orang tua Hana bersatu

Mulai dari awal
                                    

Jin menahan emosi kala mendapati Jungkook yang mematikan ponselnya bahkan belum membuka pintu kamar rawat Hana. Jungkook terbangun lalu mencium pipi Hana dan mengusap hidungnya sambil tertawa.

"Sayang bangun, kamu mau makan apa hem?" tanya Jungkook hingga Hana melenguh dan membuka mata lalu memiringkan badannya dan memeluk Jungkook erat hingga Jungkook kaget takut infus ditangan Hana terputus.

"Hati-hati sayang, masih mau tidur dan dipeluk hah? Anak manja ini belum mau bangun ya, baiklah sini  Oppa peluk sampai puas," goda Jungkook lalu Hana tersenyum dan mengelitik Jungkook hingga sang empu tertawa keras tapi tidak mampu membalas karena kondisi Hana yang masih lemas.

"Jungkook tertawa, ya. Itu suara Jungkook Ma, bearti bocah itu sudah bangun," ucap Jin lalu mengetuk pintunya hingga Jungkook menghentikan Hana.

"Berhenti Sayang, ada yang datang dan pasti itu tamu yang tidak diundang, Oppa kekanakanmu itu memang sangat tidak tau diri. Bertamu sepagi ini." Jungkook terus mengerutu sambil berjalan malas ke arah pintu lalu membukanya.

Jin menerobos masuk hingga Jungkook hampir terjungkal karena tertabrak, tapi Jungkook langsung menghalangi pintu dengan tangan ketika Mama dan Papanya hendak masuk.

"Kalian pulanglah dan jangan ke sini lagi, aku tidak mau Hana drop lagi saat melihat kalian," ucap Jungkook lalu menutup pintu hingga mamanya diam mematung dan meneteskan air mata lalu Wonwon memeluk Istrinya.

"Ayo duduk lagi, sabar, ya. Biarkan Jin yang membujuk Jungkook dulu, jangan menangis seperti ini Hana sudah sadar dan sehat kembali, itu lebih penting." Wonwon berusaha menenangkan Istrinya sambil menghapus air matanya.

"Sejak di Bali Jungkook selalu kasar denganku, selalu membentakku dan memarahiku jika ketahuan datang ke sini. Padahal Jungkook tidak pernah kasar sebelumnya denganku. Aku tau aku salah, tapi kenapa dia tidak mau memaafkanku meski berpuluh kali aku meminta maaf padanya ... hik ... hik." Suara Ny. Jeon bergetar saat bicara.

"Dia hanya eomosi Istriku, tunggu saja biarkan Jin berusaha dulu. Hana pasti segera memaafkan kita," sahut Tn. Jeon.

"Bahkan Yura dan Nathan diberikan izin oleh Jungkook, tapi kenapa Mama tidak Pa, bukan kah Jungkook sangat keterlaluan padaku. Anak itu sangat keras kepala sekali," ucap Ny. Jeon sambil terisak di dada suaminya.

******

Jin berlari dan langsung memeluk Hana, sedangkan Hana membalas pelukan Jin dengan erat Juga, "Anak nakal, gadis bodoh, jangan seperti ini lagi Han. Kamu membuat Oppa bersedih telalu lama. Jangan ceroboh lagi hingga Oppamu hampir kena serangan jantung saat mendengar kabar buruk tentangmu ne," ucap Jin dan terus memeluk memeluk Hana tanpa mau melepaskannya.

"Jangan terlalu lama dan terlalu erat memeluknya, Hana bisa kehabisan napas karena dia belum pulih betul!" teriak Jungkook pada hyungnya.

"Astaga, Oppa lupa karena terlalu bahagia, jangan mengaturku dan aku juga tau Hana masih masih lemah," sahut Jin tak kalah keras.

"Wajar aku mengaturmu Hyung, yang kamu peluk itu Istriku dan sudah untung aku mengizinkanmu masuk. Dasar tidak tau terima kasih," ucap Jungkook kesal.

"Aigoo ... Kamu seperti memelihara kucing yang tidak boleh disentuh hah? Bukan kamu satu-satunya pemiliknya, selain Istrimu dia juga adikku. Jadi jangan terlalu over padanya," sahut Jin lalu tersenyum melihat Hana yang tersenyum padanya.

"Han, penjahat itu belakangan suka menyerang Oppa karena Pahlawan Oppa masih tertidur dan tidak bangun-bangun, kamu adalah penyelamat Oppa," ucap Jin sambil mencubit hidup Hana.

"Sudah jangan bertengkar, Jin Opp. Aku merindukanmu dan tenang saja nanti aku akan membalaskan dendam Oppa pada penjahat itu. Aku selalu menang Oppa dan penjahat itu selalu kalah," ledek Hana dan Jin seperti biasa.

Two Heart For LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang