2. Tatapan mata

829 39 2
                                    

Bel istirahat adalah waktu yang paling di tunggu-tunggu oleh seluruh murid Sma Pelita Bangsa

Dan kini Avneet dkk sedang berada dikantin. Mereka berenam memilih untuk duduk dipojokan katanya enak buat nyender wkwk.

Saat sedang makan pas dengan kedatangan keenam cowok badboy yang baru selesai dihukum terlihat dari baju mereka yang sedikit basah dan keringat yang terus keluar dari wajah tampan mereka.

Keenam cowok itu duduk ditempat biasa mereka bahkan tidak jarang salah satu dari mereka memetik sebuah rokok lalu menghisap nya.

Yang membuat asap rokok nya jadi kemana-mana. Tidak ada satu murid pun yang berani meneggur mereka untuk tidak merokok dikantin mereka berenam hanya takut jika guru bk lah sendiri yang memarahinya.

Ditempat lain yaitu dimeja keenam cewek.

"Anjir mereka kalau ngerokok bisa kaga sih jangan dikantin asap nya kemana-mana nih" ucap aru kesal.

"Tau ih bikin polusi aja" ucap tunisha menutup hidungnya.

"Gk ada yang berani negur mereka" ucap jannat.

"Lah kenapa?" tanya Avneet kali ini.

"Yah lo tau sendiri lah mereka kan badboy mana mau mereka dengerin orang dan mereka itu disekolah terkenal dengan garangnya makanya banyak yang takut sama mereka" jelas jannat.

"Itu yang lagi main hp namanya Jai nah kalau yang disampingnya namanya lucky sedangkan disamping lucky namanya bhavesh" jelas anushka.

"Kalau yang didepan bhavesh itu namanya faisal dan kalau yang disampingnya faisal itu namanya Riyaz dia itu orangnya jarang ngomong bisa dibilang irit bicara" saut tunisha.

"Nah kalau yang paling pojok yang lagi merokok itu namanya sidd dia itu emang gitu anaknya" saut reem.

Avneet yang mendengar nama sidd sontak menatap kearahnya dan sangat kebetulan sidd sedang menatap Avneet.
Kedua mata mereka bertemu tapi langsung saja Avneet memalingkan pandangannya.

Dimeja keenam cowok.

"Sidd anjir lo kalau ngerokok jangan dikantin bego ntar ketauan guru bk" ucap lucky.

"Tau luh dihukum lagi tau rasa lo" saut Jai.

"Bacot!" seru sidd kembali menghisap rokoknya.

"Ehh..ehh lihat dahh" ucap Jai memukul lengan bhavesh.

"Ehh anjir sakit bego" ucap bhavesh kesal.

"Heheheh sorry reflek gue" ucap Jai sambil nyengir.

"Lo lihatin apaan dah?kaya lihat setan aja lo" ucap faisal.

"Bukan setan anjir tapi bidadari" ucap Jai yang membuat kelima temannya melotot menatapnya.

"Anjir mata lo pada biasa aja gue bener kok gue lagi lihatin bidadari" ucap Jai tersenyum simk.

"Mana ada tolol bidadari siang bolong" ucap bhavesh menoyor kepala Jai.

"Eh anjir" pekik Jai.

"Ada bego noh lihat di bangku itu" ucap Jai menujuk salah satu bangku kantin.

Mereka berlima mengikuti arah yang ditunjuk oleh Jai.

"Eh ia bidadari anjir" ucap lucky.

"Noh gue bilang juga apa" ucap Jai.

"Itu kan cewek yang tadi jatuh dilapangan bukan sih?" ucap faisal.

"Yups anda benar sekali" ucap jai.

"Anjing temen-temennya cakep-cakep jaza" ucap bhavesh.

"Jadi pengen satu gue" ucap faisal.

"Kira-kira namanya siapa yah?" ucap lucky.

WARLOKCS Where stories live. Discover now