SEA | 14

2.7K 258 4
                                    

Sea mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sea mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu. Ia mengamati kopernya yang masih terisi tiga perempat, memastikan apakah ada yang tertinggal. Setelah yakin ia sudah membawa semua barang yang diperlukan, Sea segera menutup kopernya.

Libur semester telah tiba. Seperti biasa, Sea akan menghabiskan waktunya menginap di rumah Omanya di luar kota.

Setelah selesai dengan semua urusan packing, Sea mengambil ponselnya di atas nakas, membuka aplikasi LINE. Untuk yang kesekian kalinya, senyum Sea terukir begitu tahu ada hampir notifikasi pesan dari Aidan.

Sea membaca satu-persatu pesan itu. Isinya mengenai keberangkatannya ke rumah Oma besok. Apakah Sea sudah membawa obat-obatan, apakah disana ada sinyal atau tidak, apakah Sea sudah selesai packing, dan lain sebagainya.

Daripada membalas pesan itu satu-persatu, Sea memilih untuk menghubungi Aidan. Tak lama setelah ia menekan tombol call, suara Aidan terdengar.

"Halo?"

"Banyak banget chat Aidan. Jadi aku telfon aja."

Aidan terkekeh. "Udah selesai packing?"

"Udah, sayang," jawab Sea.

"Ciye, sekarang udah mau panggil sayang," goda Aidan. Sea terdiam sejenak, malu. Panggilan itu keluar begitu saja dari mulutnya.

"Apaan, sih," balas Sea akhirnya. Yang ia tak tahu, jantung Aidan di seberang sana sedang berjoged ria karena panggilan Sea.

"Kamu tidur, gih. Besok berangkat pagi, kan?"

Sea melirik jam dindingnya. Ternyata sudah jam 11 malam. Ia mengangguk samar, walaupun ia tahu Aidan tak bisa melihatnya.

"Aku tidur dulu. Bye, Aidan!"

"Bye, Yang. Hati-hati besok. Kabarin aku kalo udah sampe rumah Oma."

Sea bergumam mengiyakan, sebelum ia menutup sambungan telfon. Ia meletakkan ponselnya di atas nakas, setelah memastikan bahwa ia sudah memasang alarm di ponselnya. Sea membenarkan posisinya, lalu tak butuh waktu lama bagi Sea untuk terlelap.

***

Rumah Oma selalu menjadi tempat kedua favorit Sea, setelah rumahnya. Rumah itu terletak di sebuah desa yang tidak terlalu terpencil.

Butuh waktu 3 jam perjalanan menggunakan mobil untuk sampai di rumah Oma. Sea akan tinggal di sana selama seminggu bersama Samudra.

Pukul 5 pagi, Sea dan Samudra sudah memulai perjalanan mereka. Hingga pukul 8 pagi, mereka sudah tiba di depan rumah Ibu Denaya itu.

"OMAAA!" panggil Sea girang sambil berlari ke arah Omanya yang sedang berkebun. Ia memeluk Omanya erat.

"Aduh cucu kesayangan Oma sudah datang," kata Oma, membalas pelukan Sea.

SEANDRA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang