OO

513 47 7
                                    

[ 00 | Prologue ]
______________________________

[ 00 | Prologue ]______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˘ᵕ˘

Satu minggu lalu, gadis yang bernama Ruby Austrya Altameiro resmi menjadi siswi di salah satu sekolah mengengah atas yang berada di kota Jakarta. Ia menduduki bangku kelas XI saat ini.

Ruby bukan seorang siswi yang mudah bergaul dengan teman temannya. Ia hanya akan tersenyum atau menyapa jika ada seseorang yang terlebih dahulu melakukan itu kepadanya. Ruby juga bukan seorang siswi yang populer di seantero sekolahnya.

Maka dari itu, Ruby hanya mendapat tiga orang teman dikelas barunya yang baru saja ia tempati sejak satu minggu lalu.

Hari ini adalah hari yang biasanya tidak disukai oleh para siswa siswi sekolah. Hari termalas apalagi jika harus berjemur dilapangan. Berdiri hampir satu setengah jam dibawah matahari.

Seperti saat ini, ada beberapa siswa siswi kelas IX IPS 2 yang mengeluh. Ada yang atribut tertinggal, lupa memilih warna sepatu, dan itu termasuk kesalahan Ruby kali ini.

"By, lo yakin gak lupa masukin atribut kali ini?" Tanya salah satu temannya.

"Yakin kok, gue sendiri yang masukin! Malahan ya, gue masukin nya tuh pas mau berangkat sekolah banget. Masa sih ketinggalan?"

"Coba cek lagi tas lo, By" Suruh salah satu teman Ruby yang lain.

"Udah kok, Del. Gue dah hampir sepuluh kali cek itu tas tetep aja gak ada"

"Ck, cepetan woy! Kalo gak ada, beli aja yang baru. Kita ke lapangan lewat koperasi yang jual alat sekolah kok."

"Lah iya juga, udah lah By, mungkin ketinggalan pas lo turun kali"

"Ck, kenapa gak dari tadi lo nyaraninnya Delylla?!" Ujar Ruby geram.

"Ya, lo nya sibuk sendiri" Jawab Delylla cuek.

『••✎••』

Upacara kini telah selesai, Ruby dengan atribut barunya yang ia beli dikoperasi sekolah tadi. Kini, ia sedang berjalan menuju kantin bersama ketiga temannya. Mereka bukan kalangan populer disekolah, mereka hanya siswi biasa yang mungkin bisa dikatakan beruntung.

Kantin saat ini sangat ramai, mungkin karena mereka sudah berjemur dibawah matahari dan sekarang saatnya untuk mereka mencari sesuatu yang dingin.

Sekolah ini memang terbiasa seperti itu jika sesudah melaksanakan upacara sekolah. Para siswa dan siswi diberi waktu setengah jam untuk menyejukan diri dan pergi ke kantin sebelum jam pelajaran dimulai. Dan peraturan itu ditetapkan setiap hari senin saja.

Ruby dan teman temannya, Delylla, Fredella, dan Hazelia sedang duduk disalah satu meja kantin yang untungnya tidak ada penghuni. Sebernarnya teman teman Ruby terkecuali Delylla sedang merasakan hal yang tidak enak.

"Del, kenapa lo? Lo juga, Zel. Kenapa wajah lo pada kek orang ketakutan gitu?" Tanya Ruby pada kedua temannya karena merasa ada yang tidak beres.

"Ck. Pindah aja yu, cari meja lain. Gue lupa kalo meja ini ada yang nempatin" Ujar Fredella dengan nada cemas.

"Bener tuh kata si Della, pindah aja yu!" Ajak Hazelia.

"Pindah kemana? Orang gada yang kosong selain ini. Lagian siapa yang nempatin si?" Tanya Ruby heran.

"Anak ketua yayasan, kapten basket" Celetuk Delylla.

"Siapa tuh? Gue udah satu minggu disini kok ngga tau apa apa"

"Itu, mereka ituㅡ"

Brak

Ucapan Hazelia terpotong karena tiba tiba ada salah satu siswa yang memukul meja kantin. Semua diam, dan melihat pada satu titik.

"Bagi duit"

Disana, ada tiga orang siswa yang penampilannya sangat berantakan. Salah satunya sedang mengadahkan tangan kepada salah satu siswa yang sedang duduk di meja sana.

"Woy! Kenapa? Baru liat cogan kaya gue? Jangan liatin sini ntar naksir" Ujar siswa tadi.

Sontak, seluruh penghuni kantin mengalihkan pandangannya dari sana kecuali Ruby. Ia heran, sekolah semahal ini masih ada saja siswa yang seperti itu.

Ruby tetap memperhatikan kegiatan pemalakan disana, ia mengamati satu per satu wajah mereka sampai akhirnya, ia melihat salah satu siswa yang menatap tajam dirinya.

Ruby menaikan sebelah alis nya bingung, ia ada salah kah sampai sampai siswa itu terus memperhatikannya.

"By"

Lamunan Ruby hancur karena Fredella memanggilnya.

"Paan?" Jawab Ruby.

"Liat jam woy, udah telat. Cepetan" Ujar Fredella buru buru lalu menarik Ruby untuk keluar dari kantin.

•••

hallo , ! btw , ini bukan fanfiction ya .
saya hanya meminjam kim jongin sebagai visual pemeran utama laki laki dicerita ini .

typo ? tolong koreksi

have a nice day ◡̈

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Badboy ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang