101. Diculik

686 94 6
                                    

Sore itu, Lareina tampak sibuk merias diri di depan cermin. Seluruh koleksi makeup-nya dibiarkan tercecer di mejanya, begitu pula dengan baju-bajunya yang berantakan di atas tempat tidur. Berulang kali ia melepas dan memasang beraneka macam outfit, tak lupa memotretnya untuk meminta saran kepada sahabat-sahabatnya.

"Kalo kata Ryujin, yang ini bagus."

"Tapi badan gue kok jadi keliatan lebar ya?"

"Apa yang ini aja?"

"Eh...... Tapi kan yang ini udah pernah gue pake sebelumnya. Nanti dikiranya gue nggak punya baju lain."

Lagi-lagi, Lareina mengobrak-abrik lemari pakaiannya. Tentu saja outfit hari ini harus dipikirkan matang-matang, karena ia akan jalan berdua dengan seseorang yang spesial. Tanpa disebutkan pun, sepertinya sudah jelas siapa dia.

"MBA LALAAAAAAA!!!!!!"

"MBAAAAAAA!!!!!!"

Teriakan seorang anak laki-laki terdengar dari lantai dasar. Masih mengenakan baju tidur dan rol rambut, Lareina pun menyahutinya dari tangga atas, dengan suara yang lantang pula.

"BENTAR ELAH NU, GUE LAGI—"

Deg.

Sahutan Lareina terputus saat melihat seseorang yang sedang berdiri di bawah sana sambil tersenyum. Ia buru-buru masuk ke kamarnya sambil mengutuki kebodohannya itu.

"Sial. Gue nggak tau kalo dia bakal jemput kesini, kirain ya kita berangkat sendiri-sendiri."

"Dia illfeel nggak ya, liat gue pake baju begini?"

"CEPETAN MBAK, INI BANG MINKYUNYA UDAH NUNGGUIN!" Teriak Jinwoo lagi.

"Sebentar, Nu! Nggak lama kok!!"

"Gapapa Na, santai aja! Gue tungguin sambil ngobrol-ngobrol sama Jinwoo!" Balas Minkyu.

Ketika Lareina mengatakan bahwa dia tidak akan lama, ia benar-benar bermaksud begitu. Dalam waktu sepuluh menit, semuanya sudah siap.

"Nu, kakak lo boleh keluar sampe jam berapa?" Tanya Minkyu kepada Jinwoo.

"Santai lah bang, mau lo bawa sampe besok subuh juga gapapa. Mak bapak gue di luar kota. Asal jangan lo apa-apain aja kalo lo gamau jadi almarhum."

"Hus, Jinwoo!" Tegur Lareina sambil memukulnya pelan.

"Udah, sana ah lu!"

"Yaudah Nu, gue sama mba Lala berangkat yaa!"

*******

"

Ayo, Na. Naik aja." Ucap Minkyu sambil tersenyum.

Biasanya Minkyu membawa motor dan membonceng Lareina, namun kali ini tidak. Ia meminjam salah satu mobil dokter Minhyun. Ia ingin membuat Lareina nyaman sekaligus mudah mendapatkan izin, karena sebenarnya orang tua Lareina sangat takut jika anaknya mengalami kecelakaan motor.

"Minkyu.... Maaf ya, gue jadi nyusahin lo gini....." Ujar Lareina canggung.

"Enggak kok, Na. Kata siapa?"

Insight | Kim MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang