bagian tiga puluh tiga

4K 560 85
                                    

Setelah bel istirahat tiba, Aneera dan yang lainnya tidak boleh keluar dari kelas karena akan membahas tentang siapa yang akan menjadi perwakilan kelas untuk acara fashion show tujuh belasan nanti.

Gustin, selaku ketua kelas, bersama dengan Duta, selaku wakil ketua kelas maju ke depan. Mereka berdiri di depan papan tulis.

"Temen-temen, sesuai tadi pagi ya, gue minta waktu kalian sebentar buat bahas untuk perwakilan acara tujuh belasan," ucap Gustin.

Beberapa menyahut lalu Gustin melanjutkan ucapannya.

"Jadi, tadi gue dibantu sama Duta, udah nulis nama kita semua di kertas yang udah gunting kecil terus dilipet ini, nah yang dipegang Duta itu nama-nama cowok, yang gue pegang ini nama-nama cewek. Jadi biar adil, nanti gue sama Duta bakalan ambil secara random, dan yang kepilih harus suportif ya, setuju nggak kalo gini?"

Aneera melirik sekelasnya, semua bilang "Setuju." mau tidak mau dia juga jadi bilang setuju. Lagipula belum tentu kan namanya yang akan terpilih?

Gustin dan Duta tersenyum, mereka kemudian mengacak-acak kertas-kertas yang ada di dalam plastik itu.

Duta sudah mengambil dua kertas secara acak, begitupun dengan Gustin.

Mereka kemudian membukanya.

"Okee, ini udah kepilih ya, dan gue mohon siapapun yang kepilih gue percayain banget nih sama yang kepilih jadi jangan bilang nggak mau ya." ucap Duta.

"Siap!"

"Iya udah lama cepetan laper nih, siapa yang kepilih."

"Iyee siapa."

Duta kemudian membacakan nama yang ada di kertas itu. "Yang kepilih buat perwakilan cowok, Roni sama Rifat."

Roni menggelengkan kepalanya. "Weh aduh ganti dong." ucapnya.

"Nggak, maaf nggak bisa lo udah kepilih." sahut Gustin.

Roni menggaruk tengkuknya tidak tahu harus apa.

Gustin kemudian membacakan nama yang ada di kertas. "Dan buat perwakilan cewek yang kepilih itu, Aneera sama Frida."

Aneera spontan membulatkan matanya, sedangkan Daira malah kesenangan bertepuk tangan untuk Aneera.

"Ra! asik! jadi perwakilan eya eya, makin terkenal lo disekolah ini fix!"

Aneera menghembuskan nafas, kemudian menoleh dia tersenyum tipis, Daira mengacungkan ibu jarinya.

"Eh eh tapi bentar, kemarin kan Kak Abrega nyuruh lo buat tolak ya kalo lo kepilih jadi perwakilan?" tanya Daira, Aneera menganggukan kepalanya.

"Yah terus gimana lo mau tolak?"

"Enggak, gapapa, gampang. Lagian udah sesuai kesepakatan kan, nggak boleh nggak mau kalo kepilih, artinya nggak boleh nolak."

Daira menggaruk kepalanya. "I-iya sih bener, palingan juga kemarin Kak Abrega cuma bercanda doang ya kan?"

"Iyaa, udah dengerin dulu tuh belum selesai."

Gustin dan Duta, menutup kembali kertas tadi.

"Nah sekarang buat pasangannya, gue sama Duta pilih secara random juga. Nih buat pasangan pertama, gue pilih kertas ini." Gustin menoleh "Lo pilih yang mana Dut?"

Duta mengambil salah satu kertas lalu memberinya pada Gustin.

"Langsung gue buka aja ya." Gustin kemudian membuka dua kertas itu "Nah pasangan yang pertama Rifat sama Frida, berarti, Aneera sama Roni ya."

AbregaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang