan. Tidak ada gunanya menyalahkan semesta untuk semua yang terjadi. Anaknya begitu dewasa sekarang, meskipun dia tidak mendidiknya dengan baik. Hejo memberikan senyumnya untuk Han. Di dunia ini tidak ada yang lebih dia sayangi daripada Han.

"Ah ibu juga ingin bersandar juga kepadamu seperti Yuqi."

Hejo menyandarkan kepalanya ke bahu Han, dia tak ingin posisinya di rebut oleh Yuqi. Dia harus jadi wanita nomor satunya Han.

"Tante Hejo, harusnya anda mengalah, biarkan aku bersama Han berdua saja."

"Dia anakku, kenapa aku yang harus mengalah?"

"Karena dia anak anda, pasti anda sudah puas bersamanya, anda harus pensiun sekarang untuk merawat Han. Biarkan aku yang merawatnya mulai sekarang."

SickleWhere stories live. Discover now