10. have you seen jean?

6.2K 1K 34
                                    

Pagi ini, Harry rasanya ingin kembali ke Privet Drive saja dibandingkan mengikuti Second Task dari Turnamen Triwizard. Tapi itu semua hanya angan-angan. Dia bersiap-siap sambil mencari ketiga temannya tak tak kunjung menemuinya.

Dia tak boleh mundur, lagipula dia seorang Gryffindor, kan? Dia harus berani.

"Kau yakin, Neville?" tanya Harry sambil berjalan ketika Neville menyerahkan Gillyweed kepadanya.

"Tentu saja." Jawab Neville.

"Selama satu jam?" tanya Harry lagi. Was-was jika saja Gillyweed ini tak berhasil membuatnya bernapas dalam air selama satu jam, dia akan mati di Danau Hitam. Harry tak berencana mati hari ini.

"Kira-kira begitu." Jawab Neville lagi.

"Kira-kira?" Harry membelalakkan matanya tak percaya.

Neville terlihat bingung, "Ada perdebatan diantara ahli tanaman, ada efek dari air segar, yang lain dari air garam. Tapi—"

"Kau baru memberitahuku sekarang? kau pasti bergurau!" Harry mulai frustasi.

"Aku hanya ingin membantu." Kata Neville mulai takut.

Harry menghembuskan napas, "Itu membuat kau lebih baik daripada Ron, Hermione, dan Jean." Ujarnya sambil berjalan mundur, mencari teman-temannya. "Dimana mereka?" gumam Harry sedikit kesal. Padahal Second Task dimulai beberapa menit lagi.

"Kau terlihat tegang, Harry." Kata Neville.

"Begitu, ya?" sahut Harry sarkastik.

Harry sudah berdiri di pinggir Danau Hitam bersama tiga finalis Triwizard lainnya. Disebelahnya ada Cedric dengan kaus tanpa lengan berwarna kuning, khas Hufflepuff. Harry menatap danau itu dengan ngeri. Kira-kira apa yang ada di dalamnya, dan apa yang akan di lakukan di dalam sana?

"Harry, apa kau melihat Jean?" tanya Cedric pelan. Terlihat jika laki-laki itu juga berusaha menghilangkan kegugupannya menghadapi tantangan Triwizard kali ini.

Harry mengernyit, "Kukira dia bersamamu?" jawabnya, lebih ke pertanyaan. Cedric langsung menatapnya kaget ketika mendengar ucapan Harry. Fokusnya untuk lomba kali ini langsung hilang.

Draco yang berdiri tak jauh dari mereka seketika menolehkan kepalanya begitu cepat. Rasanya telinganya begitu peka ketika mendengar nama Jean. Perasaan khawatir luar biasa langsung merambatinya ketika melihat wajah kedua orang itu seakan menggambarkan bahwa mereka tak tahu keberadaan Jean.

Maksudnya, hari ini sahabatnya, Harry Potter, dan entah-kekasihnya-atau-bukan, Cedric Diggory, hendak melakukan Second Task dari Turnamen Triwizard. Sangat mustahil jika Jean tidak datang kesini untuk menyemangati, atau setidaknya melihat dua orang yang sedang berpengaruh dalam kehidupannya itu. Setidaknya itu pemikiran Draco.

Laki-laki berambut pirang platina itu lantas menyisir pandangannya ke seluruh bangku penonton, namun tanda-tanda Jean dan semangat membaranya tidak ada dimanapun. Bahkan Hermione Granger dan Ron Weaslebee juga tidak ada. Draco menarik napas panjang, berusaha menenangkan diri. Mungkin mereka sedikit terlambat.. atau mereka sedang tak ingin melihat kematian Potter yang mungkin sebentar lagi?

"Aku belum melihatnya sejak kemarin." Ujar Cedric. Draco mendengar itu, jelas. Dia lantas mengajak Blaise untuk berbicara. Apapun. Agar dia tidak kepikiran tentang Jeanette McLouis yang tiba-tiba menghilang. Baru saja Harry hendak membalas, namun suara Dumbledore terdengar begitu nyaring.

"Welcome to the Second Task." Ucapnya sebagai pembukaan. Diikuti gemuruh teriakan para pendukung sekolah masing-masing.

"Last night, something was stolen from each of our champions. A treasure of sort. These four treasures, one for each champion now lie on the bottom of the Black Lake. In order to win, each champion need only find their treasure and return to the surface. Simple enough, except for this; they will have but one hour to do so, and one hour only." Kata Dumbledore. Membuat suasana hening seketika.

OBLIVIATE - Draco MalfoyWhere stories live. Discover now